Islam Tegak dan Bertahan jika Umat Islam Mau Berjuang, Bejalar dari Spanyol; liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Kediri Dahlansae.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar Kajian Ahad Pagi di Klinik Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar Siti Fatimah Muhammadiyah Pare, Ahad (30/10/2022).
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Prof Thohir Luth yang hadir sebagai pemateri mengangkat tema Menjadi Mujahidin adalah Satu Keniscayaan bagi Orang Beriman.
Thohir Luth menyampaikan, pesan WhatsApp dari PCM Pare diterima ketika dirinya masih di Spanyol. Sehingga isi ceramah terinspirasi dan dibuat di Spanyol
“Mengapa tema ini menjadi penting? Karena dalam kunjungan PWM Jatim ke Turki al-Hambra, Toledo, Granada dan Andalusia, saya lihat umat Islam di Indonesia jauh lebih bagus dibandingkan keberadaan umat Islam di Spanyol atau Granada,” ujarnya.
Umat Islam Spanyol, lanjutnya, seperti tercatat dalam sejarah pernah mengalami zaman kejayaan selama 800 tahun. Ketika semua umat Islam terlena, mereka diusir. Masjid-masjid di ganti gereja, dengan menggantungkan menara-menara adzan diganti dengan lonceng-lonceng gereja. Baru lima puluh tahun terakhir ini mereka bisa mulai berkembang. Itupun tidak banyak.
“Artinya apa? Islam ini akan tegak, akan bertahan, kalau kita semua menjadi mujahidin-mujahidin atau pejuang-pejuang di jalan Allah. Selain mengamalkan ajaran agama, juga berjuang untuk mempertahankan keberadaan Islam,” tegas guru besar Ilmu Hukum Islam Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang ini.
Bisa kita bayangkan, sambungnya, Islam yang jaya selama 800 tahun di Spanyol, pada akhirnya hancur berkeping keping. Umat Islam diusir.
“Kehancurannya ditandai adanya masjid-masjid diganti dengan gereja. Bisa kita bayangkan, ini artinya umat Islam lemah dalam perjuangan mempertahankan Islam,” jelasnya.
Masjid Berornamen Yesus
Dia merasa kaget, ketika shalat di Masjid Aya Sofia Turki. Begitu usai salam ke arah kanan dan salam ke kiri, kemudian menengadah ke atas, terlihat di depan mata ada ornamen bergambar Yesus Kristus.
“Sulit dipahami, masjid umat Islam, yang pernah dikuasai umat Islam, kemudian diambil alih oleh penguasa Kristen, sehingga di dalamnya ada ornamen Yesus dan bunda Maria. Maka ketika bertanya kepada guide yang memandu rombongan PWM Jatim, kenapa ini terjadi? Dia katakan yang penting kita shalat. Perkara ornamen-ornamen tersebut tidak masalah. Siapa tahu doa umat Islam di Masjid Aya Sofia ini, umat Kristen itu semua bisa masuk Islam,” paparnya.
“Hanya saya katakan, kalau di Indonesia, kita shalat, ada gambar bunda Maria dan Yesus, bukan saja dibuli, orang yang shalat itu disalahkan sekalian. Padahal tembok dan gambar ornamen itu tidak memiliki andil apa-apa. Yang dihadirkan hati kita ketika beribadah kepada Allah,” imbuhnya.
Thohir Luth menambahkan, hal ini merupakan perjuangan umat Islam. Konon Masjid Aya Sofia ini dulu menjadi museum, yang dikunjungi oleh ratusan juta umat Nasrani dari seluruh dunia. Ini karena di dalamnya ada gambar ornamen Bunda Maria, maka menjadi jujugan turis.
“Aya Sofia diubah dari masjid menjadi gereja, dan sekarang oleh Presiden Turki, Recep Toyyib Erdogan, diubah kembali menjadi masjid untuk umat Islam. Tetapi sampai saat ini, saya lihat banyak juga orang-orang Nasrani yang mengunjungi masjid tersebut,” ungkapnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.