Saat SD Mugeb Terima Kunjungan Rombongan Sekolah Thailand; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, kedatangan tamu spesial. Yakni delegasi Loei Primary Educational Service Area Office (PESAO) 2, Kamis (29/12/2022). Mereka berasal dari Srisongkram, Wangsaphung District, Provinsi Loei, Thailand.
Dari sekolah Loei PESAO 2, hadir Supervisor Dr Wanida Simpol serta dua Pensioner Srisai Enlun dan Wilaiwan Thattasee. Selain itu, hadir pula Kepala Sekolah Jiaravanon-unit 4 School Dr Prakit Singthong dan Kepala Sekolah Banhuaipaonua School Panistha Saengpunta.
Dari Cumchonbanphanokkhao School, hadir Wakil Kepala Sekolah Suchapajee Nipadamrong. Di antara rombongan itu, hadir pula tiga guru dari Cumchonbannongkhan School Chontida Thattasee, dari Banhuaisom School Chitnipa Sreemanta, dan dari Bannonsawan School Waraporn Yostasan.
Sembilan tamu spesial itu langsung disambut hangat di Aula SD Mugeb oleh Anggota Majelis Dikdasmen PDM Gresik Nurul Wafiyah MPd, jajaran Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik, juga Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi beserta empat wakilnya.
Turut hadir pula dosen Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Jiwangga Hadi Nata. Pasalnya, sembilan delegasi itu tengah mengikuti The 2nd Universitas Muhammadiyah Gresik Social Sciences and Humanities International Conference 2022 (27-30/12/2022).
Mereka tertarik mengunjungi SD Mugeb untuk mendiskusikan cara meningkatkan keaktifan penggunaan bahasa Inggris bagi guru maupun siswa di kelas. Dari cara komunikasi para guru dan pimpinan sekolah yang mereka temui hari itu, mereka menilai guru-guru di SD Mugeb berkompeten dalam berbahasa Inggris secara aktif.
Ketika Ari–sapaan akrab Kepala SD Mugeb–mengungkap di sekolah ramah anak itu ada program belajar bahasa Mandarin dan Jepang sebagai pilihan ekstrakurikuler; selain program wajib belajar bahasa Inggris, mereka langsung terkesima dan mengapresiasi.
Ari lantas menjelaskan, kompetensi para pengajar di sekolah penggerak tahap I ini memang diasah melalui pelatihan-pelatihan rutin. Alhasil, mereka selalu bergerak dari zona nyamannya dan aktif menyampaikan pelajaran dalam Bahasa Inggris. Semangat inilah yang membuat para siswa juga terbiasa belajar menggunakan Bahasa Inggris di kelas.
Begitupula dengan kemauan guru membuat video pembelajaran sebagai pelengkap media ajar. Kata Ari, inilah salah satu hal yang menarik antusiasme siswa dalam belajar.
Kelilingi Sekolah
Kemudian, saat rombongan asal Thailand itu diajak mengelilingi lingkungan SD Mugeb, mereka tertarik pada panggung ekspresi. Mereka mengapresiasi keberadaan panggung untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa itu, terutama yang berlokasi di dekat kolam koi dan perpustakaan.
Tak hanya itu, di tengah school touring, mereka terkesima dengan suasana sekolah yang bersih serta menyediakan beragam flora dan fauna. “It’s my great pleasure to be here at SD Mugeb,” tutur Wanida Simpol.
“Ini kesempatan spesial bagi kami untuk bisa belajar banyak hal,” imbuhnya.
Usai berkeliling, mereka diajak mengenal makanan khas Kota Pudak itu. Liaison Official Raden Panji Hartono MPd pun menjelaskan satu per satu menu yang tersedia. Seperti nasi krawu dan nasi menir bali belut; jajanan jenang jubung, ayas, pudak, dan madu mongso; dan minuman temulawak.
Suchapajee (dibaca sushi) pun sigap mengeluarkan ponselnya dan mengaktifkan kamera di tepi kolam ikan koi. Vlogger itu langsung menunjukkan makanan yang dia nikmati. Dia menyatakan, “A-roi (enak), a-roi-jing jing (sangat enak).”
Sementara yang lain, menikmati sajian siang itu bersama-sama dengan latar gemercik air di kolam. Setelahnya, mereka kian antusias saat Ari menawarkan mereka memberi makan ikan-ikan di kolam.
Ari lantas bersyukur SD Mugeb hari itu menjadi satu-satunya sekolah rujukan bagi sekolah-sekolah asal Negeri Gajah Putih itu. “Mereka menyatakan excited. Kami semakin bangga dan bertekad lebih kuat untuk meningkatkan layanan pendidikan SD Mugeb, terutama di kancah internasional,” ujarnya.
Ari yakin, sebagaimana yang Wanida Simpol harapkan, mereka bisa maju bersama, untuk tujuan yang sama, yakni meningkatkan kualitas siswa dan guru terutama dalam kemahiran berbahasa Inggris.
Pertemuan hangat di ujung tahun 2022 itu ditutup dengan pemberian cideramata lukisan damar kurung. Dalam Bahasa Inggris, Ari menjelaskan, “Ini damar kurung khas Gresik. Pada lukisan ini ada gajah-gajah khas Thailand yang berinteraksi dengan warga Indonesia. Ini menunjukkan keakraban persaudaraan di antara kita, Indonesia dan Thailand.” (*)
Discussion about this post