
Agar Umat Islam Tidak Buta Politik; Liputan Muhammad Iqbal Rahman, kontributor PWMU.CO Mojokerto.
PWMU.CO – Masjid At-Taqwa Windurejo, Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menggelar Pengajian Umum Ahad Pagi (PUAP), Ahad (2/10/2022).
Pengajian yang dihadiri kurang lebih 500 jamaah ini mengundang Ir H Andri Kurniawan MAg dari Malang ini sebagai narasumber.
Dia menyampaikan tema Problematika Umat Kontemporer. Diawali pada periode pertama di masa kenabian Muhammad SAW.
Periode kedua masa Khulafaurasyidin yang berlangsung 30-an tahun dan periode ketiga masa kekhalifahan. Masa kekhalifahan ini berakhir di Andalusia, Spanyol. Pada saat itu umat Islam yang awalnya mayoritas menjadi minoritas.
Ustadz Andri Kurniawan, sapaannya, mengingatkan, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, mengingatkan agar umat Islam tidak buta politik. “Jika buta terhadap politik, maka yang akan terjadi adalah penguasaan negara oleh orang-orang di luart Islam.
Dia menyebut Filipina sebagai contoh kebutaan politik umat Islam. Menurutnya, awalnya Islam di sana sebagai agama mayoritas kemudian kini minoritas. “Bahkan nama Ibu Kota Negara Fi Amanilah yang diberikan oleh Ibnu Batutah diubah menjadi Manila setelah masa pemerintahan selanjutnya,” ujarnya.

Indonesia saat ini, sambungnya, sudah mulai terjadi umat Islam buta politik sedikit demi sedikit, yang itu tidak terasa jika tidak diamati dengan seksama. Salah satu contohnya ialah korupsi yang makin menggila. “Korupsi bukan lagi di anggap sebagai kejahatan luar biasa,” katanya.
Maka ketika Bjorka buka-bukaan terhadap perilaku pejabat, masyarakat memberikan dukungan dengan caranya sendiri karena merasa terwakili. “Juga berbagai persoalan yang terjadi di Indonesia saat ini begitu ruwet. Jika dibahas lebih dalam akan semakin membuat pusing kita,” ujarnya
Andri Kurniawan lalu mengutip Ali Imron ayat 54 yang artinya, “Mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya dan Allah membalas tipu daya (mereka). Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”
Agar tidak terjadi buta politik, di akhir tausiahnya dia mengajak umat Islam melakukan hal-hal seperti, pertama melakukan gerakan dakwah tauhid. Kedua, menumbuhkembangkan tarbiyatul islamiyah, menyadarkan dan memberi arahan agar umat Islam paham politik.
Keempat, membangun ekonomi umat lewat masjid, dan kelima membangun regenerasi umat Islam yang tangguh. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni