PWMU.CO – Batik muktamar PWM Jatim menarik perhatian Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari ketika memandu Sidang Pleno I: Tanggapan atas Materi Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang berlangsung hybrid, Sabtu (5/11/2022).
Hajriyanto yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu membuka kata dengan mengapresiasi tanggapan yang disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim MA.
Lantas dia memuji batik yang dikenakan Saad Ibrahim dan seluruh anggota peserta muktamar dari Jawa Timur yang hadir di Aula Mas Mansyur Kantor PWM Jatim Jl. Kertomenanggal.
”Saya rasa ada faktor dari seragam batiknya yang luar biasa bagus sehingga menjadikan sebuah muktamar bermutu. Bukan hanya oleh laporan dan tanggapan, tapi juga karena faktor batik yang indah,” ujar Hajri, sapaannya.
Komentar Hajriyanto itu spontan membuat para peserta muktamar dari Jawa Timur, terdiri pimpinan PWM, PDM, dan sebagian PCM, langsung bertepuk tangan dan bersorak senang.
Semua peserta muktamar laki-laki hari itu kompak berseragam batik warna biru lengan panjang dengan hiasan motif parang kusumo warna putih diselingi bulu merak. Bagian depan ada sayap burung merak. Suasana aula pun menjadi biru.
Batik itu kali pertama diluncurkan pada Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Jatim pada Sabtu (26/8/22). Waktu itu baru dikenakan sebatas pimpinan wilayah. Pesanan untuk semua peserta muktamar dari Jatim baru jadi dan diserahkan Senin ini.
Pagi tadi sebelum acara dimulai Sekretaris PWM Jatim Ir Tamhid Masyhudi mengimbau seluruh panitia yang bertugas menyambut kedatangan peserta untuk mengarahkan ke tempat berganti pakaian supaya mengenakan kemeja batik biru itu agar kompak.
Anifatul Asfiyah, staf PWM yang bertugas menyambut kedatangan peserta, ikut senang melihat antusiasme peserta ketika menerima baju batik gratis dari PWM itu.
”Mereka berganti baju di sana,” ujarnya sambil menunjuk ruang rapat dekat resepsionis. ”Ada juga yang berganti baju di masjid,” tambahnya.
Sekretaris PDM Kota Madiun Satrio Prio Handoko mengatakan, awalnya datang dengan mengenakan batik hijau Muhammadiyah kebanggaannya. Baru setelah registrasi, dia mendapat batik muktamar. Langsung dia ganti baju dengan batik biru itu. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Sugeng Purwanto