Kunci Kebahagiaan Hidup Dikaji FGM Lamongan

Fathurrahim Syuhadi saat menyampaikan kajian Al Islam tentang kunci kebahagiaan hidup kepada Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Cabang Lamongan, Jumat (14/10/2022) (Alfain Jalaluddin Ramadlan/PWMU.CO)
Fathurrahim Syuhadi saat menyampaikan kajian Al Islam tentang kunci kebahagiaan hidup kepada Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Cabang Lamongan, Jumat (14/10/2022) (Alfain Jalaluddin Ramadlan/PWMU.CO)

Kunci Kebahagiaan Hidup Dikaji FGM Lamongan. Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan, Kontributor PWMU.CO Lamongan.

PWMU.CO – Pimpinan Cabang Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Lamongan menggelar Kajian Al Islam, Jum’at (14/10/2022) di Aula SMK Muhammadiyah 4 Lamongan.

Kegiatan kajian yang mengambil tema Jagalah Dirimu dan Keluargamu dari Api Neraka ini dihadiri oleh guru dan karyawan anggota FGM se-Kabuaten Lamongan.

Turut hadir sebagai pemateri, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Fathurrahim Syuhadi SE MM.

Di awal tausiahnya, Fathurrahim Syuhadi mengatakan, banyak orang yang mendambakan kebahagiaan, mencari ketentraman dan ketenangan jiwa raga. Sebagaimana usaha menjauhkan diri dari sebab-sebab kesengsaraan, kegoncangan jiwa dan depresi khususnya dalam rumah dan keluarga.

“Kebaikan keluarga akan berpengaruh kepada kebaikan masyarakat, dan kebaikan masyarakat akan berpengaruh kepada kebaikan negara,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Fathurrahim Syuhadi, agama Islam banyak memberikan perhatian terhadap masalah perbaikan keluarga.

“Di antara perhatian Islam adalah seorang laki-laki yang merupakan kepala rumah tangga, harus menjaga diri dan keluarganya dari segala perkara yang akan menghantarkan menuju neraka,” katanya.

Lantas Pak Rahim —panggilan akrabnya— mengutip al-Qur’an surat at-Tahrîm ayat 6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
 

Kemudian dia menjelaskan, dalil jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka tersebut juga memiliki kandungan yang sama dengan al-Qur’an surat Thaha ayat 132 yang berbunyi:
 
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
 
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa”.

Cara Menjaga Keluarga dari Api Neraka

Selain itu, kata Rahim, Ali bin Abi Thalib juga menjelaskan bahwa dalam menjaga keluarga dari api neraka dilakukan dengan berbagai hal.

Pertama, bekali keluarga dengan ilmu. Kedua, membimbing keluarga menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Ketiga, mengajak keluarga selalu taat pada Allah. Keempat, menjauhkan keluarga dari berbuat maksiat.
 
“Ini semua menjadi tanggung jawab kita, sebab kita semua adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban,” ujarnya.

Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam

كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالأَمِيْرُ رَاعٍ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَّةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّت) متفق عليه

Kalian semua adalah pemimpin dan seluruh kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin. Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin atas rumah dan anak suaminya. Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin.” (Muttafaqun alaihi)

Wakil Sekretaris Dewan Pendidikan Lamongan ini juga menambahkan, ada sepuluh ciri guru profesional.

“Pertama, selalu punya energi untuk siswanya. Kedua, punya tujuan jelas untuk pelajaran. Ketiga, punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif. Keempat, punya keterampilan manajemen kelas yang baik, dan kelima, bisa berkomunikasi dengan orang tua secara baik,” katanya.

Sementara keenam, punya harapan yang tinggi pada siswa. Tujuh, memiliki pengetahuan tentang kurikulum. Delapan, pengetahuan tentang subyek yang diajarkan. Sembilan, selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dan proses pengajaran, serta sepuluh mempunyai hubungan yang berkualitas dengan siswa.

Foto bersama usia kajian Al Islam Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Cabang Lamongan, Jumat (14/10/2022) (Alfain Jalaluddin Ramadlan/PWMU.CO)

Kompetensi Guru Muhammadiyah

Selain itu, penulis terproduktif versi PWMU.CO Tahun 2022 ini menambahkan penjelasan tentang kompetensi guru Muhammadiyah.

Pertama, Kompetensi Pedagogis, yaitu mengenali peserta didik dan kemampuan mengembangkan nilai-nilai Muhammadiyah.
 
Kedua, Kompetensi Kepribadian, yaitu memiliki akhlak yang mulia, menjadi teladan di lembaga pendidikan, dan memiliki prinsip-prinsip hidup Islami
 
Ketiga, Kompetensi Sosial, yaitu mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, terutama dengan warga Persyarikatan. Aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan Persyarikatan dan Ortom, serta menjadi motor dalam gerakan amar ma’ruf nahi munkar.
 
Keempat, Kompetensi Profesional, yaitu menguasai mata pelajaran yang diampu, menguasai kurikulum Ismuba, menguasai manajemen profesional, menguasai materi, dan menguasai pendekatan serta metode.
 
Kelima, Kompetensi Perkaderan dan Kemuhammadiyahan, yaitu menguasai ideologi Muhammadiyah (AD ART, MKCH, Kepribadian Muhammadiyah, Khittah perjuangan Muhammadiyah, PHIWM, dan menguasai sistem perkaderan dalam persyarikatan dan Ortom. (*)

Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version