PWMU.CO– PPDB Jalur Influencer dibuka SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo. Kebijakan baru ini berlaku tanggal 9 Januari-12 Maret 2023.
Kabar ini disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Moh Ernam MPd, dihubungi di sekolah, Senin (12/12/2022).
Aktivis HW ini menyebut, PPDB jalur influencer sebagai golden ticket untuk siswa SMP/MTs sederajat di seluruh Indonesia. PPDB adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Lebih rinci, ayah dua anak ini menjelaskan, ada tiga jenis influencer yang difasilitasi oleh Smamda, yaitu dari kalangan Youtuber, Tiktoker, dan Instagramer. ”Smamda memfasilitasi semuanya. Masing-masing berbeda ketentuannya,” ungkap Ernam.
Sekolah Ramah Anak dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini membuka pendaftaran jalur influencer sebagai apresiasi bagi siswa SMP sederajat yang memenuhi syarat dan ketentuan .
Syarat Jalur Influencer
Ada beberapa syarat umum yang harus dilengkapi. Seperti memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), membeli formulir Rp 350 ribu, lalu mengisi formulir.
”Syarat khusus adalah jumlah followers. Untuk Youtuber minimal 5.000 subscriber, untuk Tiktoker, dan Instagramer masing-masing memiliki 8.000 subscriber,” kata Ernam.
Untuk mengetahui validitasnya, pendaftar Jalur Influencer wajib menempuh beberapa seleksi kompetensinya. Seperti wawancara dan cek konten. Karena ini lembaga pendidikan Islam, maka para influencer yang daftar ke Smamda Sidoarjo harus mempunyai konten-konten yang positif dan edukatif di media sosialnya.
”Jika memenuhi standar maka sekolah memberikan apresiasi dalam bentuk potongan Dana Pengembangan Pendidikan (DPP). Semua informasi seputar pendaftaran Jalur Influencer bisa dilihat di ppdb.smamda.sch.id,” katanya.
Harapan Sekolah
Dengan demikian, para influencer atau conten creator muda dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam dunia digital yang kini semakin berpengaruh bagi generasi muda sekarang.
”Kita mengetahui saat ini pekerjaan sebagai influencer semakin dikenal publik, terutama di kalangan anak muda. Menariknya pekerjaan ini tidak hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa yang memiliki kualifikasi pendidikan tertentu. Siapapun bisa menjadi influencer, termasuk para siswa,” ujarnya.
Sekolah berharap, kata dia, dengan adanya penjaringan siswa melalui Jalur Influencer muncul generasi yang mampu melihat peluang dengan positif dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
Penulis Arief Hanafi Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post