99 Paket Sembako Lazismu untuk Guru TK Aisyiyah Se-Kota Probolinggo. Liputan Izza El Mila, Kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Probolinggo mengadakan acara ‘Giat Bakti Guru’ di Aula TK Aisyiyah atau Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 1, Jumat (9/9/2022). Acara ini kolaborasi Lazismu dengan PDA dan Pimpinan Daerah Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kota Probolinggo.
Backdrop bertuliskan ‘Lazismu Peduli, Guru Berbakti Cerdaskan Anak Negeri’ menghiasi aula TK favorit di Kota Probolinggo siang ini. Acara dibuka oleh Ketua Majelis Dikdasmen PDA Kota Probolinggo Djuwairiyah. Dia mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan perhatian Lazismu Jawa Timur pada guru dan karyawan di lingkungan TK Aisyiyah se-Kota Probolinggo.
“Hari ini kita bagikan 99 paket sembako dari Lazismu Jawa Timur dan Lazismu Kota Probolinggo. Tetaplah bersyukur dan bersemangat melakukan aktifitas pendidikan, sebagai bentuk amal jariyah untuk mencerdaskan anak negeri,” katanya.
Kepala SD Sukabumi 1 Kota Probolinggo itu berharap, bantuan paket sembako dari Lazismu akan terus berlanjut.
Surat dari Lazismu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur No.136.BP/II.17/F/2022, tanggal 17 Agustus 2022 menjadi dasar kegiatan ini. Tantangan dari Lazismu Jatim kepada Lazismu daerah untuk mendata gaji guru di bawah Rp 500 ribu per bulan disambut dengan cepat oleh Benny Prasetiya. Ketua Lazismu Kota Probolinggo itu segera menghubungi Ketua Majelis Dikdasmen, Endang Dewi Fatimah.
Dari pendataan itu diperoleh data sejumlah 99 orang guru dan karyawan yang layak mendapat paket dari Lazismu. Batasan gaji yang ditetapkan Lazismu tidak mengizinkan guru yang bersertifikasi menerima paket sembako.
“Kado bakti guru kali ini dikhususkan untuk guru nonsertifikasi,” kata Benny Prasetiya, yang juga Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM ) Kota Probolinggo itu.
Paket sembako ini disambut dengan gemberia. “Senang sekali menerima paket sembako ini. Dan akan saya berikan kepada orangtua,” ujar Fitriatul Aini, guru Kelompok Bermain Qur’ani 2.
Zainul Hasan, karyawan TK Aisyiyah 8 merasakan hal yang sama. “Alhamdulillah, senang bisa buat menambah bahan makanan sehari-hari,” katanya dengan mata berbinar.
Filantropi Cilik
Benny Prasetiya mengatakan amal usaha Aisyiyah (AUA) telah mencatatkan sejarah dalam penggalangan dana bagi Lazismu. Kaleng kencleng pertama diujicobakan di TK Aisyiyah 7. Di luar dugaan, disambut wali murid dengan jumlah donasi sebesar Rp 3 juta rupiah. Akhirnya kaleng filantropi cilik itu beredar di 12 lembaga TK, KB, dan TPA dengan perolehan Rp 10 juta per bulan.
“Kaleng filantropi ini menjadi nilai kebaikan, karena anak-anak akan terbiasa berinfak sejak dini, menjadi jariah bagi guru yang sabar mengingatkan anak untuk senang memberi” imbuhnya sambil menyitir surat al-Munafiqun ayat 10.
Peran Lazismu Jawa Timur
Sekretaris Lazismu Jawa Timur, Aditio Yudono terkejut saat memasuki aula TK Aisyiyah 1. ”Saya pikir ini sekolah setingkat SMA, ternyata taman kanak-kanak,” katanya mengawali sambutannya mengagumi bangunan dan fasilitas di sekolah ini.
Lelaki dua putra ini menjelaskan program Lazismu secara nasional sebagai lembaga yang peduli sesama, kepada guru-guru yang masih membutuhkan.
Pencabutan subsidi BBM yang berakibat naiknya semua harga pangan makin menguatkan Lazismu untuk berbagi meskipun tidak banyak yang bisa diberikan. “Kami mohon maaf jika tidak bisa memberikan paket yang lebih banyak , tapi kami peduli kepada guru pencerdas generasi kita,” katanya.
Selain bentuk paket sembako, bakti pada guru bisa dalam wujud peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan guru, seminar dan lainnya. Hanya saja karena keterbatasan tenaga masih belum bisa maksimal. Adit, panggilan akrabnya, mengimbau agar kaleng filantropi tetap berjalan agar bisa lebih banyak membantu orang lain. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni