ADVERTISEMENT
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Selasa, Februari 7, 2023
  • Login
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Diskusi RBC Institute: Indonesia Emas 2045 Tergantung Proses Politik 2024

Sabtu 31 Desember 2022 | 07:05
5 min read
44
SHARES
139
VIEWS
ADVERTISEMENT
Narasumber Diskusi RBC Institute: Indonesia Emas 2045 Tergantung Proses Politik 2024 (rbc.institute)

Diskusi RBC Institute: Indonesia Emas 2045 Tergantung Proses Politik 2024; Liputan David Krisna Alka.

PWMU.CO – Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute Abdul Malik Fadjar UMM bekerja sama dengan Jaringan Intelektual Berkemajuan (JIB) menyelenggarakan diskusi reflektif bertema “Wajah Indonesia Masa Depan di Mata Intelektual Muda Muhammadiyah”, Kamis (29/12/2022) malam.

Momen tahunan tersebut dihadiri oleh berbagai narasumber yang memiliki kepakaran di berbagai bidang kehidupan. Yakni Dr Nazaruddin Malik (Penasihat RBC Institute/ekonom), Dr Hendri Saparini (pakar moneter), Yulianti Muthmainnah (aktivis KUPI), Dr Desvian Bandarsyah (sejarawan), Dr Musa Maliki (analis geopolitik dan geostrategik), Husein Jafar al-Hadar (agamawan), Khoirunnisa Nur Agustyati (Direktur Eksekutif Perludem) dan Jumadil Alfi (seniman).

Para peserta yang hadir dalam acara ini sangat beragam. Tidak hanya para aktivis di lingkungan Muhammadiyah, namun juga berbagai ormas keagamaan lainnya. seperti Nahdlatul Ulama, Persis, dan Al-Irsyad. Di samping itu, para birokrat, aktivis pergerakan nasional dan aktivis politik juga turut meramaikannya. 

M. Subhan Setowara menyatakan tujuan dari acara ini adalah refleksi intelektual mengenai apa yang telah terjadi di Tanah Air pada sepanjang 2022 ini dan apa yang akan terjadi nanti. Menurut Direktur Eksekutif RBC Institute ini, di tahun 2022 terjadi berbagai perubahan yang signifikan, baik itu karena pandemi Covid-19 maupun perang antara Rusia dan Ukraina. 

Sementara itu, David Krisna Alka berpandangan masalah-masalah kompleks yang terjadi di Indonesia harus diurai agar menjadi lebih jelas. Menurut pendiri JIB ini, kejelasan inilah yang akan membuka segala kemungkinan untuk menyelesaikannya. 

Bagi Hasnan Bachtiar, aktivis Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) sekaligus pemandu acara saat itu, dinamika global yang berlangsung sangat berpengaruh pada dinamika di negara kita, baik itu dalam konteks politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan.  

Abaikan the Global Project

Hendri Saparini membenarkan apa yang dikemukakan Hasnan. Ia mendiagnosis terdapat indikasi negara-negara di dunia mengabaikan the global project yang sangat penting, yakni ekonomi hijau. 

“Mereka cenderung mengadopsi teknologi maju, tapi di saat yang sama bersepakat mengeliminasi emisi karbon. Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi berjalan beriringan dengan kerusakan lingkungan. Akibatnya, itulah yang menjauhkan kita dari pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” jelas dia.

Dari apa yang disampaikan Hendri, Musa Maliki melihat perhatian yang berlebihan pada ekonomi eksklusif berakar pada masalah meluapnya libidinalitas para elite. Hasrat ekonomi para elite global dan dalam negeri berdampak pada lahirnya berbagai krisis dan kesengsaraan umum. 

Desvian Bandarsyah mengurai sengkarut masalah yang terjadi di dalam negeri. Menurutnya, Indonesia mengalami kerentanan dalam menghadapi masa depan karena adanya lima masalah besar. 

Secara kultural para elite masih cenderung korup. Di samping itu, mereka lebih suka berkonflik ketimbang berkolaborasi secara progresif. Akibatnya, negara dan pemerintahan tidak dikelola secara optimal. Di sisi lain, kesenjangan sosial dan ekonomi masih terlalu besar. Sementara itu, mayoritas penduduk Indonesia masih didominasi oleh mereka yang hanya tamatan sekolah dasar.  

Desvian mengatakan, kelima masalah yang berkelindan itu mengancam visi Indonesia Emas pada 2045 mendatang. Proyeksi adanya bonus demogarfi (sekitar 180 juta penduduk berusia produktif) tidak akan bermakna apa-apa apabila generasi muda tidak punya pengetahuan yang mumpuni, keterampilan yang baik dan kemampuan bertahan hidup yang hebat, serta keberanian mengendalikan percaturan global. 

Masa Depan Indonesia Emas 2054

Khoirunnisa Nur Agustyati menanggapi bahwa masa depan 2045 tergantung pada proses politik 2024 nanti. Tanpa demokrasi yang baik dan tanpa elite yang punya kenegarawanan yang kokoh, mustahil menghasilkan keputusan politik yang berkeadaban. Memang saat ini, demokrasi prosedural yang berlangsung memiliki nilai yang relatif baik. Di samping itu, peran masyarakat sipil juga kuat. 

“Masalahnya adalah agama masih menjadi komoditas politik. Coservative turn yang melahirkan gerakan populisme Islam pada 2016 dan 2019 lalu, diprediksi akan muncul ke permukaan pada 2023 nanti,” kata dia. 

Hal inilah, sambungnya, yang memicu respon yang berlebihan dari penguasa, sehingga muncul apa yang dimaksud dengan authoritarian turn. Keduanya, baik yang konservatif maupun yang otoriter, sama-sama mendorong merosotnya kualitas demokrasi substansial.  

Di samping masalah instrumentalisasi agama untuk kepentingan politik, menurut Husein Ja’far, kita juga berhadapan dengan masalah kesehatan mental, terutama di kalangan anak muda. Hal ini juga diperberat dengan bukan lagi disrupsi informasi, namun juga lemahnya tradisi berpikir kritis. Ia memprediksi bahwa di tahun depan, arena kontestasi realpolitik yang genap dalam memolitisasi agama, akan bergeser dari Twitter ke TikTok. 

Google Didominasi Maskulinitas

Isu lain yang tidak kalah penting adalah perempuan. Menurut Yulianti Muthmainnah, soal perempuan ini kompleks. Masalah yang dihadapi bukan hanya HAM, namun juga masalah kultural. 

“Kultur kelelakian terlalu kuat. Bahkan yang menarik, algoritma Google juga menunjukkan kecenderungan yang didominasi oleh maskulinitas,” katanya. 

Dia menjelaskan, kendati HAM dan HAM perempuan belum terpenuhi secara sempurna, namun gerakan-gerakan mengenai HAM dan perempuan semakin berkembang. Di samping itu, hal ini didukung oleh berbagai institusi keagamaan yang berkemajuan. 

“Dalam menghadapi berbagai masalah kompleks yang ada, menurut Letyzia Taufani, seorang kandidat doktor filsafat sosial dari Perancis, kita harus berpikir optimis, berharap adanya perubahan menuju kebaikan dan memperjuangkan setiap kesempatan yang ada,” ujarnya. 

Menurut dia, generasi muda Indonesia memiliki ciri khas, keunikan dan kekuatan yang akan mampu menyelesaikan berbagai masalah tersebut. Karena itu, tunas-tunas muda tanah air harus diberi kesempatan untuk menantang hidup.

Hal senada disampaikan oleh seniman Jumadil Alfi. Ia menyadari bahwa agama justru harus menjadi kekuatan pemersatu dan inspirasi penyelesai masalah. Karena itu, agama yang sejatinya menyatu dengan kebudayaan harus diarahkan menuju kepada rekayasa kebudayaan yang berkebajikan. Seni, dalam konteks ini, ampuh dalam memperhalus, mempertajam dan memperdalam rasa di dalam hati. 

Sebagai ikhtitam dalam diskusi reflektif tersebut, Amiruddin, mantan Komisioner Komnas HAM menyatakan,“Masalah-masalah yang kita bicarakan, bukan hal yang jauh dari kehidupan sehari-hari kita. Karena itu, kita perlu mengumpulkan dan menganalisis data yang lebih akurat dan tepat. Dengan data yang akurat dan tepat itulah, kita akan mampu mendiagnosis secara lebih baik dan bahkan menyelesaikan masalah secara lebih efektif.” (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: David Krisna AlkaRBC Institute A Malik Fadjar
SendShare18Tweet11Share

Related Posts

Kamis Membaca RBC Institute Disambut Antusias Dua Sekolah Ini

Kamis 26 Januari 2023 | 12:24
42

Mobil Terbang saat di SD Al Islam Al-Ghaffaar (Dessy Kusuma Dewi for PWMU.CO) PWMU.CO - Rumah...

Kader Muda Muhammadiyah Urun Rembug tentang Politik 2024

Senin 21 November 2022 | 14:30
135

Kader muda Muhammadiyah; Neni Nur Hayati, Azaki Khoiruddin, Diyah Puspitarini, Subhan Setowara, Laila Hanifah saat...

RBC Institute Internasionalisasi Gagasan Pendidikan Abdul Malik Fadjar

Rabu 26 Oktober 2022 | 15:32
122

Abdul Malik Fadjar (Dokumentasi RBC Institute/PWMU.CO) RBC Institute Internasionalisasi Gagasan Pendidikan Abdul Malik Fadjar, Liputan Azhar Syahida, kontributor PWMU.CO Malang....

Generasi Rebahan Lahir di Rezim Behavioristik

Kamis 19 Agustus 2021 | 20:23
366

Zainuddin Maliki: Generasi Rebahan Lahir di Rezim Behavioristik (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO - Generasi...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    68535 shares
    Share 27414 Tweet 17134
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    68949 shares
    Share 27580 Tweet 17237
  • Muhammadiyah Siap Muliakan Tamu 1 Abad NU

    2935 shares
    Share 1174 Tweet 734
  • Smamsatu Mantu, Praktik Unik Penilaian Proyek Karakter

    50322 shares
    Share 20129 Tweet 12581
  • KM3 Smamio Diterjun ke Desa Karangsemanding Balongpanggang

    1833 shares
    Share 733 Tweet 458
  • Tiga Siswi Smamio Mengikuti Istanbul Youth Summit

    1851 shares
    Share 740 Tweet 463
  • Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional

    47662 shares
    Share 19065 Tweet 11916
  • Tentang Investasi Leher ke Atas di Midnight Motivation Smamio 

    12441 shares
    Share 4976 Tweet 3110
  • Begini Business Model Canvas Sekolah Muhammadiyah GKB

    1672 shares
    Share 669 Tweet 418
  • Muhammadiyah Siapkan 28 Ambulans untuk Harlah Satu Abad NU

    1488 shares
    Share 595 Tweet 372

Berita Terkini

  • Strategi Pitching: Manfaatkan Tiga Waktu Tak UmumSelasa 7 Februari 2023 | 17:24
  • Keuangan SD Musix: Jelimet di Awal, Husnul Khatimah di AkhirSelasa 7 Februari 2023 | 17:01
  • 6 Guru SD Muhasa Ngawi Lulus Guru PenggerakSelasa 7 Februari 2023 | 16:38
  • Model Pembelajaran Gamifikasi, Apa Itu?Selasa 7 Februari 2023 | 16:33
  • Satu Abad
    Satu Abad Bersahabat BerfastabiqulkhairatSelasa 7 Februari 2023 | 16:26
  • Berkah Satu Abad NU
    Berkah Satu Abad NU, Masjid Nurul Azhar Porong Ramai LagiSelasa 7 Februari 2023 | 15:41
  • NU Berharlah Muhammadiyah BerkiprahSelasa 7 Februari 2023 | 14:41
  • Drumband TK Al-Kautsar
    Drumband TK Al-Kautsar Bikin Gemas PenontonSelasa 7 Februari 2023 | 14:10
  • Pasien
    Pasien Digigit Tikus Warnai Harlah Satu Abad NUSelasa 7 Februari 2023 | 12:50
  • SDMM Bawa 4 Piala dari Ceria Pandu AthfalSelasa 7 Februari 2023 | 12:35

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!