Perkembangan Ilmu Al-Quran
Selain ilmu pengetahuan alam dan sosial serta filsafat, tidak ketinggalan ilmu-ilmu al-Qur’an dan Hadits juga berkembang di Andalusia. Ulama ternama Andalusia antara lain Abu al-Walid al-Baji bidang hadits, Ahmad bin Abdullah bin Dzakwan, dan lain-lain.
Kejayaan Islam yang melahirkan ilmu pengetahuan modern mendorong orang-orang dari negara lain di Eropa datang ke Andalusia. Selain datang untuk belajar, para pendatang juga menterjemahkan kitab-kitab penting bidang teknologi dan sosial yang semuanya tertulis dalam bahasa dan huruf arab. Periode yang panjang bagi bangsa-bangsa Eropa untuk mentransfer ilmu pengetahuan dari muslim Andalusia pada masa sebelum dan sesudah kejayaan ilmu pengetahuan abad 10 sampai abad 13.
Kejayaan Islam di Andalusia-Spanyol berakhir pada 2 Januari 1492 ketika Granada sebagai benteng terakhir diserahkan kepada Ferdinand dan Isabela oleh penguasa Muslim Granada. Jauh sebelum Granada jatuh, pada tahun 1236 Masjid Raya Cordoba harus menerima nasib diubah menjadi Katedral La Mezquita. Perpecahan dan pertikaian memperebutkan kekuasaan sangat memudahkan pihak-pihak yang tertarik dengan kemajuan Andalusia untuk menguasai.
Tahun 2022 atau 530 tahun setelah jatuhnya benteng terakhir Granada pada tahun 1492, sekelompok Muslim Asia Tenggara wabil khusus Indonesia, wabil khusus lagi dari Jawa Timur bermimpi merajut kembali kejayaan Islam di semenanjung Iberia.
Kerja sama tim untuk mengirim umpan jauh perlu didukung tiki taka menyesuaikan gaya Spanyol sebagaimana kekompakan pembuka jalan futuhat Islam di Andalusia abad ke-8. Beda dengan futuhat masa lalu yang didukung kilatan pedang, derap kaki kuda serta genderang perang, futuhat saat ini bermodal ilmu pengetahuan dan semangat Islam Berkemajuan.
Selain Dinasti Muawiyah yang merintis jalan futuhat Islam di Andalusia, estafet dakwah berikutnya dilanjutkan jamaah Murabitun dan Muwahidun dari Afrika Utara.
Akankah jamaah Muhammadiyah dari Asia Tenggara mampu mengulang kesuksesan jamaah Murabitun dan Muwahidun di Andalusia? Meskipun berat, jika Allah Azza wa Jall berkehendak kenapa tidak? Dengan tanpa mengabaikan semangat al-Maun majukan umat Islam Indonesia. Wallahualambishawab. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post