PWMU.CO – Ribuan warga Amerika berkumpul melakukan aksi di jantung Amerika Serikat, Kota New York, (19/2). Secara bersamaan, mereka untuk mendeklarasikan “I am a Muslim too”, Saya pun Muslim’. Mereka menyuarakan penolakan pada kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump yang menolak 7 warga negara Muslim masuk Amerika.
“Alhamdulillah, dengan izin Allah dan kerja keras semua yang terlibat, rally dengan tema ‘Hari ini saya juga seorang Muslim’ berjalan dengan sukses. Peserta yang membludak di lima blok di Time Square, jantung kota New York itu diperkirakan mencapai 7 – 10 ribu peserta,” jelas Koordinator rally Today I am a Muslim too, Imam Shamsi Ali.
Perintah eksekutif yang melarang warga dari tujuh negara mayoritas Muslim itu dikecam sebagian besar penduduk AS. Mereka menyebutnya tidak sesuai dengan nilai-nilai Amerika. “Selain tokoh-tokoh agama besar New York, tokoh-tokoh Hollywood seperti raja Hiphop Russell Simmons. Juga anggota Dewan kota New York, bahkan Walikota New York de Blasio ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,” tambah Imam Besar Masjid New York kelahiran Indonesia ini.
“Sebagai koordinator utama pelaksanaan acara ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada saudara-saudara non Muslim yang dengan tegas dan tanpa ragu memberikan dukungan dan pembelaan terhadap komunitas Muslim,” tambah Shamsi Ali.
(Baca juga: Ini yang akan Dilakukan Muslim Amerika di tengah Kebijakan Anti Islam Donald Trump)
“Saya menyebutkan dukungan mereka sebagai bentuk wajah Amerika yang sesunguhnya,” tegas Shamsi Ali. Aksi solidaritas Muslim bertajuk ‘Saya pun Muslim’ ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari aktivis, sipil, politikus, pejabat tinggi, hingga selebritas. Sejumlah peserta aksi membawa anak-anak mereka.
Melihat tema ‘Today I am a Muslim too’ memastikan bahwa pesan utama dari aksi ini adalah bahwa komunitas agama-agama di Amerika, bahkan mereka yang merasa tidak berafiliasi dengan agama apapun, menyatakan tekad membela komunitas Muslim. ‘Hari ini saya juga Muslim’ berarti apapun yang terjadi kepada komunitas Muslim juga terjadi kepada komunitas lainnya,” jelas Imam Shamsi Ali.
(Baca juga: Ini Implikasi Kebijakan Trump yang Larang Pendatang dari 7 Negara Muslim, Menurut Imam Shamsi Ali)
“Hampir semua pembicara menekankan pentingnya menegakkan konstitusi dan nilai-nilai Amerika (American values) dalam kebijakan pemerintahan. Bahwa ketidakadilan kepada sebuah kelompok adalah juga ketidak adilan kepada semua orang. Bahwa keadilan dianggap tidak ada di saat masih ada pihak-pihak yang teraniaya,” jelas Presiden Nusantara Foundation itu.
Perintah eksekutif Presiden Trump yang melarang warga dari tujuh negara mayoritas Muslim dikecam sebagian besar penduduk AS. Ke-7 negara itu adalah Iran, Irak, Suriah, Somalia, Yaman, Libya, dan Sudan.
Kebijakan imigrasi Trump ini dipandang warga Amerika sebagai kebijakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Amerika. Meski kebijakan ini telah dijegal di pengadilan tinggal federal, namun Trump mengatakan, akan membuat kebijakan baru. (kholid)
Discussion about this post