PWMU.CO – Nasyiatul Aisyiyah (NA)—atau yang juga populer disebut Nasyiah—adalah organisasi otonom Muhammadiyah, tempat berkiprah para perempuan muda. Uniknya, di Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik, tercatat seorang donatur pria. Dia adalah Drs AH Nurhasan Anwar MPd.
Sekretaris Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik ini, sejak Agustus 2012 sampai sekarang masih setia memberikan infak untuk membantu dana operasional Nasyiah. “Meskipun tidak banyak tapi barangkali bisa bermanfaat,” kata Hasan, panggilan karibnya, pada pwmu.co, Jumat (3/2) pagi.
(Baca: Kali Pertama Dilombakan, Logo Musyda ke-13 NA Gresik Resmi Dilaunching)
Suami Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik Endang Suhermi ini punya alasan menarik soal kesediaannya menjadi satu-satunya donatur pria pada organisasi perempuan Nasyiah. “Istri saya, dulu juga pernah jadi pengurus NA di Ranting Dupak Surabaya. Ya salah satu(tugas)-nya riwa-riwi cari dana supaya kegiatan dakwah bisa berjalan,” tutur pria kelahiran Lamongan, 9 Oktober 1967 yang dikaruniai seorang putri bernama Ersa Zhafirah Ramadhani.
Pengalaman Hasan sebagai aktivis IMM Komisariat Universitas Muhammadiyah Surabaya juga ikut mendorong semangatnya menjadi donatur Nasyiah yang istiqamah. “Saya juga sering cari dana, kadang ke dosen-dosen. Teringat perjuangan itu, ketika saya disodori blanko donatur NA, bismillah saya ikut. Meskipun (donasi saya) sangat kecil. Tapi semoga bermanfaat,” cerita Ketua Bidang Keislaman Kwarda Hizbul Wathan Gresik, yang tinggal di Jalan Tanjung Hulu II/50 GKB, Gresik.
(Baca juga: Tangis Haru Menyertai Keberangkatan Peserta Muswil XI Nasyiah dari Gresik)
Bendahara PDNA Kabupaten Gresik Ria Pusvita Sari mengakui rutinitas Hasan dalam berdonasi. “Ustadz Hasan itu donatur yang rutin memberikan (donasinya) setiap awal bulan. Bahkan tanpa ditagih,” ujarnya.
Yang paling saya kagumi, tambah Ria, beliau sendiri yang berjalan ke meja kerja saya dan menyampaikan sendiri donasinya. “Terkadang saya sampai malu,” kata Ria yang menjadi guru di SD Muhammadiyah Manyar Gresik, tempat Hasan menjadi Kepala Sekolah dua periode yaitu 2005–2009 dan 2013-2017.
(Baca juga: Bimtek UN SD/MI Muhammadiyah: Agar Para Guru Bisa Mengawal Kesuksesan UN dengan Kejujuran)
Menurut Ketua PDNA Kabupaten Gresik Siti Mariyanti, Hasan adalah donatur tetap selama 4 tahun periode kepemimpinannya. “Tak terasa sekarang sudah di penghujung periode saya,” ujar Tiwi, panggilan akrab Mariyanti. Dia mengakui, bahwa dalam perjuangannya, Nasyiah tak lepas dari dukungan para donatur. Selama ini ada belasan donatur, baik rutin maupun insidentil.
“Yang membuat saya terharu dan bangga, Ustadz Hasan sudah menyampaikan bahwa setelah Musyda pun beliau masih ingin menjadi donatur Nasyiah. Subhanallah, semoga Allah memberi balasan yang berlipatganda, amin,” ucap Tiwi. Musyawarah Daerah (Musyda) ke-13 Nasyiatul Aisyiyah Gresik direncanakan tanggal 23-24 April 2017, di Kampus Univerisitas Muhammadiyah Gresik.
Semoga menginspirasi pria lain, Ustadz! (Ria Eka Lestari)
***
Riwayat Pendidikan AH Nurhasan Anwar
1. SDN Laren I Lamongan
2. MI Muhammadiyah Laren Lamongan *)
3. SMP Muhummadiyah 4 Pangkatrejo Maduran Lamongan
4. SMA Muhammadiyah 3 Parengan Maduran Lamongan
5. S1 Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surabaya
6. S2 Teknologi Pendidikan Universitas PGRI Adibuana (Unipa) Surabaya
*) SD dan MI adalah sederajat, tapi Hasan sekolah rangkap: pagi di SD, sore di MI.
Discussion about this post