Ternyata di Surga Ada Pasar; Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِك أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَسُوقًا يَأْتُونَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ فَتَهُبُّ رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ فَيَزْدَادُونَ حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَرْجِعُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ وَقَدْ ازْدَادُوا حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُوهُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَقُولُونَ وَأَنْتُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا. رواه أحمد
Dari Anas bin Malik Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya di surga ada pasar, mereka mendatanginya setiap hari Jumat, angin dari utara berembus lalu menerpa wajah-wajah mereka dan pakaian-pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan menawan. Mereka kembali ke keluarga mereka dengan penampilan yang lebih indah dan menawan, keluarga-keluarga mereka berkata pada mereka: ‘Demi Allah, kau semakin indah dan menawan setelah kami.’ mereka berkata, ‘Kalian juga, demi Allah, lebih indah dan menawan setelah kami.”
Surga
Suurga merupakan tempat yang dijanjikan bagi kaum beriman, sekaligus menjadikan setiap hamba untuk selalu dapat memotivasi diri melakukan kabaikan dalam rangka mencari ridla-Nya. Dalam beberapa ayat Allah menjelaskan tentang indahnya surga dan kenikamatan yang ada di dalamnya. Demikian juga Rasulullah mengabarkan tentang surga merupakan balasan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.
وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنۡهَا مِن ثَمَرَةٖ رِّزۡقٗا قَالُواْ هَٰذَا ٱلَّذِي رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُۖ وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَٰبِهٗاۖ وَلَهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞۖ وَهُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٢٥
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (al-Baqarah: 25)
Pasar di Surga
Di dalam surga terdapat pasar yang dibuka terutama pada hari Jumat. Penyebutan pasar sebagaimana pasar di dunia, yaitu dalam rangka memenuhi kebutuhan atau hajat banyak orang, sekaligus sebagai tempat berkumpul para penghuni surga. Sehingga bukan seperti pasar di dunia dalam pengertian yang asal, atau seperti mal yang tempatnya lebih bersih dan indah, bahkan lebih dari itu.
Di tengah-tengah kegiatan di pasar itu angin berhembus dari sebelah utara yang menerpa wajah dan pakaian mereka yang menjadikan mereka semakin tampak menawan. Begitulah di antara ilustrasi surga yang memang tidak dapat diilustrasikan dengan baik karena telah dijelaskan oleh nabi sifat surga itu.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنَّةِ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
Dari Abu Hurairah, dia berkata, Abul Qasim ﷺ bersabda, “Dalam surga ada sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terbetik dalam hati manusia.” (HR Ahmad)
Pasar dan Pemahaman Agama
Dalam sebuah atsar yang bersumber dari Malik bin Anas, bahwa Umar bin Khaththab pernah memberi peringatan kepada para penjual agar mereka memahami agama, lebih khusus dalam hal ini adalah belajar tentang fikih khususnya terkait jual beli dengan benar.
عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ لَا يَبِعْ فِي سُوقِنَا إِلَّا مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Dari Malik bin Anas dari ‘Ala’ bin Abdurrahman bin Ya’qub dari ayahnya dari kakeknya dia berkata, Umar bin Al Khaththab, telah berkata, Janganlah ada seseorang yang berjualan dipasar kami ini, kecuali jika ia telah mendalami ilmu agama. Abu Isa berkata, ini adalah hadits hasan gharib.
Hal ini terkait dengan praktek jual beli yang seringkali terjadi kecurangan, terutama dari pihak pembeli, yaitu barang yang ditawarkan tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Di mulai dari kualitasnya, ukuran atau takarannya dan kuantitasnya.
Maka berhati-hatilah jika menjadi pedagang atau pengusaha, karena jika tidak sesuai hukum syara’ justru hartanya yang didapat menjadi tidak berkah. Sehingga targetnya memang bukan semata mendapatkan sebanyak-banyaknya akan tetapi bagaimana mendapatkan harta seberkah-berkahnya.
Keberkahan itu dapat dirasakan bahwa hartanya itu semakin menjadikan ia bertakwa kepada Allah dan taat kepada Rasul-Nya. Dan itulah yang membedakan dengan orang-orang kafir yang mendapatkan harta, bagi mereka harta itu tidak berpengaruh apa-apa pada nilai spiritual dirinya, justru terjebak pada kesombongan diri karena merasa dirinya serba cukup.
كَلَّآ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَيَطۡغَىٰٓ ٦ أَن رَّءَاهُ ٱسۡتَغۡنَىٰٓ ٧
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. (al-‘Alaq: 6-7)
Editor Mohammad Nurfatoni
Ternyata di Surga Ada Pasar adalah versi online Buletin Jumat Hanif Edisi 3 Tahun XXVII, 7 Oktober 2022/11 Rabiul Awal Shafar 1444
Discussion about this post