Selasa 8 November Gerhana Bulan Total, Begini Cara Shalatnya

Gerhana bulan total melewati seluruh wilayah Indonesia pada Selasa 8 November 2022 (ilustrasi freepik premium)

Selasa 8 November gerhana bulan total melewati seluruh wilayah Indonesia, begini cara shalatnya; Liputan Kontributor PWMU.CO Darul Setiawan.

PWMU.CO – Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan, seluruh wilayah Indonesia akan mengalami gerhana bulan total pada Selasa (8/11/22).

Hal tersebut termuat dalam dengan diterbitkannya maklumat NO. 01/MLM/I.1/E/2022. Maklumat tersebut berisi tentang Shalat Gerhana Bulan pada 13 Rabiulakhir 1444 H, yang bertepatan dengan 8 November 2022. Gerhana Bulan Total akan terjadi pada pukul 17:17 WIB/18:17 WITA/19:17 WIT, dan berakhir pada pukul 19:49 WIB/20:49 WITA/ 21:49 WIT.

Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi mengatakan, gerhana adalah fenomena alam bukan suatu kejadian yang ghaib.

“Sehingga dapat ditentukan kapan terjadi gerhana bulan dan kapan terjadi gerhana matahari, bahkan ditentukan lamanya gerhana pada lintang dan bujurnya,” ujarnya saat dihubungi PWMU.CO Senin (7/11/22) siang.

Kedua, lanjutnya, bila terjadi gerhana ada tuntunan melakukan ibadan shalat gerhana. “Yakni ibadah yang biasa dilakukan oleh nabi ketika terjadi gerhana bulan atau gerhana matahari,” imbuhnya.

Ketiga, kata Tamhid, hendaknya setiap masjid menyelenggarakan shalat gerhana. Juga mengajak kaum muslimin untuk mendatangi dan melaksanakan shalat gerhana bulan secara berjamaah. “Keempat, memperbanyak dzikir, istighfar, doa, dan bersedekah,” tuturnya.

Tamhid juga berpesan terkait maklumat yang dikeluarkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, terkait shalat gerhana bulan pada Selasa besok. “Kepada warga Muhammadiyah dan seluruh amal usaha Muhammadiyah (AUM), agar melaksanakan maklumat ini dengan sebaik baiknya,” ungkapnya.

Terkait kaifiyah, tata cara shalat gerhana bulan seperti yang pernah dimuat PWMU.CO adalah sebagai berikut:

Rakaat Pertama

  1. Takbiratul ikhram.
  2. Membaca doa iftitah, disambung membaca surah al-Fatihah, dilanjutkan membaca surat dari al-Quran dengan agak panjang.
  3. Rukuk agak panjang.
  4. Bangkit dari rukuk dan mengulang membaca al-Fatihah dan surat dari al-Quran yang agak panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama.
  5. Rukuk lagi yang dipanjangkan tetapi lebih pendek dari rukuk yang pertama.
  6. Berdiri iktidal.
  7. Sujud dengan dua sujud seperti biasanya yang agak panjang.
  8. Berdiri untuk melanjutkan rakaat yang kedua.

Rakaat Kedua

Rakaat kedua sama persis dengan tata cara pada rakaat pertama di atas, yang diakhiri dengan tasyahud dan salam. Setelah selesai menunaikan shalat gerhana ada khutbah dengan memberikan nasihat. Juga memerintahkan banyak bersedekah, banyak beristighfar memohon ampun kepada Allah dan banyak berdzikir.

Jadi shalat gerhana itu yang membedakan dari shalat lainnya adalah dalam setiap rakaatnya terdiri dari dua kali berdiri, dua kali ruku dan dua kali sujud. Di samping itu memanjangkan bacaan surahnya, rukuk, dan sujudnya. Sedangkan waktu shalatnya para ulama bersepakat yaitu dimulai saat terjadinya gerhana sampai selesainya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version