Kasus ratusan siswi hamil di luar nikah di beberapa kota disinggung dalam kajian ini; Liputan Wahyudi, Kontributor PWMU.CO Jombang.
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Godong, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menggelar kajian rutin dua pekanan, Sabtu (28/1/23).
Bertempat di salah satu rumah warga, kegiatan yang dimulai bakda isya itu mendatangkan Ustadz H Ridwan Manan MPd. Mubaligh Muhammadiyah asal Sidoarjo tersebut juga menjadi pengajar di Ponpes Al Fattah Buduran, Sidoarjo.
Mengangkat tema Mencetak Generasi Shalih, Ustadz Ridwan mengawali tausiahnya dengan mengungkap empat macam anak dalam al-Quran. “Pertama adalah anak yang shalih atau qurrata a’yun, seperti yang ada dalam al-Quran Surat al-Furqan ayat 74,” ujarnya.
Kedua, lanjut dia, anak sebagai perhiasan atau kebanggaan dunia, yakni dalam Ali Imron ayat 14. Ketiga dan keempat adalah anak sebagai finah seperti dalam QS at-Tagobun ayat 15 dan anak sebagai musuh, al Quran Surat at-Taghabun ayat 14.
Tentu, sambungnya, yang didambakan orangtua adalah anak shalih dan qurrata a’yun. “Untuk mewujudkan generasi yang shalih, Allah mengajarkan agar orangtua berupaya bersungguh-sungguh dan berdoa agar termasuk orang yang shalih, bersyukur, birrul walidain, dan terwujudnya generasi shalih, seperti dalam QS 46:15,” paparnya.
Lima Metode Pendidikan Anak
Ustadz Ridwan menerangkan, ada lima metode pendidikan yang berpengaruh dalam mewujudkan generasi shalih, seperti yang dituturkan Dr Muhammad Nasih Ulwan dalam Tarbiyatul Aulad.
“Pertama adalah keteladanan. Metode yang sangat berpengaruh dan paling efektif dalam membentuk moral, spiritual, dan emosional anak. Orangtua harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya,” kata Ridwan.
Kedua, lanjut dia, adalah pembiasaan. “Pembiasan sangat berpengaruh pada karakter anak, karena terjadi proses yang berulang sehingga secara perlahan akan membekas lalu menjadi kebiasaan. Pembiasaan yang paling berpengaruh dari orangtua, guru, dan lingkungan,” jelasnya.
Ketiga, nasihat yang menyentuh hati anak, qaulan baligha. Nasihat dengan setulus hati, akan memberikan kesan dan kesejukan pada diri anak dengan kata-kata yang lembut dan santun. “Hal tersebut tergambar pada diri Lukman Al Hakim seperti yang termaktub dalam al-Quran Surat Lukman ayat 13-19,” ulasnya.
Kasus Ratusan Siswi Hamil
Keempat, kata Ridwan, adalah perhatian dan pengawasan. Keterlibatan orangtua pada pengawasan di rumah sangat penting, tidak hanya diserahkan pada guru ketika di sekolah.
“Orangtua harus meluangkan waktu untuk memperhatikan tumbuhkembangnya anak. Mereka tumbuh dan berkembang di zaman yang berbeda dengan kita. Tantangan dan dan godaan semakin komplek dan bervariasi,” imbuhnya.
“Kasus ratusan siswi hamil di luar nikah di berbagai kota di Jawa Timur, juga adanya gangster, karena lemahnya perhatian dan pengawasan orangtua di rumah dan lingkungan pergaulan yang kurang sehat,” jelasnya.
Kelima, hukuman. Dalam rangka mendidik bukan dengan kekerasan menyakiti tetapi pencegahan yang menimbulkan efek jera pada anak.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Ridwan juga mengajak pada jamaah untuk meneladani dan belajar pada Nabi Ibrahim, yang dijuluki abul anbiya’. Yakni anak keturunannya sejumlah 18 orang menjadi nabi dan rasul.
Hikmah keluarga Nabi Ibrahim mengajarkan pada kita dalam mendidik anak. Pertama, berdoa. Nabi Ibrahim selalu berdoa agar diberikan anak yang shalih, seperti dalam QS Asshafat ayat 100.
“Kedua, berdialog dengan putranya, walaupun yang dihadapi persoalan yang besar, Qs Asshafat ayat 102. Ketiga melatih kemandirian. Serta keempat dan kelima adalah belajar berproses, yakni melibatkan Ismail dalam membangun Kakbah. Juga berwasiat kepada anaknya agar menjaga keimanan, QS Al Baqarah ayat 132,” terangnya.
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post