Doa Orang Terzalimi, Jenderal oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan
PWMU.CO– Nabi Muhammad saw bersabda: ittaqi da’watal mazluumi, fainnahu laisa bainahaa wa bainallahi hijaabun.
Waspadalah pada doa orang terzalimi, sesungguhnya antara ia dan Allah tidak ada penghalang. (HR Bukhori, Muslim)
Marak berita atau tulisan yang mengaitkan peristiwa Duren Tiga dengan doa Habib Rizieq Shihab saat diadili di Pengadilan Negeri atau mubahalah keluarga 6 anggota laskar FPI yang diucapkan di Dewan Dakwah Indonesia.
Baru diketahui bahwa mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo yang juga Kepala Satgassus dengan tim ternyata terlibat dalam penanganan kasus KM 50 yakni pembunuhan enam laskar FPI.
Doa HRS yang dibacakan di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah memohon kepada Allah agar pelaku, perekayasa, serta semua yang terlibat dalam pembunuhan keji atas enam anggota Laskar FPI di Jalan Tol Jakarta Cikampek KM 50 itu dihukum dan dihancurkan dengan sehancur-hancurnya.
Demikian juga mubahalah keluarga enam syuhada yang meyakini bahwa putra mereka telah dianiaya dan dibunuh oleh aparat dengan keji. Memohon bagi yang berdusta untuk mendapat laknat dan azab dari Allah swt. Keluarga itu merasa terzalimi akibat cerita sandiwara polisi.
Doa dan permohonan kepada Allah swt baik yang dilakukan HRS maupun oleh keluarga keenam anggota FPI tampaknya mulai menunjukkan bukti-bukti. Hebatnya itu timbul dari peristiwa unik di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo. Pembunuhan Brigadir J menguak kaitan itu. Ada persamaan modus yang terbongkar jalan ceritanya.
Persamaan itu soal tembak menembak, aparat yang dikorbankan, rusak dan hilang CCTV, rekayasa alat bukti, penganiayaan, pembunuhan berencana, hingga Komnas HAM yang ikut dalam permainan.
Kasus Duren Tiga dapat membuka tabir KM 50. Ternyata Divisi Propam ikut menangani kasus pembunuhan 6 laskar FPI. Keterlibatan Irjen Ferdy Sambo entah sebagai Kadiv Propam atau Kasatgassus.
Doa adalah senjata orang beriman, penegak agama, cahaya langit, dan bumi (HR Abu Ya’la). Doa juga alat mengubah kemungkaran walau dikategorikan sebagai selemah-leman iman. Ada cara mengubah dengan kekuatan dan perkataan. Ketika mukmin merasa dirinya tidak berdaya maka doa adalah energi pamungkas.
Doa orang terzalimi dalam kasus KM 50 didengar Allah swt. Peristiwa ini terkuak sebenarnya termasuk pelaku dan perencana. Penjahat itu dapat bersembunyi sesaat tetapi tidak untuk selama-lamanya. Ada kunci pembuka yang Allah berikan dan kunci itu menempel di pintu rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Kasus KM 50 adalah utang Polri dan Jokowi yang harus segera dibayar. Kesadaran lebih baik daripada penagihan paksa oleh Allah Yang Maha Kuasa. Doa HRS dan mubahalah keluarga enam anggota laskar serta sakit hati kaum muslimin yang peduli akan menggentarkan dan menggoyahkan.
Kesombongan dan kebohongan itu berbatas waktu dan ruang. (*)
Bandung, 13 Agustus 2022
Editor Sugeng Purwanto