Ali Imran 104 Ayat Muhammadiyah, An-Nahl 97 Ayat Aisyiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Hj Siti Noordjannah Djohantini MM MSi di Aul Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jawa Timur. (Ain Nurwindasari/PWMU.CO)

Ali Imran 104 Ayat Muhammadiyah, An-Nahl 97 Ayat Aisyiyah; liputan Ain Nurwindasari, kontributor PWMU.CO Gresik.

PWMU.CO – Hj Siti Noordjannah Djohantini MM MSi menghadiri resepsi Milad Ke-105 Aisyiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur di Aula Mas Mansur Gedung PWM Jawa Timur, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Sabtu (20/08/2022).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah tersebut sekaligus menjadi Keynote Speaker pada kegiatan resepsi milad yang sekaligus menyongsong Muktamar Ke-48 Aisyiyah.

“Apa yang menjadi pesan penting dari milad ini dari awal sudah tersampaikan. Pidato milad itu sudah beredar sampai di tingkat ranting, sehingga tugas saya sudah selesai, hanya ingin menambah sedikit,” ungkapnya mengawali ceramah.

Noordjannah bersyukur karena materi tema milad ‘perempuan pengusung peradaban utama’ telah dengan cepat disebarkan sampai tingkat ranting.

“Begitu di PP diberikan materi, itu langsung beredar di bawah, dan apa yang menjadi tema dan tag line itu sudah beredar di ranting. Tema perempuan mengusung peradaban utama itu di ranting-ranting sudah dibicarakan dan direfleksikan,” ungkapnya.

Oleh karena itu ia mengajak warga ‘Aisyiyah untuk memaknai rasa syukur atas milad ‘Aisyiyah yang ke 105.

“Jadi marilah kita di Aisyiyah yang sudah 105 tahun yang bergerak dengan spirit keikhlasan dan kerelaan dan kemajuan bangsa ini. Jadi peringatan atau resepsi milad itu kita senantiasa bersyukur karena kita masih bisa saling bertaawun,” tuturnya.

Noordjannah melanjutkan bahwa ada hal yang harus terus menjadi kesyukuran warga Aisyiyah, yaitu karena sejak awal Muhammadiyah memberi pandangan positif tentang bagaimana perempuan itu harus maju.

“Dan bagaimana nilai-nilai agama itu menjadi pondasi bagi kemajuan perempuan,” terangnya.

Baca sambungan di halaman 2: Bergerak Lebih

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Hj Siti Noordjannah Djohantini MM MSi di Aul Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jawa Timur. Ali Imran 104 Ayat Muhammadiyah, An-Nahl 97 Ayat Aisyiyah (Ain Nurwindasari/PWMU.CO)

Bergerak Lebih

Yang kedua, selain bersyukur dan merefleksikan, menurut Noordjannah dalam memaknai Milad Ke-105 Aisyiyahini adalah dengan bergerak lebih.

“Dengan milad itu kita bisa berbuat apa yang lebih, yang hidup, karena hadirnya Aisyiyah yang berkontribusi untuk negeri ini sebelum Indonesia merdeka,” terangnya.

Noordjannah lantas mengajak warga Aisyiyah agar memahami bahwa pandangan keislaman menjadi pondasi gerakan Aisyiyah.

“Maknanya dengan pandangan-pandangan keislaman yang menjadi pondasi kita itu menempatkan kita di posisi yang mulia. Sering ibu-ibu ‘Aisyiyah berseloroh, kalau Ali Imran 104 ayat Persyarikatan, kalau an-Nahl 97 itu ayat Aisyiyah. Ternyata itu benar, Aisyiyah hadir di negri bahkan dunia ini menjadi lebih baik, dan kehidupan kemasyarakatan, yang dibangun oleh para perempuan menjadi lebih baik,” tegasnya.

Noordjannah lantas mengajak seluruh warga ‘Aisyiyah agar kembali meneguhkan langkanya.

“Maka ibu-ibu dari para penggerak Aisyiyah, kita perlu meneguhkan, kita renungkan apa yang sudah kita lakukan dan apa yang harus kita lakukan untuk masa depan dengan berbagai tantangan,” terangnya.

Ia pun mengajak warga Aisyiyah merenungkan firman Allah di dalam al-Hasyr ayat 18.

“Allah SWT berfirman di dalam al-Hasyr ayat 18,” lalu beliau membacakan ayat tersebut beserta artinya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

‘Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.’

Baca sambungan di halaman 3: Apresiasi Warga

Aisyiyah dan Muslimat, Bibit Lahirnya Kembali Zaman Keemasan SejarahPeserta Respsi Milad Ke-105 Aisyiyah di Aul Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim (Ain Nurwindasari/PWMU.CO)

Apresiasi Warga

Noordjannah juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh warga Aisyiyah selama ini.

“Saya sering merasa dengan gerakan ibu-ibu di tingkat bawah, bahwa kami ini yang di pusat belum ada apa-apanya dengan ibu-ibu di tempat-tempat yang jauh dengan penuh kegembiraan dan semangat untuk menghidupkan kemanusiaan. Dan dari al-Hasyr ayat 18, Aisyiyah telah dan akan terus melanjutkan perjuangan, yang perjuangan itu sebuah jihad yang suci, perjuangan kemanusiaan, yang nilai-nilainya didasarkan nilai-nilai agama,” tegasnya.

Nooedjannah meyakinkan agar warga ‘Aisyiyah menghadapi tantangan kehidupan yang kompleks dengan semangat perjuangan.

“Kehidupan kita saat ini adalah kehidupan yang dipenuhi oleh tantangan yang kompleks dan tidak sederhana, tapi kita yakin, kalau setiap manusia, warga Aisyiyah, pimpinan Aisyiyah berjuang, maka tidak ada kata tidak mungkin,” tegasnya.

Ia lantas membacakan sebuah ptotongan ayat 11 surat ar-Ra’d yang menguatkan pernyataannya tersebut:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan mereka sendiri.”

Melek Ise Nasional

Noordjannah juga mengajak agar warga Aisyiyah melek kehidupan nasional sehingga apa yang menjadi persoalan nasional bahkan muncul di daerah dan di komunitas.

“Sebentar lagi pemilu, dua tahun lagi, maka bagaimana Aisyiyah berperan, agar pemilu itu substantif,” terangnya.

Nordjannah melanjutkan bahwa sebagai orang beriman warga Aisyiyah harus melihat hari esok, “Yaitu akhirat, maka kita warga Aisyiyah harus menghidupkan Aisyiyah ini sebagai jalan jihad kita. Tugas kita adalah merawat ikhtiar jihad dari perempuan Aisyiyah,” terangnya.

Ia pun melanjutkan dengan membacakan ayat, وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا “Dan orang-orang yang berjihad di jalan kami, maka akan kami tunjukkan jalan-jalan kami.”

Tidak lupa, Noordjannah mengingatkan pentingnya berkolaborasi dengan komponen di luar ‘Aisyiyah.

“Kita bersyukur bahwa tradisi ibu-ibu Aisyiyah yang berkolaborasi dengan seluruh komponen, yang itu sudah dicontohkan, bahwa kongres perempuan pertama penggerak utama nya adalah Aisyiyah,” tegasnya.

Ia pun mengajak warga ‘Aisyiyah bersama-sama saling menguatkan demi kehidupan yang lebih baik, terutama untuk kaum perempuan.

“Jadi, mari kita kuatkan, kita ikhtiar kan bersama-sama, Aisyiyah yang lekat dengan kehidupan perempuan, agar kehidupan ini menjadi maju, sejahtera, santun, berakhlak, berkeadaban publik, tidak suka menerabas, yang itu sejiwa dengan kehidupan perempuan,” tandasnya.

Sebelum mengakhiri ceramahnya, ia mempersilakan warga Aisyiyah untuk mengikuti Muktamar.

“Ikut muktamar tapi dengan seksama dan teratur,” ujarnya.

Selamat Milad Ke-105 Aisyiyah dan selamat menyongsong Muktamar Ke-48 Aisyiyah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version