ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan

Senin 27 Februari 2023 | 09:26
8 min read
112
SHARES
349
VIEWS
ADVERTISEMENT
Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan

Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan; Oleh M. Anwar Djaelani, peminat biografi ulama

PWMU.CO – Prof KH Ali Yafie berpulang ke Rahmatullah Sabtu (25/2/2023) pukul 22.13 WIB. Sangat banyak yang berduka dan mendoakan ulama yang santun namun kritis itu. 

Prof Din Syamsuddin termasuk yang merasa kehilangan. Din lalu mengenang: “Sebagai Sekretaris MUI waktu itu saya menyaksikan Almarhum adalah seorang ulama yang fakih, mempunyai wawasan pengetahuan keislaman yang luas.” 

Tak hanya itu, almarhum “Memiliki sikap teguh dalam prinsip: istikamah dan amanah,” kata Din (baca KH Prof Ali Yafie Wafat Din Syamsuddin Almarhum Teguh dalam Pendirian).

Almarhum yang dikenal sebagai ulama ahli fikih itu adalah mujahid dakwah teladan. Wafat pada usia 97 tahun, jejak dakwahnya sangat panjang. Antara lain, KH Ali Yafie pernah sebagai Ketua Umum MUI (1990-2000) dan pernah pula sebagai Rais Aam PB-NU (1991-1992).

Pembelajar dan Pendidik

Ali Yafie dianugerahi umur panjang dan insyaallah berkah. Almarhum lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 September 1926. Itu artinya, di tahun yang sama dengan berdirinya NU, 1926.

Muhammad Ali, adalah nama lahir Ali Yafie. Dia anak ketiga dari lima bersaudara. Sang ayah bernama Syaikh Muhammad al-Yafie dan sang ibu bernama Imacayya. Sang ibu wafat saat Ali Yafie berumur 10 tahun.

Ali Yafie berasal dari keluarga yang taat pada agama. Sang ayah, Syaikh Muhammad Yafie, seorang pendidik. Oleh ayahnya, Ali Yafie dididik soal keagamaan termasuk dengan memasukkannya ke pesantren.

Ali Yafie memperoleh pendidikan pertamanya pada Sekolah Dasar umum. Lalu, dilanjutkan dengan pendidikan di Madrasah Asadiyah yang terkenal di Sengkang, Sulawesi Selatan.

Ali Yafie belajar ke banyak guru. Di antara guru-gurunya:  Syaikh Ali Mathar (Rappang), Syaikh Haji Ibrahim (Sidraf), Syaikh Mahmud Abdul Jawad  (Bone), Syaikh As’ad Sengkang, Syaikh Ahmad Bone (Ujung  Pandang), Syaikh Abdurrahman Firdaus (Jampue Pinrang), Syaikh Muhammad Firdaus (Hijaz, Arab Saudi).

Hasil didikan orangtuanya, untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, membekas kuat. Kemudian, hal yang sama, menjadi sikap Ali Yafie saat mendidik anak-anaknya dan santri-santrinya di Pondok Pesantren Darul Dakwah Al-Irsyad (DDI).

Ali Yafie sukses mengembangkan DDI, organisasi yang fokus pada pendidikan. Saat itu, KH Abdurrahman Abodalle yang memimpin DDI dan Ali Yafie menjadi sekjennya. Pengalaman di DDI berguna saat di kemudian hari Ali Yafie berkiprah di skala nasional. 

Sebagai pendidik, Ali Yafie pernah sebagai Dekan di Fakultas Ushuluddin IAIN Ujung Pandang. Juga, Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

Sang Pendakwah

Panjang riwayat organisasi dan amanah yang pernah dipegang Ali Yafie. Di NU, Ali Yafie mulai aktif di Parepare. Pada 1971, beliau hijrah ke Jakarta.

Pada Muktamar NU 1971 di Surabaya, Ali Yafie terpilih menjadi Rais Syuriah. Di Muktamar NU di Semarang 1979 dan Situbondo 1984, Ali Yafie terpilih kembali sebagai Rais Syuriah. Di Muktamar Krapyak Yogyakarta 1989 Ali Yafie terpilih sebagai Wakil Rais Aam.

Di NU, sentuhan Ali Yafie sebagai pendidik ada jejaknya. Bahwa, di NU Ali Yafie dikenal sebagai salah satu yang aktif menginisiasi pendirian Ma’had Aly. Hal yang disebut terakhir terus berkembang sampai sekarang.

Prestasinya di NU kemudian membawa Ali Yafie ke organisasi-organisasi atau lembaga lain. Antara lain, Ali Yafie mendapat amanah di MUI, Ikatan Muslim Indonesia (ICMI), Bank Muamalat, dan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta. Terasa, KH Ali Yafie diterima di banyak kalangan.

Ali Yafie menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) masa jabatan 1990-2000 menggantikan KH Hasan Basri. Sementara, di ICMI sebagai bagian di Dewan Penasihat.

Teladan dan Inspirasi

Banyak yang bisa kita teladani dari Ali Yafie. Banyak inspirasi yang bisa kita serap dari lelaki teduh itu. Berikut ini, sekadar beberapa di antaranya.  

Ali Yafie ulama yang sangat suka membaca. Tentang ini, suka membaca, secara khusus dia jadikan sebagai salah satu nasihat terbaik kepada Ustadz Abdul Somad (UAS) yang datang bersilaturahmi kepadanya.

Alkisah, pada 2021, UAS bersilaturahmi ke KH Ali Yafie. Puluhan tahun silam, kata UAS, dirinya selalu melihat KH Ali Yafie di televisi. UAS salut dengan keteguhan beliau. Hari itu, 9/6/2021, mereka bertemu. Di saat itulah, UAS mendapat beberapa nasihat. 

“Membacalah, karena syariat pertama itu bukan shalat tapi membaca; Iqra’. Di akhirat, perintah juga membaca – Iqra’ kitabaka. Baca apa saja, tapi jangan ambil semua,” tutur KH Ali Yafie. 

Untuk kita ketahui, sebagai ilustrasi: dalam usia hampir seabad, Ali Yafie masih tekun membaca. Ini luar biasa. Lihatlah, pada 2020 saat Ali Yafie dirawat di Rumah Sakit. Kerabat yang menjenguknya mendapati Ali Yafie, dalam posisi setengah berbaring di ranjang, sedang membaca sebuah kitab yang cukup tebal. Hal lain, pada 2021, dalam usia hampir seabad Ali Yafie masih melahap lima buku sehari. 

Mari kembali ke kisah UAS. Berikut ini, inspirasi yang didapat dari Ali Yafie.

“Apa dzikir supaya kuat ingatan Gurutta (Gurutta, sapaan seperti Kiai),” tanya UAS. 

“Banyak-banyak baca Alam Nasyrah (Surah al-Insyirah),” jawab KH Ali Yafie.

“Gurutta, beri kami nasihat,” pinta UAS.

“Tertawalah. Kalau masih bisa tertawa, berarti masih lama hidup. Tapi, jangan ketawa sendirian,” respons KH Ali Yafie sambil tertawa lepas (https://www.inews.id/).

Teguh Bersikap

Pada Januari 2020, Ali Yafie dirawat di Rumah Sakit untuk kali kesekian karena usia tua dan berbagai penyakit. Di ruangan yang sama dan hanya dipisahkan oleh gorden, Aisyah Umar sang istri, juga dirawat. Kala itu, pada Ali Yafie tak tampak wajah sedih dan apalagi mengeluh. Sebaliknya, Ali Yafie tampak segar dan berusaha berbagi senyum kepada para penjenguknya. 

Senyum, itu salah satu yang mudah diingat pada diri Ali Yafie. Lalu, suka membuat orang lain tersenyum juga termasuk yang mudah diingat pada dirinya.

Tak lama setelah Ali Yafie wafat, menulislah UAS di akun IG-nya. UAS mengisahkan fragmen menarik saat dirinya bertamu ke Ali Yafie, seperti berikut ini.

“Silakan minum teh. Tidak bid’ah, walaupun tidak ada di zaman Rasulullah,” kata KH Ali Yafie sambil tertawa. 

Ada peristiwa yang tak mudah dilupakan. Itu terkait pengunduran diri Ali Yafie sebagai Pejabat Sementara Rais Aam PB-NU pada Musyawarah Nasional di Bandar Lampung, 21 Januari 1992. Kala itu, Gus Dur sebagai Ketua Umum PB-NU. 

Pemicunya, ketika Ghafar Rachman yang saat itu Sekjen PB-NU menerima bantuan dari Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB). Bantuan senilai Rp 50 juta itu diberikan kepada sebuah madrasah kecil di Tuban, Jawa Timur. 

Setelah terlibat konflik dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengenai penerimaan bantuan itu untuk NU, Ali Yafie menarik diri dari PB-NU (https://makassar.tribunnews.com/).

Memang, saat itu terjadi perbedaan pandangan antara Ali Yafie dengan Gus Dur pada soal status SDSB. Di satu sisi bagi Gus Dur boleh saja membeli SDSB karena bukan haram, di sisi lain Ali Yafie menolaknya dengan berkeras itu tetap saja haram (https://algebra.republika.co.id/).

Berani Berpendapat

Pada 1998, Presiden Soeharto berada di titik kritis. Mahasiswa dan rakyat mendesaknya mundur setelah berkuasa 32 tahun. Dia lalu mengundang sepuluh tokoh Islam pada 19 Mei 1998 untuk dimintai pendapat. Ali Yafie, salah satunya.

Di pertemuan itu Soeharto bertanya: “Bagaimana pandangan Kiai tentang persoalan ini?”  

Ada kesaksian, Ali Yafie satu-satunya tokoh yang mengemukakan pendapat. Bahwa, kata dia, demonstrasi mahasiswa itu menginginkan Soeharto lengser. 

“Bapak Presiden, reformasi itu mempunyai dua makna. Pertama, seperti yang kita bicarakan di sini (perubahan sistem). Yang kedua, reformasi itu artinya ‘Bapak turun’, seperti yang dimaksudkan para mahasiswa di luar sana,” jelas Ali Yafie. 

Sejenak ruang pertemuan senyap. ”Iya Kiai, saya paham,” kata Soeharto kemudian.

Kita pun lalu menjadi saksi, dua hari kemudian Soeharto benar-benar lengser. Soeharto mundur setelah puluhan tahun berkuasa (https://tirto.id/).

Cinta dan Doa

KH Ali Yafie adalah pribadi yang terus bergerak dalam dakwah. Kecuali yang telah disebut di atas, sekadar menyebut aktivitasnya yang lain adalah: Beliau pernah sebagai anggota DPR. Juga, pernah sebagai hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar dan Kepala Inspektorat Peradilan Agama. Pun, pernah sebagai Dewan Pengawas Syariah dari Bank Muamalat.

KH Ali Yafie, punya banyak karya tulis, seperti: Menggagas  Fikih  Sosial:  Dari Soal  Lingkungan  Hidup,  Asuransi  hingga Ukhuwah (1995); Teologi Sosial; Telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan (1997); Beragama secara Praktis agar Hidup Lebih Bermakna (2002); Fiqih Perdagangan Bebas (2003); Merintis Fiqih Lingkungan Hidup (2006).

Hal menarik lainnya, KH Ali Yafie satu-satunya ulama dari luar Jawa yang pernah menduduki posisi paling puncak di NU, yakni sebagai Rais Aam. Itu terjadi saat Ali Yafie menggantikan KH Achmad Shiddiq yang wafat pada 1990.

Perjalanan hidup dan pengabdian KH Ali Yafie sebagian didokumentasikan dalam buku “Wacana Baru Fiqih Sosial: 70 Tahun KH Ali Yafie” (1997). Juga, di “KH Ali Yafe: Jati Diri Tempaan Fiqih” (2001). Buku-buku ini, insya Allah sangat bermanfaat sebagai bagian dari usaha “Menyediakan bacaan yang baik”.

Mari menunduk. Mari amini doa UAS: “Selamat jalan Anre Gurutta. Hidupmu inspirasi kami. Al-Fatihah. اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه

Demikianlah, paragraf di atas adalah ekspresi cinta dan doa dari UAS. Insyaallah, hal yang persis sama juga ungkapan cinta dan doa dari umat Islam pada umumnya. (*)

Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan; Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: KH Ali YafieM Anwar Djaelani
SendShare45Tweet28Share

Related Posts

Siapa Suka Pamer, Bermegah-megahan?

Rabu 8 Maret 2023 | 18:26
286

M. Anwar Djaelani: Rokok, Tuhan 9 Senti dan Hilangnya Adab. Siapa Suka Pamer, Bermegah-megahan? (Sketsa...

Kontroversi Megawati Sindir Ngaji

Kamis 23 Februari 2023 | 13:03
778

M. Anwar Djaelani: Kontroversi Megawati Sindir Ngaji (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Kontroversi Megawati Sindir Ngaji Oleh M. Anwar Djaelani,...

Sarjana Tukang Stempel

Jumat 13 Januari 2023 | 23:04
262

M. Anwar Djaelani: Sarjana Tukang Stempel (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Sarjana Tukang Stempel; Kolom oleh M....

Jurnalistik Asyik Bersama Emak-Emak di Unair

Selasa 10 Januari 2023 | 07:43
131

Anwar Djaelani menyampaikan pelatihan menulis kepada mantan aktivis dakwah kampus. (Anisah/PWMU.CO) PWMU.CO- Jurnalistik asyik digelar...

Agar Menulis Berita Kebaikan Tak Terjerumus Riya

Minggu 8 Januari 2023 | 09:18
209

M. Anwar Djaelani: Agar Menulis Berita Kebaikan Tak Terjerumus Riya (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Agar...

Kekuatan Jurnalisme Warga

Senin 2 Januari 2023 | 12:15
135

M. Anwar Djaelani (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Kekuatan Jurnalisme Warga; Oleh M. Anwar Djaelani, aktif...

Bahasa Jurnalistik: Jangan Berbunga-bunga!

Minggu 1 Januari 2023 | 05:15
231

M. Anwar Djaelani: (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Bahasa Jurnalistik; Oleh M. Anwar Djaelani, aktif menulis sejak...

Lima Nasihat Prof KH Didin Hafidhuddin di Silatnas X Elkisi

Selasa 20 Desember 2022 | 06:58
371

Lima Nasihat Prof KH Didin Hafidhuddin di Silatnas X Elkisi, Catatan M. Anwar Djaelani. PWMU.CO...

Menulis Feature, Menggugah dengan Berita-Kisah

Selasa 20 Desember 2022 | 04:03
333

M. Anwar Djaelani: Menulis Feature Menggugah dengan Berita-Kisah (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Menulis Feature, Menggugah...

Peta Jalan Menulis Opini

Sabtu 10 Desember 2022 | 00:27
177

M. Anwar Djaelani: Peta Jalan Menulis Opini (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Peta Jalan Menulis Opini;...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    26185 shares
    Share 10474 Tweet 6546
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1735 shares
    Share 694 Tweet 434
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12279 shares
    Share 4912 Tweet 3070
  • Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1430 shares
    Share 572 Tweet 358
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    432 shares
    Share 173 Tweet 108
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    396 shares
    Share 158 Tweet 99
  • Hilal dan Hilal

    143 shares
    Share 57 Tweet 36
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    7014 shares
    Share 2983 Tweet 1680
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    4024 shares
    Share 1610 Tweet 1006
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran Alumni

    104 shares
    Share 42 Tweet 26

Berita Terkini

  • Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang BisnisSenin 27 Maret 2023 | 06:08
  • Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad EkonomiSenin 27 Maret 2023 | 05:46
  • Empat Keistimewaan Bulan Ramadhan Dikaji PCA TandesMinggu 26 Maret 2023 | 18:53
  • Masjid At Taqwa PRM PPI Anggarkan Rp 189 Juta untuk Buka BersamaMinggu 26 Maret 2023 | 18:33
  • Aisyiyah Cabang Bulak Bagikan 100 Paket Sembako Usai Kajian RamadhanMinggu 26 Maret 2023 | 16:10
  • PWA Jatim 2015-2022 dan 2022-2027 Serah Terima JabatanMinggu 26 Maret 2023 | 16:01
  • Warga Aisyiyah Gayungan Ngaji Syiam dan Surat Al-Hujurat Ayat 13Minggu 26 Maret 2023 | 15:35
  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37
  • Beraisyiyah adalah Perjanjian Kuat dengan AllahMinggu 26 Maret 2023 | 12:30

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!