Berani Evoting karena Muhammadiyah Tidak Ada Curangnya; Liputan Darul Setiawan
Evoting Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah punya ciri beres, cepat, dan modern; Liputan Kontributor PWMU.CO Darul Setiawan dari Solo.
PWMU.CO – Ada yang berbeda dalam pemilihan calon tetap Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam Tanwir dan Muktamar di Surakarta tahun ini.
Jika pada muktamar sebelumnya penggunaan terbatas pada ecounting. Maka saat ini juga menggunakan evoting.
Ditemui di Edutorium saat pemilihan, Kepala Bidang Pengoperasian Biro Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ahmad Azhari menyampaikan, pada muktamar kali ini, infrastruktur perangkat keras hampir sepenuhnya disediakan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
“Sedangkan untuk support systemnya, berupa tenaga IT dan software atau perangkat lunak, disediakan dari UAD,” ujarnya, Sabtu (19/11/22) malam.
Menurut Ahmad Azhari, software dan aplikasi evoting yang dibuat tersebut diproduksi dan dikembangkan sendiri oleh UAD. “Yakni dari Tim Biro Sistem Informasi UAD,” paparnya.
Dia kemudian menjelaskan secara teknis pemilihan evoting dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta ini.
Pada muktamar, semua sudah terdata by system. Yakni jumlah pemilih maupun calon yang akan dipilih. Ketika muktamirin memilih, maka nanti tercetak secara otomatis dengan mesin printer yang ada di depannya.
“Fungsi printer di depan bilik pemilihan, itu sebagai bukti fisik jika sudah memilih. Selain itu, juga sebagai kroscek. Karena nanti akan dihitung secara otomatis by system,” paparnya.
Kertas pada printer tersebut, selain sebagai bukti jika sudah memilih. Di setiap bilik juga tersedia mesin cetak.
“Maka ketika muktamirin sudah memilih dan disubmit, maka di layar nanti muncul hasil cetaknya. Semacam sampling yang itu nanti meminta persetujuan dari muktamirin, sudah yakin atau belum dengan pilihan yang dipilihnya tersebut,” jelasnya.
Terkait persiapan evoting, Ahmad Azhari mengatakan, jika prepare sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum ada pandemi.
Yakni ketika ada opsi pemilihan secara online. Setelah dua tahun pandemi berlalu dan ada keputusan, maka sistem yang sudah siap itu digunakan dalam Muktamar IPM Pusat. “Termasuk juga sudah diuji coba di internal UAD sendiri,” imbuhnya.
Baca sambungan di halaman 2: Muhammadiyah Jujur
Discussion about this post