Pesan Spirit Dakwah
Pada kesempatan itu Abdul Khamid menunjukkan buku berjudul Mujahid Dakwah yang ditulis oleh Kiai Haji Isa Anshori, tokoh Masyumi. “Buku itu berisi tentang tantangan dakwah, keharusan merapatkan barisan dan larangan. Karena ketika kita diam, mereka akan mengobok-obok basis kita,” tegasnya berapi-api.
Selanjutnya, dia mengutip firman Allah dalam al-Baqarah ayat 249
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِٱلْجُنُودِ قَالَ إِنَّ ٱللَّهَ مُبْتَلِيكُم بِنَهَرٍ فَمَن شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّى وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُۥ مِنِّىٓ إِلَّا مَنِ ٱغْتَرَفَ غُرْفَةًۢ بِيَدِهِۦۚ فَشَرِبُوا۟ مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُۥ هُوَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ قَالُوا۟ لَا طَاقَةَ لَنَا ٱلْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦۚ قَالَ ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ ٱللَّهِ كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةًۢ بِإِذْنِ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ ﴿٢٤٩﴾
Maka ketika Thalut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.”
Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Thalut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.”
Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
Abdul Khamid menjelaskan dalam setiap peran dakwah selalu ada ujian agar imannya goyah. “Dalam surat ini menceritakan kisah Thalut, seorang raja beriman pemimpin Bani Israil pada masa Nabi Daud ‘alaihissalammasih remaja melawan Raja Jalut yang zalim,” jelasnya.
Dari kisah ini, tuturnya, di internal pasukan Thalut ada berbagai sikap yang ditunjukkan oleh pasukannya, di antaranya putus asa, pesimis, menyerah. Dan ada yang dengan gigih ikut berperang sampai akhir.
“Dalam berdakwah kita wajib berkhusnudhan kepada Allah. Hanya mengharap pertolongan Allah akan datang. Tidak mudah tergiur dengan duniawiah dan bujukan kekuasaan. Muballigh Muhammadiyah tampil untuk menjawab problematika dakwah tersebut, bukan larut di dalamnya,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post