• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Kamis, Februari 25, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Kontroversi Masjid Raya Daan Mogot: Itukah yang Dimaksud Dhirar?

Minggu 16 April 2017 | 07:17
in Opini
201
SHARES
201
VIEWS
Ma’mun Murod Al-Barbasy saat mengikuti aksi super damai 212 (foto: saca firmansyah)

Opini oleh Ma’mun Murod Al-Barbasy, warga Muhammadiyah biasa

PWMU.CO – Hari Sabtu 15 April 2017 kemarin akhirnya Masjid Raya Jakarta Daan Mogot—kemudian diberi nama Masjid KH Hasyim Asyári—diresmikan oleh Presiden Jokowi. Pembangunan dan peresmian masjid yang terletak di Jalan Daan Mogot Jakarta itu mengundang polemik.

(Baca: Rawan Dipolitisasi, Din Syamsuddin Minta Peresmian Masjid Daan Mogot Ditunda)

Sulit dipungkiri bahwa pembangunan masjid ini memang dominan muatan politiknya. Bayangkan, sekadar untuk waktu peresmian, banyak pihak meminta agar dilakukan selepas 19 April 2017 pun tidak digubris. Seakan menjadi keharusan bahwa masjid ini memang harus diresmikan sebelum 19 April. Mungkin dimaksudkan untuk memengaruhi pemilih muslim. Siapa tahu dengan diresmikannya masjid kontroversi ini akan memengaruhi perolehan suara Ahok yang berdasar hasil survey banyak lembaga kalah semua dengan Anies.

Membangun masjid bagi banyak pemda di Indonesia rasanya sudah wajar dan biasa. Tapi rasanya baru kali ini ada pembangunan masjid pemda dibuat penuh kontroversi. Lebih disayangkan, masjid yang dipolemikkan itu menggunakan nama ulama besar KH Hasyim Asyári. Sedih rasanya. Masjid yang notabene adalah rumah Allah dan “tempat bersujud” kok bisa dibuat begitu kontroversi dan mengundang polemik. Dan ini hanya terjadi di era Ahok. Luar biasa bukan?

Melihat sisi kontroversinya pembangunan Masjid KH Hasyim Asyári, saya jadi teringat kejadian yang bisa disebut serupa seperti termaktub dalam Attaubah ayat 107, yaitu terkait polemik pembangunan masjid yang oleh Rasulullah SAW disebutnya sebagai masjid dhirar, “Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemadharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah, ‘kami tidak menghendaki selain kebaikan.’ Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).”

Disebut masjid dhirar, karena terkait sekelompok orang munafik yang membangun masjid di Madinah yang sebenarnya bertujuan untuk mewujudkan agenda-agenda keji mereka dalam upaya melawan Islam dan kaum Muslimin. Dengan menjadikan masjid sebagai sentral pergerakan, mereka ingin melawan Rasul dan kaum Muslimin.

Terkait asbabun-nuzul ayat di atas, dijelaskan bahwa Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Ishaq berkata, “Ibnu Syihab az-Zuhri menyebutkan dari Ibnu Akimah al-Laitsi dari anak saudara Abi Rahmi al-Ghifari. Dia mendengar Abi Rahmi al-Ghifâri–ikut baiat kepada Rasul pada hari Hudaibiyah–berkata, “Telah datang orang-orang yang membangun masjid dhirâr kepada Rasul, pada saat beliau bersiap-siap akan berangkat ke Tabuk.

Mereka berkata, “Wahai Rasul, kami telah membangun masjid buat orang-orang yang sakit maupun yang mempunyai keperluan pada malam yang sangat dingin dan hujan. Kami senang jika engkau mendatangi kami dan salat di masjid tersebut.” Kemudian Rasul menjawab,” Aku sekarang mau berangkat bepergian, insya Allah setelah kembali nanti aku akan mengunjungi kalian dan salat di masjid kalian.”

(Baca juga: Wacana Pemisahan Agama dan Politik adalah Pelecehan Pancasila)

Kemudian dalam perjalanan pulang dari Tabuk, Rasul beliau beristirahat di Dzu Awan (jaraknya ke Madinah sekitar setengah hari perjalanan). Pada waktu itulah Allah swt. memberi kabar kepada Rasul tentang masjid tersebut (dan larangan salat di dalamnya) dengan menurunkan ayat ini.

Mereka yang mendirikan masjid dhirar adalah sekawanan orang (munafik) dari penduduk Madinah yang jumlahnya dua belas orang. Mereka mendirikan masjid dengan tujuan menimbulkan kemadharatan pada orang-orang Mukmin dan masjid mereka, dan untuk menguatkan kekafiran orang-orang munafik, serta memecah belah jamaah kaum Mukminin.

Awalnya mereka semua salat berjamaah di satu masjid (Masjid Quba), kemudian terpecah menjadi dua masjid (di Masjid Quba dan masjid dhirar). Mereka ingin mendapatkan kesempatan untuk menyebarkan syubhat, menghasut, menfitnah, dan memecah belah shaf kaum mukminin. Mereka sesungguhnya bersumpah dengan mengatakan: “Kami tidak menghendaki kecuali kebaikan yaitu menunaikan salat dan berdzikir di dalamnya serta memberi kemudahan bagi para jamaah.” Dan Allah swt. menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). Larangan Allah swt. tersebut telah disebutkan dalam ayat 108: “Janganlah kamu salat di dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah swt. menyukai orang-orang yang bersih.

Larangan Allah SWT ini tidaklah khusus bagi Rasul saja, tetapi kaum Muslimin juga termasuk dalam larangan tersebut. Dalam Tafsir Ibnu Katsîr dijelaskan: “Ayat (di atas) merupakan larangan dari Allah swt. kepada Rasullullah agar tidak salat di masjid tersebut selamalamanya, dan umatnya mengikutinya dalam hal ini.”

Kemudian Allah SWT  memerintahkan Rasul untuk melaksanakan salat di Masjid Quba yang telah didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama. Maksudnya atas dasar ketaatan kepada-Nya dan kepada Rasulullah dan juga untuk mempersatukan ukhuwah kaum muslimin serta sebagai markas mereka.

Pada ayat 109, Allah berfirman: “Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-Nya itu yang lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke neraka Jahanam? Dan Allah tidaklah memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.”

Pertanyaan ayat di atas adalah untuk taqrir (menetapkan), maksudnya menetapkan bahwa mereka kaum mukminin itu lebih baik daripada orang-orang munafik). Maka tidak sama antara orang yang mendirikan masjid atas dasar takwa kepada Allah SWT dan mengharap ridha-Nya dengan orang yang mendirikan masjid atas dasar kemadharatan, kekafiran, dan memecah-belah kaum mukminin. Pada hakikatnya mereka mendirikan masjid di tepi jurang yang akan runtuh, lalu tepi jurang itu menyebabkan bangunannya runtuh bersama-sama mereka ke neraka Jahanam.

Seperti halnya mereka membangunnya di tepi neraka Jahanam, sehingga bangunan itu runtuh bersama mereka ke dalamnya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim sehingga mereka merugi di dunia maupun di akhirat. Pada ayat 110, kemudian Allah SWT berfirman: “Bangunan-bangunan mereka itu senantiasa menjadi keraguan dalam hati mereka, kecuali jika hati mereka telah hancur, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Kemudian Rasul mengutus Malik bin Dukhsyum saudara Bani Salim dan Maan bin Adi seraya berkata kepada mereka berdua: “Pergilah kalian ke masjid yang didirikan oleh orang-orang dzalim (masjid dhirar), kemudian hancurkan dan bakarlah.” Maka keduanya pun berangkat. Sesampainya di perkampungan Bani Salim, Malik berkata kepada Maan, “Tunggu sebentar, aku akan mengambil api dari rumah keluargaku.” Sesaat kemudian dia keluar dengan membawa pelepah kurma yang dibakar dan berjalan dengan Ma’an menuju masjid itu; lalu membakar dan menghancurkannya, sehingga orang yang berada di dalamnya (berlarian) keluar.

Subhanallah, setiap kali Ahok melecehkan Islam, selalu saja Allah memberikan jawabnya dalam al-Qurán. Sampai terkait pelecehan Islam dalam pendirian masjid pun Allah juga langsung memberikan jawabnya.

Penting menjadi catatan bagi Muhammadiyah, kalau rencana Ahok untuk membangun masjid serupa di Jakarta Timur dengan memakai nama KH Ahmad Dahlan, sebaiknya ditolak saja. Terlalu menista KH Ahmad Dahlan kalau sampai namanya disematkan untuk sebuah “masjid dhirar”. (*)

Tags: Masjid KH Hasyim AsyariMasjid Raya Daan Mogot
Share80Tweet50SendShare

Related Posts

No Content Available

Discussion about this post

Berita Terbaru

Teliti Daun Mimba sebagai Penghambat Virus Corona, Siswa Smamio Juara Lagi

Teliti Daun Mimba sebagai Penghambat Virus Corona, Siswa Smamio Juara Lagi

Kamis 25 Februari 2021 | 10:30
Tanggung Jawab Publik Seorang Muslim, Khutbah Jumat Terbaru

Tanggung Jawab Publik Seorang Muslim, Khutbah Jumat Terbaru

Kamis 25 Februari 2021 | 07:32
Tolak Zuhairi Misrawi

Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

Kamis 25 Februari 2021 | 06:46
Tak Cukup 5W+1H, Berita Perlu 3E+1N

Tak Cukup 5W+1H, Berita Perlu 3E+1N

Kamis 25 Februari 2021 | 06:23
Toko Muh, toserba rintisan PCM Rungkut, dilaunching. Menjadi amanat muktamar dalam jihad ekonomi serta menjaga stabilitas perekonomian umat.

Toko Muhammadiyah Rungkut Dilaunching

Kamis 25 Februari 2021 | 05:30
Bisnis kuliner Tan Mei Hwa

Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

Rabu 24 Februari 2021 | 16:12
OST Collabs Edition Sajikan Badminton

OST Collabs Edition Sajikan Badminton

Rabu 24 Februari 2021 | 12:20
Demi SNMPTN 2021, Siswa Smamsatu Gresik Ini Datang dari Bogor

Demi SNMPTN 2021, Siswa Smamsatu Gresik Ini Datang dari Bogor

Rabu 24 Februari 2021 | 11:32
Kontroversia pro LGBT

Kontroversi Pro LGBT Jadi Dubes Saudi

Rabu 24 Februari 2021 | 10:12
Muslim China 25 Juta, Tahun 2050 Diprediksi 53 Juta

Muslim China 25 Juta, Tahun 2050 Diprediksi 53 Juta

Rabu 24 Februari 2021 | 09:24

Milad PWMU.CO

Wawancara dengan Buya Syafii Ma'arif adalah salah satu kenangan tak terlupakan kontributor Malang Uzlifah. Ada juga kenangan bersama Haedar Nashir, Emha Ainun Nadjib.
Milad PWMU.CO

Wawancara dengan Buya yang Tak Terlupakan

Minggu 22 Maret 2020 | 06:32
954

Uzlifah bersama suami Nugroho Hadi Kusuma dan Harakah El Muhammady Kusumadiningrat, usai mewawancarai Buya Syafii Ma'arif (Syarifudin Raisul Haq K/PWMU.CO)....

Read more
Sakit pun masih menulis berita. Itulah pengalaman kontributor Gresik Estu Rahayu. Kegiatannya sebagai guru dan aktivis Aisyiyah memang ketat. Tapi bisa menyiasatinya.

Sakit pun Masih Menulis Berita

Kamis 19 Maret 2020 | 11:33
459
Empat Tahun Sekolah Menulis. Pemeo ‘menulis itu sulit’ ternyata tidak benar. Setidaknya dibuktikannya. Ratusan penulis berhasil lahir dari rahimnya.

Empat Tahun Sekolah Menulis PWMU.CO

Rabu 18 Maret 2020 | 05:58
523
Bahagia dan sedih di liputan khusus pertama dialami Faiz Rijal Izzuddin, kontributor Lamongan yang 'hijrah' ke Solo. Berikut catatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Solo itu.

Bahagia dan Sedih di Liputan Khusus Pertama

Sabtu 14 Maret 2020 | 06:37
453
Pengalaman jadi editor intrenal di lingkungan sekolah Muhammadiyah GKB yang diceritakan Ichwan Arif ini seperti merawat tanaman agar tetap hijau, terus tumbuh dan berkembang.

Pengalaman Jadi Editor Internal Sekolah

Kamis 5 Maret 2020 | 09:02
357

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    736434 shares
    Share 294574 Tweet 184109
  • Penembak Laskar FPI Terkuak

    12713 shares
    Share 5085 Tweet 3178
  • Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

    9461 shares
    Share 3784 Tweet 2365
  • Jeffrey Lang, Pakar Matematika Masuk Islam setelah Baca Al-Baqarah

    5993 shares
    Share 2397 Tweet 1498
  • Mengenang Kusnan Sumber, Mubaligh dan Politisi Militan

    2942 shares
    Share 1177 Tweet 736
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    2098 shares
    Share 839 Tweet 525
  • 12 Mahasiswa dan 4 Muadzin Terima Beasiswa Lazismu Umla

    1732 shares
    Share 693 Tweet 433
  • Umla Punyai Potensi Besar untuk Maju

    1755 shares
    Share 702 Tweet 439
  • Kontroversi Pro LGBT Jadi Dubes Saudi

    654 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Demi SNMPTN 2021, Siswa Smamsatu Gresik Ini Datang dari Bogor

    485 shares
    Share 194 Tweet 121
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In