
Siswa Spemdalas Belajar Kolak Ayam Khas Gumeno, liputanKontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur belajar tentang Kolak Ayam (sanggring) dari Desa Gumeno Manyar, Gresik, Jawa Timur, dalam Guest Teacher pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Andalusia Hall, Kamis (23/2/23).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Wirda Ulyana SPd menyampaikan kegiatan Guest Teacher ini adalah sarana pembelajaran bagi siswa untuk mengenali kearifan Kota Gresik.
“Siswa Spemdalas tidak hanya mengenal, tetapi memahami kearifan lokal ini. Dengan mengerti dan memahami tentang kolak ayam yang ada di Desa Gumeno, maka secara langsung siswa ikut serta melestarikan budaya kota kita ini,” tuturnya dalam sambutan.
Di hadapan siswa kelas VII, Narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik Didik Wahyudi ST MEng menjelaskan terlebih dahulu letak geografis Desa Gumeno.
“Desa Gumeno termasuk wilayah Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik Jawa Timur. Tepatnya 16 km dari pusat Kota Gresik dan mata pencaharian penduduk Sebagian besar pertanian atau perikanan,” katanya lulusan Magister Sistem dan Teknologi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Sejarah Singkat Desa Gumeno tidak bisa lepas dari sejaran Sunan Dalem. Dia adalah anak pertama dari Sunan Giri. Pada masa pemerintahannya pernah diserang oleh Adipati Sengguruh dari Malang Selatan. Menetap di Gumeno antara 8-12 bulan saja dan mendirikan masjid di Gumeno tahun 946 H atau 1539 M.
Nama Sanggring, memiliki arti Sang (raja) dan Gring (sakit). Pertama kali pada 22 Ramadlan 946 H atau 31 Januari 1540 M, tahun 2022 adalah yang ke-497. Pembuatan sanggring ini merupakan petunjuk lewat mimpi dengan Sunan Giri. Uniknya, juru masaknya semuanya laki-laki.
“Bahan-bahan pembuatan sanggring, antara lain ayam kampung, kelapa, gula merah, bawang daun, dan jinten. 1 ekor ayam dibutuhkan 2,5 kg gula merah, 0,8 kg bawang daun dan 2 ons jinten bubuk, 2 butir kelapa dan 6 liter air,” ujar bapak kelahiran Desa Gumeno Ini.

Proses Memasak
Didik Wahyudi menjelaskan proses memasaknya harus siang dan malam (21 Ramadhan). Prosesnya antara lain pemotongan ayam, memasak ayam, dan membuat adonan gula. Proses memasak kedua pagi-siang (22 Ramadhan).
“Pada waktu ini, pemasak melakukan pemotongan bawang, membuat santan kelapa, suwar-suwir ayam, dan memasak di kuali. Yang perlu diingat juga, bahan dari kolak ayam ini juga kaya akan kandungan yang berguna bagi kesehatan.”
Bahan dasar memasak kolak ayam ini memiliki khasiat untuk kesehatan. Semisal bawang daun untuk menjaga kesehatan mata, mengoptimalkan perkembangan janin dan meningkatkan kecerdasan otak, menjaga kesehatan tulang, dan juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kelapa bisa mencegah anemia, mengandung kalsium dan fosfor untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mengandung vitamin C untuk memperkuat sistem kekebalan, dan juga mengandung antioksidan untuk menangkal radikal bebas.
Gula merah bisa menjadi sumber antioksidan, yaitu untuk menangkal radikal bebas sehingga dapat melindungi tubuh dari ancaman penyakit yang berbahaya seperti kanker kulit, mengobati dan mencegah penyakit anemia atau kurang darah, maupun meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jinten bisa mengobati asma, herbal antialergi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menetralisir racun, anti bakteri pada saluran pencernaan, meningkatkan konsentrasi otak, maupun sebagai sumber nutrisi sehat. (*)
Editor Muhammad Nurfatoni.
Discussion about this post