Nilai Strategis Muktamar Muhammadiyah oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Keagamaan.
PWMU.CO– Setelah menunda rencana pelaksanaan tahun 2020 maka Muktamar Muhammadiyah ke-48 akan direalisasikan tanggal 18-20 November 2022.
Tetap bertempat di Kota Solo Jawa Tengah. Agenda rutin yang dilakukan lima tahunan ini tentu penting bagi pengembangan Muhammadiyah ke depan.
Muktamar ke-48 memiliki nilai yang sangat strategis, sekurangnya:
Pertama, menjadi ajang silaturahim warga Muhammadiyah. Silaturahmi ini spesial mengingat diselenggarakan pasca pandemi Covid 19. Suasana yang mencekam akibat pandemi telah menghambat silaturahmi secara fisik. Sebanyak tiga juta warga akan berada di area untuk temu kangen, temu rasa, dan sebagiannya temu pikir. Bergembira dalam bingkai persaudaraan.
Kedua, evaluasi dan konsolidasi organisasi. Perjalanan 7 tahun ke belakang yang dinamis penting dievaluasi baik kerja institusi, jaringan maupun amal usaha. Program 5 tahun ke depan dirancang dengan pedoman perjuangan yang terus diperkuat. Maju dan mencapai keberhasilan pragmatis dengan berbasis ideologis.
Ketiga, mengantisipasi perkembangan sosial politik. Muktamar menjelang tahun politik tentu rentan. Akan tetapi sistem baku yang dimiliki Muhammadiyah khususnya dalam pola pemilihan pimpinan cukup kuat untuk menghadapi intervensi dan guncangan politik. Sebaliknya sikap politik yang direkomendasikan sangat diperlukan, relevan, dan kontributif bagi kemajuan bangsa.
Keempat, berdekatan dengan KTT G-20 di Bali memberi inspirasi dan spirit tersendiri bagi Muhammadiyah untuk lebih banyak berbuat di kancah global. Keberadaan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah di berbagai belahan dunia menjadi strategis bagi peningkatan kiprah tersebut. Muktamar untuk dunia yang lebih adil, damai dan beradab.
Kelima, penguatan nilai keagamaan dalam berbangsa dan bernegara. Di tengah arus kuat sekularisasi dan peminggiran nilai-nilai religiusitas bangsa, Muhammadiyah bersama lembaga keagamaan lain harus mampu menjadi benteng pertahanan yang kokoh. Melalui gerakan dakwah masif, nilai-nilai Quran dan sunnah diimplementasikan. Rezimentasi paham keagamaan harus dikoreksi dan diluruskan.
Mengingat strategisnya Muktamar ke 48 Muhammadiyah ini maka sudah semestinya warga Muhammadiyah, khususnya para kader mampu bersinergi dan memfokuskan perhatian pada kesuksesan penghelatan akbar organisasi berkemajuan di Indonesia ini.
Muktamar harus berdaya guna bagi umat, bangsa dan negara. Muhammadiyah adalah organisasi Islam untuk Indonesia dan dunia.
Selamat Muktamar Muhammadiyah ke-48.
Argo Wilis, 16 November 2022
Editor Sugeng Purwanto