PWMU.CO – Biasanya, setiap hari Senin siswa-siswi rutin melaksanakan upacara bendera dalam rangka menanamkan semangat juang dan cinta tanah air. Akan tetapi, sesuatu yang berbeda dihadirkan SMP Muhammadiyah 15 Surabaya dengan tujuan menanamkan semangat, jiwa dan nilai-nilai perjuangan ’45 dalam benak siswa-siswi.
Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kenjeran pun dihadirkan SMPM 15 Surabaya, Senin (13/3). Tumiran, Bari dan Sri Hardono yang merupakan veteran perang pembebasan Papua Barat ini pun bercerita banyak tentang kisah heroiknya mengemban misi negara untuk merebut dan membebaskan Papua Barat dari tangan penjajah Belanda, kembali ke pangkuan Negara Republik Indonesia.
(Baca: Soal Lahirnya Pancasila 1 Juni, Piagam Jakarta, dan Peran Politik Umat Islam dan Ternyata, Ada 4 Tokoh Muhammadiyah Jatim yang Diabadikan sebagai Nama Rumah Sakit Pemerintah!)
”Waktu perang perebutan Papua Barat, saya berada dalam Kapal Siliwangi selama berbulan-bulan lamanya. Saya pun hanya bisa makan-makanan dari bekal seadanya. Dan ketiak mendarat, saya bersama dengan anggota TNI terlibat pun baku-tembak dengan serdadu penjajah Belanda,” kenang Tumiran.
Juru bicara LVRI ini lantas memberikan pemaparan singkat seputar kebangsaan dan semangat bela Negara, untuk menambah semangat dan jiwa patriotisme siswa didik. Tak lupa, Tumiran berpesan agar siswa didik rajin belajar dan serius dalam menuntut ilmu setinggi-tingginya. Siswa juga dihimbau untuk tidak menyia-nyiakan waktu, apalagi terlibat tawuran.
”Hormatilah guru-guru kalian, karena berkat jasa mereka kita akan bisa menjadi orang-orang penting dan berperan dalam membangun Negara Indonesia. Guru juga yang membantu kita untuk mewujudkan keinginan serta cita-cita agar tercapai,” ujarnya.
(Baca juga: Inilah Sejarah Sesungguhnya: Kiai Dahlan Dirikan Sekolah Nasionalis 11 Tahun Sebelum Ki Hajar Dewantara)
Sementara itu, Kepala SMPM 15 Surabaya Anis Sami Puji Astiti menjelaskan, kegiatan ini merupakan kerjasama pihak sekolah dengan LVRI dalam rangka memberikan materi seputar nilai, semangat dan jiwa patriotisme kepada siswa didik.
”Mudah-mudahan dengan ini anak-anak bisa ikut merasakan betapa beratnya perjuangan para veteran yang waktu itu berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan tanah air Indonesia sampai titik darah penghabisan. Ini juga untuk melatih semangat dan jiwa patriotisme siswa didik,” ujarnya. (fu’adah/aan)
Discussion about this post