PWMU.CO– 7 gerakan perubahan sekolah dikupas dalam workshop strategi sukses marketing sekolah yang diadakan Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jombang. Acara bertempat di SMA Muhammadiyah 1 Jombang, Kamis (29/9/2022).
Workshop menghadirkan pembicara Kepala SMP Muhammadiyah 7 Surabaya Imam Sapari SHi MPdI. Dia juga Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) SMP/MTs Jawa Timur. Acara diikuti 50 peserta dari 27 sekolah mulai SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK Muhammadiyah se-Jombang.
Gus Imsap, sapaan Imam Sapari, mengatakan, tugas kepala sekolah mengubah kondisi sayup menjadi gembira. Kemudian meningkatkan jumlah murid.
Dia menyebut ada tujuh tugas kepala sekolah yaitu menjadi edukator, motivator, administrator, supervisor, leader, inovator, dan manajer.
Kemudian dia bercerita pengalamannya. Setelah menjabat Kepala SMP Muhammadiyah 9 Jojoran dua periode, lalu ditugasi PDM Surabaya memajukan SMP Muhammadiyah 7 (SMP Mutu) Dupak Jaya.
Awal kerja nyalinya ciut melihat kondisi sekolah. ”Namun dalam hati kecil saya ingat kata pitu, pitu, pitulungan. Apalagi saya kader. Dari perenungan itu saya memutuskan untuk lanjut,” tuturnya.
Analisis SWOT
Langkah awal menjabat sebagai Plt Kepala SMPM 7 ia melakukan analisis SWOT. Kemudian menetapkan 7 gerakan perubahan sekolah.
Gerakan itu, dia menjelaskan, pertama, harus memiliki persamaan visi, misi, dan tujuan. Menetapkan moto SMP Mutu adalah Sekolahnya Para Pemimpin. Semua guru harus paham itu. Visinya mewujudkan Generasi Pemimpin yang Qurani, Tangguh, Cerdas, dan Berprestasi.
Kedua, sosialisasi branding. Berbagai kegiatan selalu membawa angka 7. ”Karena identik dengan SMP Muhammadiyah 7 Surabaya,” kata Imam.
Sosialisasi terus dilakukan melalui berbagai media. Perkuat branding di internal guru dan karyawan. Rutin menyebar flyer bertema di sosmed. Menulis berita kegiatan sekolah di PWMU.CO dan berbagai media lain. Guru dan karyawan wajib share setelah berita dimuat oleh PWMU.CO ke grup-grup. Pasang baliho di sudut strategis.
Ketiga, desain tata ruang sekolah menjadi menarik. Toilet yang kumuh diubah menjadi bersih dan wangi. Tangga yang kurang elegan diganti. Lalu membangun Cafe Pitoe.
Struktural manajemen juga diubah agar fresh. Perbaikan karakter siswa. Siswa dibiasakan rapi, disiplin, tertib.
Keempat, doktrinasi, dalam hal pemikiran harus ditanamkan: sekolah kita kecil, namun berkualitas besar. Sesuatu yang besar berawal dari yang kecil. Sekolah adalah rumah kedua.
”Kalau doktrin untuk guru: banyak siswa, banyak gaji yang diterima. Mari membuat sejarah bukan sekadar menceritakan sejarah. Jadi guru yang luar biasa. Jangan mengatakan tidak mungkin sebelum kita mencoba,” ujarnya.
Setiap guru dan karyawan wajib memberikan pelayanan terbaik termasuk tidak ada jam kosong. Wajib setoran bacaan Quran tiap hari. Ikut kajian PCM dan pembinaan. No stypo di bangku meja, solasi di tembok, steples kececeran, mencoret-coret spidol.
Kelima, penuntasan pekerjaan sekolah. Administrasi rapi, keuangan transparan, utang piutang, SDM diperbaiki, dampak sosial di sekitar sekolah, sampah dibuang pada tempatnya, sarana prasarana dilengkapi, ibadah ditingkatkan.
Keenam, pencitraan sekolah. Sosialisasi ke rumah-rumah penduduk. jam kerja berbeda dari biasanya, konsistensi beribadah, menjauhi segala bentuk maksiat, saling mengingatkan dalam kebaikan (japri personal), kontrol ibadah guru dan siswa, perbanyak sedekah, bila berdoa belum dikabulkan maka mengemislah di sepertiga malam, doa dan dukungan moral dari keluarga sangat mendukung.
Manfaatkan sosmed, dan portal berita semisal PWMU.CO dan disebarkan. Evaluasi ketika gajian jika tidak diviralkan.
PPDB melibatkan guru karyawan, orangtua (Ikwam), siswa, alumni, tokoh masyarakat, PCM, PDM, Dikdasmen, tokoh agama, media massa, Dinas Pendidikan, TPA atau komunitas.
Ketujuh, mind mapping. Membuat gambaran masa depan sekolah. Berisi rencana ke depan. Ditulis dan dipasang di tembok kepala sekolah sebagai pedoman dan melihat progres.
Pegangan Ayat
Imam Sapari juga menjelaskan surat ar-Ra’du ayat 11 sebagai landasan teologis untuk perubahan.
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Sugeng Purwanto