SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Sabtu, Juli 19, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Pembubaran Pengajian Khalid Basalamah: Benarkah Ceramah yang Mengolok-olok Monopoli Kelompok Ini?

Rabu 8 Maret 2017 | 23:28
in Kabar, Opini
586 18
0
193
SHARES
604
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Suasana menjelang pembubaran Pengajian Khalid Basamalah di Masjid Shalahuddin, Sidoarjo (foto: fb intan mutia)

PWMU.CO – Kasus pembubaran paksa pengajian dengan pencemarah DR Khalid Basalamah di Sidoarjo oleh pihak-pihak tertentu menjadi perbincangan tingkat nasional. Banyak komentar, terutama yang menyayangkan tindakan intoleransi secara terang-benderang di muka publik ini.

Berikut PWMU.CO menurunkan tulisan Direktur Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP) Jakarta, DR Ma’mun Murod Al-Barbasy MA. Tulisan ini mengajak para pembaca untuk berinstrospeksi, apakah benar ceramah yang menjelek-jelekkan kelompok lain itu hanya monopoli kelompok Khalid Basalamah dan kawan-kawannya? Atau justru juga dilakukan kelompok lain? Selamat membaca! (Redaksi)

***

Saya sudah nonton beberapa video ceramah Khalid Basalamah. Bagi saya secara substantif biasa-biasa saja, tak ada yang aneh. Hanya penyampaiannya mungkin yang agak rigid, kaku. Bagi yang tak biasa mendengarkan mungkin “agak aneh”. Tapi bagi yang kajiannya tekstual, ya tentu menganggap biasa-biasa saja.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

(Baca juga: Tak Hanya Khalid Basalamah di Sidoarjo, Pengajian Firanda Andirja di Malang juga Dibatalkan)

Kalau ceramah Khalid dikaitkan dan dikatakan menjelek-jelekkan kelompok lain, maka kalaulah itu penilaiannya, sebenarnya ceramah-ceramah yang menjelek-jelekkan bukan an sich milik kelompok Khalid.

Kan sudah jamak ceramah-ceramah agama di Indonesia kerap saling menjelek-jelekkan. Anehnya yang jadi bahan untuk menjelek-jelekkan itu hal-hal yang furu’ dan khilafiyah, bukan pada hal pokok dalam ajaran Islam terkait persoalan aqidah.

(Baca juga: Dipelintir: Berita PWMU.CO tentang Pembatalan Pengajian Firanda Andirja di Malang)

Coba tengok, dalam soal maulid saja misalnya. Kelompok yang tak suka maulid kalau menjelek-jelekkan mereka yang “demen” maulid itu luar biasa, vonis sumpah serapah bid’ah memenuhi ceramah-ceramah mereka.

Sebaliknya, kelompok yang “demen” banget maulid juga kalau menjelek-jelekkan mereka yang anti maulid nabi itu luar biasa. Vonis wahabi, kelompok ekstrim, yang baca kitabnya hanya tarjamah, dan sebagainya, juga menghiasi ceramah-ceramah mubaligh yang pro maulid. Peringatan maulid yg semestinya digunakan untuk mengurai tentang shirah nabawiyah berubah jadi ajang caci maki terhadap mereka yang anti maulid.

(Baca juga: Punya Hak Konstitusional Apa Tolak FPI dan Larang Habib Rizieq….)

Inilah fenomena keberagamaan kita yang sangat akut. Nyaris tak ada perubahan positif yang signifikan untuk terjadinya titik temu di antara kelompok keagamaan dalam tubuh umat Islam. Bahkan kecenderungan akhir-akhir ini mengalami eskalasi. Jadi bukan tambah surut, tapi tambah meningkat.

Tampak sekali tak ada upaya untuk mencoba mencari “jalan tengah” atau setidaknya berusaha “memaklumi” pada hal-hal yang bersifat furu’ dan khilafiyah. Masing-masing kelompok keagamaan berusaha mempertahankan dan kekeh dengan pandangan kelompoknya masing-masing.

(Baca juga: Ketika MU dan NU Tidak Saling “Bertanding”… Fenomena Jepara)

Tampak semangat jahiliyah Arab pra Islam yang bangga dengan ashabiyah begitu menonjol. Tak terlihat upaya untuk bisa menerima kebenaran dari kelompok manapun yang dinilai tak sejalan.

Kadang dengan hati sedih, saya bertanya, apa dulu Islam yang diajarkan oleh Rasulullah memang mengajarkan demikian? Apakah para ulama madzhab juga mengajarkan untuk menonjolkan pandangan keagamaannya masing-masing dan tanpa berusaha untuk menghargai pandangan keagamaan madzhab lain.

Saya yakin kalau pertanyaan ini diajukan pada masing-masing kelompok keagamaaan di Indonesia, pasti jawabnya “tidak”. Kalau memang jawabnya tidak, kenapa untuk mencari titik temu di antara kelompok Islam serasa sulit sekali. Bak minyak dan air atau tom dan jery.

(Baca juga: Ketika Dua Ormas Besar Berbagi Tugas: Muhammadiyah Urus Milad dan NU Urus Haul)

Hanya dengan mencoba untuk saling menghargai di antara pandangan keagamaan yang ada dan tentu dibarengi dengan kerendahan hati juga untuk berusaha menerima kebenaran argumentasi keagamaan kelompok keagamaaan lain yang bisa menjadi solusi untuk terjadinya titik temu di antara kelompok keagamaan di Indonesia.

Dan untuk menciptakan suasana yang saling menghargai ini, sebenarnya umat Islam cukup mempunyai modal sejarah dan kisah-kisah teladan dari para pendahulunya. Misalnya bagaimana dulu proses pembukuan al-Qur’an dimulai. Saat Sahabat Umar bin Khattab mengusulkan agar dilakukan pembukuan al-Qur’an, tapi Khalifah Abu Bakar menentangnya dengan alasan sebagai perbuatan bid’ah.

Namun setelah Umar menyampaikan argumentasinya, Abu Bakar pun menyetujui gagasan Umar. Seperti diketahui, pembukuan al-Qur’an baru rampung di era Khalifah Usman bin Affan. Dari kasus ini ada pembelajaran luar biasa, yaitu jangan gampang menuduh bid’ah, juga pentingnya mau mendengar dan memahami argumentasi keagamaan kelompok lain.

(Baca juga: Din Syamsuddin Pernah Jadi Kapten Kesebelasan MU Lawan NU)

Beragam model bacaan al-Qur’an juga bisa jadi pembelajaran. Ada tujuh model bacaan al-Qur’an yang masyhur (sering disebut qiraah sab’ah), tapi jaramg sekali terjadi keributan karena beda-beda bacaannya.

Pandangan keagamaan di antara imam madzhab juga pembelajaran yang luar biasa. Di antara empat madzhab utama: Maliki, Hanafi, Syafii n Hambali misalnya, begitu saling menghargai. Anehnya keteladanan-keteladanan ini nyaris tersimpan rapi di lemari es yang membekukan hati kelompok-kelompok keagamaan tersebut.

Keteladanan para imam madzhab misalnya nyaris tak berbekas di antara kelompok keagamaan. Harmoni yang terjadi di antara imam madzhab tak tampak karena didominasi mentalitas jahiliyah yang selalu ingin bercerai berai. Sehingga dakam penyampaiannya pun didorong oleh semangat untuk berpecah belah.

(Baca juga: Ini Perbedaan Gaya Sarungan Warga Nahdliyin dan Muhammadiyah)

Mau contoh bagaimana cara penyampaian pandanngan imam madzhab yang dapat mengarah pada harmoni tapi juga bisa mengarah pada keterceraiberaian? Ambil contoh soal bacaan basmalah pada surat al-fatihah.

Kalau penyampaiannya untuk menciptakan harmoni, maka kira-kira kiai atau ustadz akan disampaikan begini: “jamaah sekalian, selanjutnya kita akan bahas soal pandangan imam madzhab terkait bacaan basmalah pada surat fatihah. Imam Malik menyatakan bahwa basmalah bukan bagian dari surat Al-Fatihah. Sehingga tidak boleh dibaca dalam salat baik salat wajib maupun salat sunnah. Dan juga baik dalam shalat jahriyah maupun sirriyah. Hanafi menganggap tidak wajib. Fatihah bukan bagian ayat. Membacanya di awal fatihah hanya sunah saja. Syafii berpandangam bahwa basmalah bagian dari ayat, karena membaca wajib membacanya dengam jahr. Hambali berpandangan basmalah bagian dari fatihah, tapi dibacanya dengan sirri. Demikianlah pendangam imam madzhab terkait bacaan basmalah.” Penyampaiannya hanya begitu saja, paling ditambah penjelasan masing-masing imam madzhab.

Ma’mun Murod Al-Barbasy saat mengikuti aksi super damai 212 (foto: saca firmansyah)

Tapi kalau kiai atau ustadz bermental pemecah belah, maka pandangan imam madzhan ini akan “diolah”, akan “digoreng” sesuai selera pandangan keagamaannya. Kiai atau ustadz model begini ini yang bikin rusak umat. Umat jadi terkotak-kotak begitu rupa. Sekian.

Tags: Pembubaran Khalid Basamalah
SendShare77Tweet48Share
Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember
ADVERTISEMENT

Related Posts

No Content Available

Terpopuler Hari Ini

  • Menyelami “Cahaya” dalam Islam dan Gerakan

    Menyelami “Cahaya” dalam Islam dan Gerakan

    363 shares
    Share 145 Tweet 91
  • Dilatih oleh Marinir, Siswa Baru Smamda Surabaya Ditempa Jadi Generasi Tangguh Sejak Hari Pertama Sekolah

    792 shares
    Share 317 Tweet 198
  • Fortasi Hari Keempat, Smamita Gelar Latihan Berbaris Bersama Brimob

    484 shares
    Share 194 Tweet 121
  • Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    66595 shares
    Share 26638 Tweet 16649
  • Menjadi Pemuda Muhammadiyah Sebagai Pilihan

    2520 shares
    Share 1008 Tweet 630
  • Selamat Jalan Pendekar Affandy

    18213 shares
    Share 7285 Tweet 4553
  • Khutbah Jumat: Menguatkan Keikhlasan dan Kesabaran untuk Menggapai Kemuliaan

    97 shares
    Share 39 Tweet 24
  • 64 Tahun IPM: Karya Pelajar untuk Indonesia Raya

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Angkatan Pertama SMK MILAN Siap Ukir Sejarah

    366 shares
    Share 146 Tweet 92
  • Penting! Pengenalan Ideologi Muhammadiyah Melalui MPLS

    142 shares
    Share 57 Tweet 36

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    363831 shares
    Share 145532 Tweet 90958
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232993 shares
    Share 93197 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171534 shares
    Share 68614 Tweet 42884
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim