Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Gelar Pelatihan Nasional Mubaligh Muda

Pembukaan pelatihan Nasional Mubaligh Muda Muhamadiyah (Alfain Jalaluddin Ramadlan/PWMU.CO)

Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Gelar Pelatihan Nasional Mubaligh Muda, liputan kontributor PWMU.CO Lamongan Alfain Jalaluddin Ramadlan

PWMU.COMajelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan kegiatan Pelatihan Nasional Mubaligh Muda Muhammadiyah (PNM3) Angkatan ke-13 selama 5 hari, mulai Rabu sampai Sabtu (5-8/10/2022) di Gedung Pusdiklat Tabligh Institut Muhammadiyah Jl Patriot Bangsa II Dusun Ngebel Desa Tamantirto Yogyakarta.

Pada acara ini, Majelis Tabligh PP Muhammadiyah mengundang 25 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) di Indonesia. Turut hadir dalam acara pembukaan Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal Lc MSI.

Direktur Eksekutif Pendidikan dan Pelatihan Ananto Isworo SAg menjelaskan bahwa PNM3 merupakan program pendidikan dan pelatihan dasar bagi calon mubaligh muda guna membentuk kemampuan dasar mereka sebagai calon kader mubaligh Muhammadiyah yang memiliki kompetensi profesional bidang tabligh.

“Harapannya mereka dapat melaksanakan amanat tabligh di kalangan generasi muda. Dengan begitu, mereka memiliki wawasan yang kuat, karakter yang bagus guna menjalankan misi dakwahnya,” ungkapnya.

Siapkan Kader Mubaligh

Ananto Isworo menjelaskan kegiatan PNM3 ini bertujuan untuk membentuk dan menyiapkan kader-kader mubaligh muda, sehingga dapat mewujudkan komunitas mubaligh muda Muhammadiyah.

“Diharapkan menjadi Forum Silaturahmi Nasional bagi kader-kader mubaligh muda guna mempersamakan visi dan langkah dalam rangka menghadapi berbagai perubahan baru dalam kehidupan millenial generasi muda,” harapnya.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini juga memiliki target yaitu membangun daya imun generasi muda muslim dan muslimah dari rongrongan bahkan gempuran berbagai pengaruh buruk gaya hidup millenial dengan pemupukan intensif kepribadian tangguh berdasarkan nilai-nilai luhur dan fundamental ajaran Islam.

“Mereka mampu memiliki pondasi yang kuat sehingga mampu bertahan dari efek negatif lingkungan. Selain itu, mereka juga bisa menjadi pribadi yang mampu menjadi teladan dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.

Adapaun, sambungnya, bentuk kegiatan dalam acara ini, antara lain ceramah dan dialog pakar, tadabur al-Quran dan as-Sunnah, diskusi, outbound dan kegiatan tadabur alam. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version