Buka Musyda di Tuban: Prof Biyanto Ungkap Trisula Muhammadiyah

Prof Biyanto sedang sambutan dalam rangka Musyda ke-XII PDM Tuban. Buka Musyda di Tuban: Prof Biyanto Ungkap Trisula Muhammadiyah (Qomari/PWMU.CO)

Buka Musyda di Tuban: Prof Biyanto Ungkap Trisula Muhammadiyah; Liputan Qomari

PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-12 Muhammadiyah Tuban dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Dr Biyanto MAg,  di Pendopo Kabupaten Tuban, Sabtu (18/3/23).

Dalam sambutannya Biyanto mengatakan, trisula Muhammadiyah abad pertama: pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial.

Dari aspek pendidikan, Muhammadiyah telah mendirikan lembaga pendidikan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi.

Di bidang kesehatan, Muhammadiyah juga telah memiliki klinik kesehatan dan rumah sakit. Di bidang sosial, Muhammadiyah mendirikan berbagai panti sosial.

“Keseriusan Kiai Dahlan dalam menanamkan etos kerja dari surat al-Maun dan al-Ashr bisa dilihat dari lamanya pengajaran dua surat ini. “Surat al-Ma’un selama tiga bulan berturut-turut sedangkan surat al-Ashr diajarkan selama tujuh bulan. Oleh karenanya Kiai Dahlan dikenal sebagai Kiai al-Ashr,” ulasnya 

Trisula Abad Kedua

Trisula abad kedua Muhammadiyah tercermin dalam Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM),Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shadaqah (Lazismu). 

“Ketiganya merupakan penerjemahan dari jati diri asli gerakan Muhammadiyah yang berdimensi kemanusiaan universal yang melintasi golongan, agama, dan sektarianisme,” kata dia.

Di bagian lain sambutannya Prof Biyanto mengatakan kalau mau memilih imam atau pemimpin belajarlah dengan Muhammadiyah. “Tidak ada gontok-gontokan lempar kursi, karena di Muhammadiyah tidak ada minta-minta jabatan. Jika diberi amanah dilaksanakan,” ujarnya. Dia menambahkan kepemimpinan di Muhammadiyah berwatak kolektif kolegial. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version