• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Rabu, September 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Sepakbola Identitas dan Buzzerokrasi

Jumat 16 Desember 2022 | 12:40
3 min read
53
SHARES
167
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Muktamar Muhammadiyah
Anwar Hudijono: Sepakbola Identitas dan Buzzerokrasi

Sepakbola Identitas dan Buzzerokrasi; Oleh Anwar Hudijono, wartawan senior tinggal di Sidoarjo.

PWMU.CO – Maroko harus mengakui keunggulan gurunya, Perancis di semifinal Piala Dunia Qatar 2022 setelah kalah 0-2. Kekalahan bukan berarti kehilangan segala-galanya. Maroko masih meraih gains (keuntungan) berupa citra sebagai tim sepak bola berkeadaban.

Lihatlah saat menang tidak jumawa, apalagi merendahkan dan menghina lawan. Saat kalah tidak ngamuk . Menang kalah tetap melakukan sujud syukur di lapangan. Mencerminkan sikap narimo ing pandum (menerima apapun pemberian) Tuhan. Karena mereka meyakini semua yang terjadi di atas bumi itu bi idznillah (atas izin Allah).

Di tengah gegap gempita pesta pora sepak bola dunia, Maroko mengingatkan bahwa di belahan dunia lain masih ada tangis pilu rakyat Palestina yang menyayat hati karena penindasan, penjajahan dan aksi terorisme oleh Israel.

Mengingatkan bahwa dunia harus berkeadilan. Barat selama ini tidak adil. Mereka sangat keras meneriakkan hak asasi manusia (HAM) tapi pada sisi lain tutup mata atas tindakan pembasmian etnis yang terjadi di Palestina. Barat meneriakkan perdamaian, tetapi di sisi lain terus merojoki Ukrania dengan utangan senjata untuk melawan Rusia.

Barat kencang meneriakkan perdamaian dunia tapi pada sisi lain mengobrak-abrik Suriah. Menyerpih-nyerpih Yugoslavia hingga sekarang belum selesai. Mereka mengangkangi Irak, Libya. Membiarkan Israel memproduksi nuklir dan senjata pemusnah massal lain, sementara terus menghardik-hardik dan menfitnah Iran. “Barat munafik,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino.

Maroko mencerahkan. Maroko mengingatkan. Maroko melakukan ajakan kebaikan dan mencegah kemungkaran (amar makruf nahi mungkar). Maroko memberi contoh bagaimana menjunjung tinggi sportivitas.

Maroko terkesan mengimplementasikan ajaran—minimal sejalan dengan—Albert Camus, filosuf Perancis, menjadikan sepak bola sebagai sumber nilai sportivitas. “Kalau mau mendapatkan sportivitas, belajarlah kepada sepakbola,” kata Camus yang mengawali kariernya sebagai filusuf justru dari sepakbola.

Seperti ditulis Wikipedia, sportivitas adalah nilai etis yang dijunjung sebagai prinsip bagi setiap insan olahraga untuk mengacu pada perilaku penghormatan, pengakuan, dan toleransi hak-hak sesama insan olahraga yang menciptakan persaingan positif tanpa merugikan pihak lain atau tanpa berlaku curang, baik di dalam pertandingan maupun di luar pertandingan.

Lihat saja, bagaimana para pemain Maroko menyalami bahkan memeluk pemain Prancis yang mengalahkannya. Suporternya memang sedih tapi sebentar juga sudah ikhlas menerima kekalahan. Tidak seperti suporter Belgia yang ngamuk bakar-bakar. Kalau cuma bakar tales, suwek, ikan gak masalah. Yang dibakar mobil, toko.

Sepakbola Identitas

Untungnya Qatar tidak termasuk negara buzzerokrasi, suatu sistem negara atau masyarakat yang dikendalikan oleh para buzzer. Sehingga peragaan sportivisme, sepakbola beradab, bahkan sepakbola dakwah Maroko tidak dijuluki “sepakbola identitas” yang di-framing secara negatif.

Coba di negara buzzerokrasi, Maroko pasti akan langsung dihujat, dicaci maki, di-bully, diganyang, diharu-biru. Dibuat keder, kecut dan tersipu-sipu.

Kalau ditanya apa itu sepakbola identitas? Para buzzer pasti tidak akan mau menjawab. Entah pura-pura budek atau akan balik bertanya, “Lu siapa?”. Karena para buzzer itu memang tidak punya target ilmiah. Targetnya itu muntahan ucapannya bisa membuat orang lain sakit, marah, emosi atau takut. Buzzer itu tak beda antara ngomong dengan muntah dan meludah.

Target para buzzer bukan otak melainkan untuk menggelapkan hati orang lain karena buzzer sendiri bertindak dari gelapnya hati.

Kalau ditanya mengapa hanya Maroko yang disebut sepakbola identitas yang di-framing secara negatif? Meskipun di Qatar setiap tim sepakbola membawa dan menjunjukkan identitas masing-masing. Para buzzer bisa dipastikan akan diam. Pura-pura budek.

Yang demikian itu modus yang dipakai para buzzer memframing Islamphobia dengan istilah radikal, intoleran, teror. Teror pun juga macam-macam. Dang kadang teror asin, dang kadang teror penyet sambal trasi.

Para buzzer itu akan bungkam jika sudah diajak masuk pada kawasan ilmiah. Tetapi mereka akan terus berteriak-teriak. Mereka itu seperti burung gagak. Meskipun suaranya memekakkan telinga, tetap saja berkaok-kaok. Diamnya hanya saat asyik makan bangkai.

Rabbi a’lam (Tuhan Maha Tahu). (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Anwar HudijonoPiala DuniaTim Maroko
SendShare21Tweet13Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tuhan Itu Berpihak

Next Post

Evaluasi dan Rekomendasi Program Foskam Jawa Timur

Related Posts

Dua Peristiwa Ini Isyarat Muhammadiyah Bakal Dapat Tekanan

Selasa 9 Mei 2023 | 12:36
1.3k

Anwar Hudijono ceramah di Pengajian Fajar Shodik Porong. PWMU.CO –  Dua peristiwa penting di masa...

Puasa Husnul Khatimah dan Su’ul Khatimah

Senin 17 April 2023 | 13:56
111

Anwar Hudijono Puasa Husnul Khatimah dan Su’ul Khatimah  Oleh Anwar Hudijono, wartawan senior tinggal di...

Politik Teplek Koalisi Bingung

Kamis 6 April 2023 | 09:03
343

Anwar Hudijono: Politik Teplek Koalisi Bingung Politik Teplek Koalisi Bingung; Kolom oleh Anwar Hudijono, wartawan senior tinggal di...

Yang Kita Tolak Timnas Israel, Bukan Piala Dunia U20

Selasa 4 April 2023 | 04:11
212

Prima Mari Kristanto: Yang Kita Tolak Timnas Israel, Bukan Piala Dunia U20 Yang Kita Tolak Timnas...

Muhammadiyah dan Tragedi Piala Dunia

Kamis 30 Maret 2023 | 15:33
3.8k

Dhimam Abror Djuraid Muhammadiyah dan Tragedi Piala Dunia oleh Dhimam Abror Djuraid, pengamat sepak bola....

Mengapa Umat Islam Harus Meneladani para Murid Yesus?

Senin 27 Maret 2023 | 14:11
312

Anwar Hudijono: Mengapa Umat Islam Harus Meneladani para Murid Yesus? Mengapa Umat Islam Harus Meneladani para Murid...

Catatan Awal Tahun, Stunting dalam Perspektif Al-Quran

Selasa 10 Januari 2023 | 16:05
508

Menko Muhadjir Effendy turun ke kampung melihat kesehatan bayi. Catatan Awal Tahun, Stunting dalam Perspektif...

Refleksi Awal Tahun: Mereformasi Bumi

Rabu 4 Januari 2023 | 06:31
103

Anwar Hudijono Refleksi Awal Tahun: Mereformasi Bumi oleh Anwar Hudijono, wartawan senior tinggal di Sidoarjo...

Piala Dunia Jadi Ikon Stan Market Day SD Mudabo

Senin 26 Desember 2022 | 05:36
390

Piala Dunia hiasi stan Market Day kelas III D, Kamis (22/12/2022) (Lika Noermala/PWMU.CO) Piala Dunia...

Naik Hajinya Jurnalis Bola ya Piala Dunia

Kamis 22 Desember 2022 | 23:08
222

Fernan Rahadi dan Muhammad Zulfi Ifani saat Rembug Gayeng Media (Istimewa/PWMU.CO) Naik hajinya Jurnalis Bola...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Juara Porprov, Atlet Muay Thai Smamsatu Mewakili Jatim di PON 2024

    26086 shares
    Share 10434 Tweet 6522
  • Business Day dan Hizbul Wathan Yel-Yel Competition Meriah Mugres

    9105 shares
    Share 3642 Tweet 2276
  • Kelas Internasional Smamsatu Outdoor Activity di Wagos

    3894 shares
    Share 1558 Tweet 974
  • Spemutu Gelar Screening Kesehatan

    1556 shares
    Share 622 Tweet 389
  • Dari Madrasah Ini Lahir Tokoh Muhammadiyah Jatim

    1434 shares
    Share 574 Tweet 359
  • Pengukuhan PCM dan PCA Se-Surabaya, Ketua PDM Beberkan Tiga Proyek Besar

    1428 shares
    Share 571 Tweet 357
  • Rakerpim Nasyiah Gresik, Prinsip Kepemimpinan Ini Dikenalkan

    2290 shares
    Share 916 Tweet 573
  • Santri PEM Gondanglegi Juara Robotik Internasional di China

    2325 shares
    Share 930 Tweet 581
  • Mengintip Serunya Siswa SDMM Belajar Budaya Jepang 

    613 shares
    Share 245 Tweet 153
  • Cerita di Balik Terpilihnya Ketua PCA Sangkapura Periode 2022-2027 

    562 shares
    Share 225 Tweet 141

Berita Terkini

  • Siswa SD Muhammadiyah PK Banyudono PPL ke Bank SampahRabu 27 September 2023 | 11:08
  • Parade Doa di Pernikahan Tokoh Muhammadiyah, Ini TeksnyaRabu 27 September 2023 | 11:03
  • Kecintaan Kami pada Muhammadiyah Jangan Diragukan Rabu 27 September 2023 | 10:25
  • Gandeng Modin, Siswa Mamsaka Praktik Pemulasaraan JenazahRabu 27 September 2023 | 10:14
  • Sampah plastik
    Sampah Plastik Jadi Barang Bermanfaat Karya Anak SDRabu 27 September 2023 | 10:10
  • Presiden Buka Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi Rabu 27 September 2023 | 09:55
  • Smala Dukun Membangun Ruang Kelas Baru Rabu 27 September 2023 | 09:13
  • Kurangi Sampah, Musyda Nasyiah Jember Tanpa Banner
    Kurangi Sampah, Musyda Nasyiah Jember tanpa BannerRabu 27 September 2023 | 09:04
  • Finalis Miss Cilik Jatim 2023, Siswa SD Mugeb PrakarantinaRabu 27 September 2023 | 08:55
  • Pendapatan Entrepreneur for Charity SDMM MelejitRabu 27 September 2023 | 06:06
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In