Narkoba Marak karena Harganya Bisa Rp 1,5 Miliar per Kg; Liputan Zaki Abdul Wahid, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Talkshow dan Deklarasi Gresik Bersih Narkoba menjadi bagian Aksi Foskam SD/MI Gresik Bersinar dan Showcase Numerasi, di Atrium Gresmall, Selasa (17/1/2023).
Acara dimoderatori oleh Kepala SD Muhammadiyah Wringinanom Kholiq Idris SPd. Dia mengenalkan satu per satu para pembicara dan mengawali bacaan hadits tentang bahaya segala yang memabukkan termasuk narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gresik AKBP Kartono SH MHum menjadi pembicara pertama. Dia mengungkapkan modus maraknya narkoba di Indonesia adalah bisnis. Menurutnya harga sabu-sabu—salah satu jenis narkoba—bisa sampai Rp 1,5 miliar per kilogram. Termahal jika dibandingkan di negara lainnya, misalnya Malaysia yang hanya Rp 7 juta per kilogram.
“Dan yang masuk ke Indonesia bisa sampai berton-ton. Dan tujuannya adalah berbisnis. Maka perlu bersinergi berani lawan narkoba,” ujarnya.
Kepala Bagian Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur tahun 2010 ini kemudian menerangkan tiga alasan kenapa pemuda terjerat narkoba.
Alasan pertama adalah masalah keluarga. “Rata-rata mereka broken home,” katanya. Dia menjelaskan, kenakalan remaja terjadi karena keluarga yang kurang harmonis.
Alasan kedua pengaruh lingkungan. “Berapa banyak warung kopi yang buka 24 jam,” tanya Kartono. “Maka saya imbau warkop di Gresik untuk tidak buka 24 jam, karena ada kasus menawarkan narkoba dari orang tidak dikenal berupa permen. Awalnya gratis berakhir pada ada uang ada barang,” katanya.
Alasan ketiga adalah faktor ekonomi. “Ditawari Rp 100 ribu rupiah menjadi kurir narkoba, penasaran isi barangnya akhirnya mencoba sendiri dan terjerat,” ungkapnya.
Di akhir sesinya Kartono berpesan pada guru untuk bersama-sama cek dan ricek. Jika perlu secara berkala periksa isi tas siswa. Selain itu BNN juga siap jika sewaktu-waktu diundang sosialisasi oleh sekolah tentang bahaya dan cara menanggulangi narkoba. “Kami siap datang ke sekolah jika perlu sosialisasi,” katanya.
Kiat Jauh dari Narkoba
Sebagai pembicara kedua, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S. Hariyanto SPd MM menekankan kiat-kiat agar anak-anak jauh dari narkoba.
Hariyanto mengutip dari surah at-Taghabun ayat 14 tentang jika di antara keluarga kita ada yang tidak patuh termasuk yang terlanjur terperangkap narkoba maka pada orangtuanya untuk memaafkan, santuni, dan ampuni.
“Jangan malah dimarahi namun dimaafkan. Juga pada guru jangan ada dendam pada murid,” ujarnya.
Hariyanto juga mewanti-wanti pada guru, juga orangtua, untuk ridha pada anak didiknya karena ridha Allah ada di ridha orangtua. “Bapak-Ibu untuk hati-hati dengan kondisi hati kita, karena amarah berpengaruh pada anak,” katanya.
Hariyanto dalam memberikan kiatnya menganalogikan dengan menepuk pundak siswa sebagai tanda sayang. “Coba tepuk pundak siswanya, 80 persen akan berkurang kenakalannya, dan jangan pelit untuk tersenyum, wong kita nggak kulaan senyum kok,” tuturnya selain mengimbau untuk selalu mendoakan murid-murid agar jauh dari jeratan narkoba.
Preventif Narkoba
Utusan dari Kementrian Agama Kabupaten Gresik Khofiyul Arif SPd menjelaskan langkah preventif sekolah dari bahaya narkoba adalah dengan program-program sekolah ramah anak (SRA) atau madrasah ramah anak (MRA).
“Kalau tingkat madrasah ada PRA, pelajar Rahmatan lil Alamin. Di dalamnya ada nilai-nilai dinamis dan berinovasi. “Maka sibukkan dengan inovasi dan kreativitas agar tidak terjerat narkoba,” ujarnya.
Pembicara terakhir Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Ir Dodik Priyambada SAkt. Ia menekankan pada edukasi yang terus-menerus tentang bahaya narkoba. “Jika diperlukan dimunculkan di pembelajaran sekolah,” katanya.
Dia mengimbau untuk fokus pada elemen akhlak dalam memonitoring secara rutin karakter anak dan perubahan perilakunya.
Selain itu, Dodik menjelaskan perlu adanya jejaring silaturahmi secara kontinyu dengan deklarasi bersama-sama memerangi dan mencegah supaya terbebas dari narkoba.
Deklarasi Gresik Bersih Narkoba
Acara talkshow diakhiri dengan membacakan deklarasi bersama Gresik Bersinar atau Bersih Narkoba, yang dipimpin Kholiq Idris.
- Perang melawan narkoba.
- Berkomitmen mewujudkan Gresik bersih Narkoba.
- Berkomitmen melakukan pencegahan penyalahgunaan Narkoba di tempat masing-masing.
- Berkomitmen menjaga anak didik dari bahaya penyalahgunaan Narkoba, melalui penguatan materi keagamaan dan bahaya di lembaga pendidikan masing-masing.
- Menjalin kemitraan, kolaborasi, dan sinergi dengan semua pihak untuk menjaga anak didik dari penyalahgunaan narkoba. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post