
Siswa Smampat Lamongan Praktik Merawat Jenazah. Liputan Selamet Priyanto, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 4 (Smampat) Lamongan mendapatkan pelajaran khusus, yakni praktik merawat jenazah, Rabu (25/1/2023).
Dalam kegiatan-kegiatan tersebut, para siswa dan siswi dibagi menjadi beberapa kelompok dan dibagi di setiap kelas. Rata-rata per kelompok berisi 6 orang dan setiap kelas diisi 3 kelompok bersama seorang guru pembimbing.
Guru Fiqih Smapat Lamongan, Ma’bad Alfarisi MPdI, mengatakan, kegiatan praktik merawat jenazah ini, wajib bagi siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 4 Lamongan.
“Kelas XI ini praktik bersuci (thaharah) mulai wudhu, tayamum, mandi besar (junub) hingga praktek lain soal bersuci. Selain itu, mereka juga praktik merawat jenazah mulai memandikan, mengkafani, mensalatkan hingga memakamkan,” ujarnya.
Ma’bad Alfarisi menjelaskan, merawat jenazah itu penting. Minimal para siswa diharapkan bisa merawat jenazah keluarganya maupun tetangga dekat rumah tanpa menunggu ketergantungan dari Modin. Apalagi selama ini, semakin jarang remaja yang mau belajar merawat jenazah.
“Kami berharap, usai praktik merawat jenazah ini, siswa Smampat Lamongan mau praktik dan terjun ke masyarakat saat ada keluarga dan tetangga yang meninggal. Jangan sampai jenazah dibiarkan terlalu lama karena menunggu orang lain. Generasi milenial sekarang harus bisa beramal baik dan benar, sesuai tuntunan ajaran agama,” imbuhnya.
Beri Bekal Pemahaman untuk Siswa
Dia mencontohkan, saat siswa SMA Muhammadiyah 4 Lamongan merawat jenazah keluarga sendiri, maka hasilnya akan lebih baik. Selain untuk menghindari adanya privasi yang harus terus dijaga, juga karena akan lebih elegan ketika dirawat keluarga sendiri.
“Karena itu, para siswa dibekali pemahaman, pengetahuan dan tata cara merawat jenazah dengan benar,” tegasnya.
Materi merawat jenazah yang diajarkan kepada para siswa itu, dimulai dari cara memandikan jenazah dengan cara yang benar. Selanjutnya cara mengkafani dengan benar hingga, menata kain, tali hingga membungkus jenazah.
“Terakhir cara menshalatkan dan memakamkan jenazah,” urainya.
Salah satu siswa Kelas XI, Mochamad Nurba’a Safaro Akli yang ikut praktik merawat jenazah mengaku pelajaran itu sangat bermanfaat bagi dirinya dan teman-temannya. Hal ini karena dirinya bisa memahami teori dan praktik merawat jenazah.
“Semakin jelas karena praktiknya. Meski sempat merasa was-was dan khawatir awal-awalnya,” kata Nurba’a. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post