Seminar Parenting KKN Umsida Edukasi Orangtua Dampingi Anak di Rumah

Seminar Parenting KKN Umsida dilaksanakan oleh mahasiswa KKN kelompok 31 pada Jumat (19/8/2022) di PAUD Aisyiyah Sidokare Kabupaten Sidoarjo.
Seminar Parenting KKN Umsida di PAUD Aisyiyah Sidokare Sidoarjo (Firrihab Dari/PWMU.CO)

PWMU.CO – Seminar Parenting KKN Umsida dilaksanakan oleh mahasiswa KKN kelompok 31 pada Jumat (19/8/2022) di PAUD Aisyiyah Sidokare Kabupaten Sidoarjo.

Seminar parenting merupakan salah satu program kerja dari Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang melakukan KKN di Desa Sidokare.

Tujuan kegiatan seminar parenting adalah untuk mengedukasi orang tua atau wali siswa PAUD Aisyiyah Sidokare dalam mendampingi anak-anaknya atau ananda di rumah.

Seminar yang berlangsung mulai pukul 08.15 wib ini dihadiri oleh 20 orang yang terdiri wali murid dan perwakilan dari ibu- ibu Aisyiyah Sidokare. Serta dihadiri mahasiswa KKN kelompok 31 yang didampingi oleh Dosen Pembimbing KKN Cylen Setiyo Rini SSi MSi.

Pemateri dalam kegiatan seminar parenting ini merupakan salah satu dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yaitu Widyastuti MPsi Psikolog.

Sebelum pemaparan materi, mahasiswa membagikan selembar kertas dan bolpoint kepada peserta seminar parenting. Kemudian pemateri memberikan arahan agar menyobek kertas menjadi 4 bagian. Dilanjutkan dengan menuliskan nama pada satu kertas yang sudah disobek.

Menyenangkan dan Menjengkelkan

Sejurus kemudian Widyastuti mengajukan sebuah pertanyaan. “Apa yang membuat ibu-ibu sangat senang dan berkesan bagi ibu-ibu sekalian? Jawaban silakan dituliskan di kertas yang sudah disobek,” ujarnya.

Salah satu dari peserta Bunda Vano menuliskan jawabannya. “Saya seneng kalau anak saya pulang mengaji bilang salam lalu memeluk saya dan berkata. Aku sudah ngaji nda, jadi anak sholeh, Vano sayang bunda,” ungkapnya.

Selanjutnya Widyastuti menjelaskan tentang aturan 3S (Spesifik, Sepenuh hati dan Sporadis). Aturan 3S ini dapat diterapkan oleh orang tua saat memberikan respon terhadap perilaku yang dimunculkan oleh anak.

“Penjelasan selanjutnya yaitu kombinasi V-V-K (Visual, Verbal dan Kinestetik). Kombinasi V-V-K ini digunakan di lingkungan rumah yang multisensori untuk belajar anak,” jelasnya.

“Seterusnya adalah pola RK, yaitu rutinitas dan konsistensi yang wajib dilakukan di rumah dalam mendampingi ananda di rumah,” tambahnya.

Widyastuti kemudian mengajukan pertanyaan sebaliknya. “Kalau tadi sudah yang membuat ibu-ibu sangat senang, sekarang gantian apa yang membuat ibu-ibu sangat jengkel? Silakan ditulis di balik kertas yang sangat senang tadi,” ajaknya.

Salah satu peserta menuliskan jawabannya. “Disuruh shalat dan bersih-bersih sering menunda dan sering tidak menghiraukan.”

Widyastuti menjelaskan tentang Double KD (kenali diri dan kenali dukungan). Pertama mengenali kemampuan diri kita bukan superhero. Iya karena kita bukan superhero. Yang kedua kenali dukungan yang mungkin dibutuhkan.

Widyastuti mengajukan pertanyaan lagi. “Satu kalimat yang dapat menahan emosi ibu-ibu”.

Salah satu peserta Bunda Mila menuliskan jawabannya. “Sabar, jadi ibu memang seperti ini,” ungkapnya.

Setelah selesai kertas yang sudah terisi dikumpulkan kepada pemateri. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Bunda Mila mengajukan pertanyaan. “Apa perbedaan ADHD dan ADS?” tanyanya.

“Kalau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) itu hiperaktif dan suka dengan dunianya sendiri. Sementara itu kalau ADS (Autism Spectrum Disorders) yaitu ganguan pada otak dan saraf,” papar Widyastuti.

Salah satu wali siswa PAUD Aisyiyah Sidokare Bunda Mila menyampaikan rasa senangnya setelah mengikuti acara seminar parenting yang digagas oleh KKN Mahasiswa Umsida.

“Daya sangat senang mengikuti acara ini. Bisa menambah wawasan saya dalam merawat dan mendampingi anak saya di rumah. Soalnya putra saya, si Leo ini anaknya lincah dan hiperaktif. Jadi perlu pendampingan yang baik supaya pinter anaknya,” tuturnya. (*)

Penulis Sayyidah Mahbuubah, Nur Aini Putri Prihastutik dan Muhammad Aminul. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version