Be Smart Ajak Siswa Berlian School Ketuk Pintu Langit

Mohammad Thoha Mahsun SAg MPdI saat memberikan motivasi kepada siswa kelas VI SD Muhamamdiyah 2 GKB dalam Be Smart, Jumat 28 Oktober 2022. (Viki Safitri/PWMU.CO)

Be Smart Ajak Siswa Berlian School Ketuk Pintu Langit; Liputan Viki Safitri, kontributor PWMU.CO Gresik. Be Smart (Berlian School Mabit and Religious Time)

PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik, Jawa Timur, mengajak seluruh siswa kelas VI untuk meraih kesuksesan lewat jalur langit dengan mengikuti Be Smart (Berlian School Mabit and Religious Time), Jumat-Sabtu (28-29/10/22).

Be Smart merupakan program tahunan untuk siswa kelas VI. Program ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan spiritual antara siswa dengan ‘Sang Maha Pemberi Kesuksesan’, yaitu Allah SWT. 

Selama sehari penuh, mereka beraktivitas bersama dengan ustadz-ustadzah. Mulai dari pemberian motivasi, makan bersama, qiyamul lail, hingga berolahraga bersama.

Tepat pukul 15.00 acara dibuka oleh Kepala Berlian School Fauzuddin Ahmad SPd. Dia menyampaikan Be Smartini tidak hanya bertujuan untuk melatih kemandirian, kesederhanaan, dan keberanian siswa, tetapi juga untuk meningkatkan motivasi belajar dan beribadah.

“Apakah tadi anak-anak ada yang membawa bantal guling atau boneka kesayangannya satu lemari dibawa semua ?” tanyanya kepada peserta. 

“Tidak perlu ya, di Berlian Boarding School ini anak-anak akan berlatih hidup mandiri dan hidup sederhana,” jawab dia. 

Setelah pembukaan, acara dipanjutkan dengan penyampaian motivasi dari Achmad Indra Baskoro SPsi, konselor Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) Smamio. 

Dia menjelaskan bagaimana cara belajar di era digital. “Kalau zaman dulu belajar hanya menggunakan buku, sekarang belajar bisa menggunakan banyak sumber, tidak hanya buku. Ada YouTube, akun edukatif Instagram, bahkan di setiap kelas juga sudah dilengkapi proyektor dan LCD sebagai sarana untuk menunjang belajar,” tuturnya. Oleh karena itu, sambungan, seharusnya anak-anak zaman sekarang harus bisa lebih kreatif.

Baca sambungan di halaman 2: Menggambar Wayang Kulit 1 Detik

Mohammad Thoha Mahsun SAg MPdI saat memberikan motivasi kepada siswa kelas VI SD Muhamamdiyah 2 GKB dalam Be Smartl, Jumat 28 Oktober 2022. Be Smart Ajak Siswa Berlian School Ketuk Pintu Langit. (Viki Safitri/PWMU.CO)

Menggambar Wayang Kulit 1 Detik

Untuk mengecek seberapa kreatif siswa Be Smart, Indra menantang peserta menggambar wayang kulit dalam waktu 10 detik. Alhasil, banyak siswa yang tidak selesai menggambar.  

“Mau tahu cara menggambar wayang kulit hanya dengan waktu 10 detik? Atau bahkan hanya 1 detik ?” tanya Indra kepada peserta. 

Seluruh siswa tampak penasaran. Mereka bersama-sama menghitung mundur angka satu sampai lima. Betapa kagetnya, ternyata Indra hanya menggambar satu garis lurus.

“Lho kok gitu?” tanya peserta serempak.

Iya ini wayang kulit. Kalau kalian melihat wayang kulit dari depan pasti yang kalian lihat adalah bentuknya yang pipih dan ada polanya. “Tapi kalau kalian melihat wayang kulit dari samping, hanya akan terlihat garis lurus,” jelas Indra.

Menurutnya, itulah salah satu contoh berpikir kreatif: melihat suatu masalah dari sudut yang berbeda, tuturnya.

Baca sambungan di halaman 3: Empat Golongan yang Dirindukan Surga

Mohammad Thoha Mahsun SAg MPdI saat memberikan motivasi kepada siswa kelas VI SD Muhamamdiyah 2 GKB dalam Be Smart, Jumat 28 Oktober 2022. (Viki Safitri/PWMU.CO)

Empat Golongan yang Dirindukan Surga 

Tak hanya motivasi belajar, siswa kelas VI juga diberi motivasi agar lebih semangat beribadah dengan mendatangkan Wakil Bendahara PDM Kabupaten Gresik Mohammad Thoha Mahsun SAg MPdI. Dia memaparkan empat golongan manusia yang dirindukan surga. 

“Siapa di sini yang pengen jadi orang yang dirindukan surga?” tanya Thoha. Seluruh siswa serempak angkat tangan. 

Thoha lalu menjelaskan empat golongan manusia yang dirindukan surga. Pertama, orang yang membaca al-Quran. “Insyaallah anak-anak di sini sudah termasuk golongan yang pertama, karena minimal sudah baca al-Quran tiap hari di kelas,” kata dia.

Kedua, adalah orang yang menjaga lisannya. Orang yang bisa menahan lisan untuk tidak membicarakan kejelekan saudaranya. Inilah orang yang dirindukan oleh surga.

Ketiga, adalah memberi makan saudaranya yang kelaparan. “Gampangnya gini, kalau anak-anak melihat teman yang tidak membawa bekal ajaklah mereka untuk makan bekal bersama,” kata Thoha.

Golongan terakhir adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. “Siapa di sini yang sudah melaksanakan puasa Ramadhan penuh?” tanya Thoha.

“Alhamdulillah, insyaallah anak-anak semuanya sudah termasuk kriteria orang yang dirindukan surga, tinggal istikamahnya,” tambah Kepala SMK Muhammadiyah 5 Gresik itu. 

Tak hanya mendapatkan motivasi, seluruh peserta juga diajak untuk qiyamul lail bersama. 

Muhammad Baqir Ash Shadr, salah satu peserta, mengatakan senang bisa mengikuti Be Smart. Selain bisa bertemu dengan teman-temannya seharian, ia juga merasa lebih termotivasi untuk semangat belajar dan beribadah. 

PIC (person in chareg) alias Penanggung Jawab BBS Muhammad Hariyadi, mengatakan Be Smart ini ke depan tidak hanya untuk kelas VI, tetapi juga akan diadakan untuk siswa kelas V. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version