• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Blak-blakan Cak Nun soal Kondisi Indonesia: Tinggal Ditolong Tuhan apa Tidak…

Kamis 30 Maret 2017 | 21:23
in Headline
0
241
SHARES
246
VIEWS
Emha dan wartawan pwmu.co Uzlifah (foto istimewa/pwmu.co)

PWMU.CO – Jika boleh diringkas, Indonesia memang sedang banyak dirundung berbagai persoalan kebangsaan yang tidak ringan. Menurut budayawan Emha Ainun Najib, yang biasa akrab dipanggil Cak Nun, yang merundung Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh beberapa hal yang bersifat primer, tapi juga sekunder.

(Berita Cak Nun lainnya: Keterjebakan Politik Identitas dan Harapan Cak Nun pada Muhammadiyah)

Mulai dari yang paling mendasar sampai pada cabang-cabangnya. Semua yang terjadi ada sebab dan akibatnya. “Nah, saat ini kita telah mengalami akibat yang sebabnya sedang kita cari,” begitu kata Cak Nun kepada pwmu.co—media resmi Muhammadiyah Jatim—di Bandara Internasional Juanda, (20/3).

Menurut Cak Nun , sebabnya adalah minimal dimulai saat membuat negara, dan lebih diperparah lagi saat era reformasi. “Sejak saat reformasi itu masyarakat tidak punya pijakan yang diyakini. Karena konsep yang sudah disiapkan tidak bisa dilaksanakan akibat penolakan beberapa pihak.”

(Baca juga: Di Depan Presiden Jokowi, Haedar Nashir: Tidak Boleh Ada Tangan Perkasa Mendikte, Menyandera, dan Menguasai Indonesia dan Jawaban Jokowi atas Kritik Haedar Nashir tentang 1 Persen Warga yang Kuasai 55 Persen Aset Nasional)

Kyai Kanjeng ini lantas mencontohkan ketika ada orang yang didiagnosa sakit. Sudah tentu akan ada banyak macam tindakannya. Ada yang harus kemo, amputasi, cuci darah, atau sekedar diberi obat merah.

Baca Juga:  Baru Dibentuk, AMM Ranting Banyuwangi Dikader Dua Pimpinan Majelis PDM di Puncak Gunung

“Sama halnya saat reformasi. Seharusnya Pak Harto turun itu dibarengi dengan MPR bubar, DPR juga bubar. Tapi itu tidak dilakukan,” kata Cak Nun. “Yo opo ngono iku, lak podo wae (bagaimana kok seperti itu, kan sama saja, Red),” kata Cak Nun.

Padahal menurut Cak Nun, saat itu sudah ada penetapan kultural tentang 45 tokoh reformis dan disiapkan menjadi anggota MPRS (MPR Sementara). “Toh kalau ada kekurangan secara kualitatif , ya harus dimaklumi karena saat itu wong iku onoe (yang ada cuma itu, Red),” cerita Cak Nun.

(Baca juga: Begini Kata Ahli Politik Muhammadiyah soal Rezim Jokowi)

Bukan hanya itu saja, kesepakatan yang dilanggar pun ternyata juga bertambah lagi. Sehari setelah Pak Haro turun, ternyata kesepakatan para tokoh reformasi kembali tidak dilakukan. “Nah, pada tanggal 21 Mei 1998 kita sidang dengan kesepakatan mengangkat presiden melalui pemilu secepat-cepatnya,” kisah Cak Nun. “Tapi tanggal 22 Mei, rangkaian agenda yang sudah disiapkan, ternyata batal,” ujarnya.

Baca Juga:  Cak Nun tentang Wayang Indonesia: Indonesia yang Tidak Peduli pada Indonesia

Karena itu, budayawan yang juga ngetop lewat tulisan “Kyai Slilit” ini menyatakan bahwa orang Indonesia itu kan kadang mudah dikelabuhi dan tidak jujur. Seperti saat memilih sosok yang menjadi presiden. “Sepertinya kok di Indonesia tidak ada yang pinter saja,” katanya.

“Kita ini sebenarnya sudah serba salah. Sama rakyat salah, sama ilmu salah, apalagi sama Tuhan. Secara teori, kondisi negara kita seperti ini pasti hancur. Tinggal ditolong Tuhan apa tidak,” kata Cak Nun berfilsafat. “Untung Nabi datang duluan. Kalau datang saat ini, ya bisa- bisa dielek elekno (dijelek-jelekkan), ditangkap polisi.”

Tak ketinggalan, Cak Nun pun menyoroti tentang kepemimpinan RI saat ini. Dalam pandangannya, keterpilihan Jokowi sebagai Presiden RI hanyalah akibat saja dari berbagai akut bangsa ini. “Lha iyo to pilih imam iku lak ono kriteriae. Lah ini gak ikut itu (memilih imam itu ada kriterianya. Lah, ini tidak ada, Red), kata Cak Nun. “Lihat saja, jadi walikota gak jangkep, jadi gubernur. Jadi gubernur gak jangkep, jadi Presiden. Ini undang-undang cap opo yo?” tegasnya gemas.

“Orang Indonesia itu apik-apik (baik-baik) semua, meskipun diapusi (dibohongi) setiap hari, yo gak ono seng muring muring (gak ada yang marah-marah),” kata Cak Nun. “Bayar pajak, ya dikorupsi,” kata Cak Nun mencontohkan tentang baiknya orang Indonesia yang tidak marah-marah, meski pajak yang dibayarkannya seringkali dijadikan bancakan korupsi.

Baca Juga:  KOKAM Kibarkan Merah Putih di Puncak  Gunung Budheg

Melihat Indonesia kekinian, kata Cak Nun, sesungguhnya bisa dikatakan bahwa bangsa ini benar-benar sudah murtad. “Lihat Almaidah 54, kita ini sebenarnya sudah murtad semua: murtad aqidah, akhlak, ilmu. Nah dalam kondisi ini Allah berjanji akan mendatangkan generasi baru yang saya cintai dan mereka mencintaiku, kata Allah,” tegas Cak Nun.

Secara terjemahan, surat Al-Maidah ayat 54 itu artinya “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya”

(Baca juga: Din Syamsuddin: Kasus Ahok Hanya Puncak Gunung Es, Masalah di Bawahnya Jauh Lebih Besar)

“Makanya saya tidak ragu dan susah karena generasi seperti itu sudah datang dengan pemikiran mereka yang sangat jauh berbeda. mereka lebih terampil, lebih sholeh, lebih profesional dan bisa berpikir lebih menyeluruh,” jelas Cak Nun. (Uzlifah)

Tags: Cak NunCaknunEmha Ainun Nadjib QuotesEmha Ainun NajibEmha Ainun NajinbEmha tentang JokowiEmha tentang Kondisi Indonesia KiniKata Mutiara Cak NunKepemimpinan ala PisangKyai KanjengKyai Kanjeng Emha Ainun NajibPemikiran Cak Nun
Share96SendTweet60

Related Posts

Asal Ada Tumpeng dan Ambeng Tak Apalah Wajah Ibukota Dipantati Kota Reklamasi
Kolom

Kata Cak Nun Hidup Itu Pilihan, Mau Lari Maraton atau Sprint

Kamis 11 Oktober 2018 | 20:05
252
Asal Ada Tumpeng dan Ambeng Tak Apalah Wajah Ibukota Dipantati Kota Reklamasi
Kolom

Bangsa Kita Memang Baik Hati, Jangankan Tanah, Martabat Pun Diserahkan untuk Orang Asing

Rabu 26 September 2018 | 16:54
77
Asal Ada Tumpeng dan Ambeng Tak Apalah Wajah Ibukota Dipantati Kota Reklamasi
Kabar

Nama Langgar Sumeleh Itu Islami atau Tidak Ya

Selasa 18 September 2018 | 08:27
123
Ada yang Unik di Umat Islam, Berdoa Minta Jadi Pemimpin tapi Tak Serius Mau Jadi Pemimpin
Kabar

Ada yang Unik di Umat Islam, Berdoa Minta Jadi Pemimpin tapi Tak Serius Mau Jadi Pemimpin

Rabu 15 Agustus 2018 | 08:15
59
Ini Kata Cak Nun: Indonesia Makam Pancasila
Kolom

Cak Nun soal Reklamasi: Menyembah Guru Besar dari Utara

Senin 20 November 2017 | 05:44
164
Asal Ada Tumpeng dan Ambeng Tak Apalah Wajah Ibukota Dipantati Kota Reklamasi
Kolom

Kisah Cak Nun Menuding-nuding Harta Bambang Trihatmodjo

Senin 13 November 2017 | 07:47
160
Next Post
Pemuda Dukun Pilih Kepala Desa Sekar Gadung Jadi Ketua

Pemuda Dukun Pilih Kepala Desa Sekar Gadung Jadi Ketua

Wacana Pemisahan Agama dan Politik adalah Pelecehan Pancasila

Wacana Pemisahan Agama dan Politik adalah Pelecehan Pancasila

Kebanggaan Selalu Kibarkan Bendera Muhammadiyah di Perlombaan Internasional

Kebanggaan Selalu Kibarkan Bendera Muhammadiyah di Perlombaan Internasional

Donor Darah di RS Muhammadiyah Babat Berhadiah Jalan-Jalan ke London

Donor Darah di RS Muhammadiyah Babat Berhadiah Jalan-Jalan ke London

Agus Prianto saat berada di toko material bangunan miliknya. (Foto: Izzudin)

Di Tengah Keterbatasan Fisiknya, Agus Prianto Bertekad Jadi Pengusaha Sukses

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
146

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
345

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
413

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Ghuluw, Melampaui Batas dalam Agama
Ngaji Hadits

Ghuluw, Melampaui Batas dalam Agama

Jumat 18 Desember 2020 | 09:16
426

Ilustrasi Ghuluw Ghuluw, Melampaui Batas dalam Agama ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda...

Read more

Berita Terkini

Pemecatan ketua KPU

Pemecatan Ketua KPU Dinilai Berlebihan

Jumat 15 Januari 2021 | 21:43
Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

Jumat 15 Januari 2021 | 21:26
Rahasia Mendatangkan Keberkahan Allah

Rahasia Mendatangkan Keberkahan Allah

Jumat 15 Januari 2021 | 21:15
Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

Jumat 15 Januari 2021 | 19:00
Warganet

Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

Jumat 15 Januari 2021 | 14:01
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
Syekh Ali Jaber di Mata Ustadz Abdul Shomad

Syekh Ali Jaber di Mata Ustadz Abdul Shomad

Jumat 15 Januari 2021 | 10:45
PCM Sepanjang Buka Lowongan Kepala Sekolah

PCM Sepanjang Buka Lowongan Kepala Sekolah

Jumat 15 Januari 2021 | 08:49
Surat an Najm

Surat An Najm, Memahami Bahasa Langit

Jumat 15 Januari 2021 | 06:19
Jenazah Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Pondok Darul Quran

Jenazah Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Pondok Darul Quran

Kamis 14 Januari 2021 | 15:35

Berita Populer Hari Ini

  • Wafat, dr Samsu Dluha ‘Susul’ Kepulangan Kakaknya 11 Hari Lalu

    Wafat, dr Samsu Dluha ‘Susul’ Kepulangan Kakaknya 11 Hari Lalu

    11395 shares
    Share 4558 Tweet 2849
  • Syekh Ali Jaber Wafat, Ini Kesan Din Syamsuddin

    7087 shares
    Share 2835 Tweet 1772
  • Lima Cara Bagaimana Anak Mengelola Uang

    1713 shares
    Share 685 Tweet 428
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    1207 shares
    Share 483 Tweet 302
  • Jamu Tolak Virus Corona ala Berlian School

    3382 shares
    Share 1353 Tweet 846
  • Sikap Resmi Muhammadiyah tentang Vaksinasi Covid-19

    936 shares
    Share 374 Tweet 234
  • Pesan Syekh Ali Jaber sebelum Wafat

    922 shares
    Share 369 Tweet 231
  • Ini Kebijakan Muhammadiyah saat PPKM dan Fatwa Tarjih Vaksinasi Covid-19

    723 shares
    Share 289 Tweet 181
  • Jenazah Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Pondok Darul Quran

    538 shares
    Share 215 Tweet 135
  • Presidium KAMI: Indonesia dalam Bahaya

    9393 shares
    Share 3757 Tweet 2348
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama