Musyda Unik Muhammadiyah Jombang, Pesertanya Pakai Sarung

Ketua PWM Jatim Dr Sukadiono memakai strung saat memberi sambutan (Juni Muslimin/PWMU.CO)

Musyda Unik Muhammadiyah Jombang, Pesertanya Pakai Sarung; Liputan Juni Muslimin 

PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-12 Muhammadiyah Jombang tahap kedua dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Ngoro Jombang, Ahad (19/3/2023). 

Ada yang unik pada Musyda kali ini. Seluruh musyawirin alias anggota Musyda menggunakan pakaian bawahan sarung.

Sekretaris Panitia Musyda Drs Hadi Nur Rochmat MPd mengatakan, Jombang sebagai Kota Santri yang melatarbelakangi ide ini. Maka kepada anggota Musyda diimbau untuk datang ke lokasi dengan bersarung.

“Dan ternyata imbauan ini direspon positif oleh anggota Musyda,” katanya. 

Dua anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang hadir diberikan panggung kehormatan untuk dipakaikan sarung oleh Ketua PDM Jombang 2015-2022 Dr Ir Abdul Malik MP IPU. Yaitu Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM dan Wakil Ketua PWM Jatim Muh. Khoirul Abduh S Ag MSi.

Secara kebetulan dua pimpinan tersebut adalah warga kelahrian Kota Jombang.

Sembilan Anggota PDM Jombang 2022-2027 yang baru terpilih juga memakai sarung. Dari kiri: Sugeng Santoso, Fathul Munir, Moh. Zuhdi, Hadi Nur Rochmat, Abdul Malik, A. Muchson, Moh. Ali Said, Abdul Wahid, dan Ah. Cholis Hayatuddin (Juni Muslimin/PWMU.CO)

Kegiatan Musyda ke-12 Muhammadiyah Jombang dibuka pidato iftitah oleh Abdul Malik. Dalam sambutannya dia mengatakan, “Sangat penting membangun pondasi dakwah sehingga gerakan dakwah ke depan semakin kondusif,” katanya.

Salah satunya adalah menghidupkan silaturahmi dengan pemerintah, ormas Islam dan di luar Islam, partai politik, serta pengusaha. “Hikmah silaturahmi diumpamakan bibit jagung unggul. Jika ditanam di tanah tandus maka akan mati. Tetapi jika tanahnya subur maka bibit jagung akan tumbuh dengan baik. Ngopi bareng adalah salah satu solusi,” tambahnya.

Sambutan kedua oleh Ketua DPRD Kabupaten Jombang H Mas’ud Zuremi. Dia mengatakan, tema Musyda yang diangkat sangat strategis, berada di tahun politik dengan harapan dapat memajukan dan mendamaikan umat.

Sambutan terakhir oleh Sukadiono. Dia berpesan untuk anggota Musyda, “Berjuang di Muhammadiyah membutuhkan kelapangan hati yang luar biasa dan ikhlas, dan hal itu membutuhkan pemahaman tauhid yang kuat,” ujanrya sambil mengutip Surat  Fushilat ayat 30. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version