
Akhirnya Saya Bisa Ikut Mubaligh Hijrah; Penulis: Tsabita Rahma Maulida, siswa kelas X Smamda Sidoarjo. Editor Mohammad Nurfatoni
PWMU.CO – Saya akhirnya bisa ikut program Mubaligh Hijrah (MH) Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang berlangsung selama 20 hari, mulai 21 maret 2023 hingga 11 April 2023.
Saya menjadi duta sekolah yang sudah menjalin kerja sama dengan madrasah ini melalui MH. Walaupun di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo masih kelas X, saya bersyukur dapat langsung menerapkan materi kemubalighan dari ekstrakulikuler Korps Mubaligh Muda Muhammadiyah (KM3) kepada masyarakat Yogyakarta.
Saya bersama enam teman lainnya sudah mendapatkan pembagian daerah, yaitu di Kulon Progo dan Moyudan. Bersama para santriwati Muallimat, saya dan teman-teman harus bisa berkolaborasi. Oleh sebab itu, begitu datang pada 20 Maret di Muallimat, saya dan teman-teman membaur bersama mereka dan para ustadzah. Berkenalan dan bertanya tentang hal-hal yang belum kami pahami dalam kegiatan ini.
Saya dan teman, Hafidhah Nuraini, mendapatkan penugasan di Desa Gatak, Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kami
berangkat bersama 26 santriwati Mu’allimaat pada Rabu (22/3/2023), pukul 07.20 WIB.
Sampai di Gedung Dakwah Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sumber Arum, Moyungdan, Sleman, Yogyakarta sekitar pukul 08.15 WIB.

Saya dan rombongan disambut masyarakat setempat. Ada acara penyambutan untuk kami. Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Moyungdan, Pak Sudiono, menyampaikan sambutannya. Ia bersyukur atas adanya program MH ini.
Dia menjelaskan mengenai bagaimana keadaan organisasi Muhammadiyah di Kecamatan Moyungdan pada masa pascapandemi Covid-19. “Saat ini Muhammadiyah Cabang Moyungdan sudah memiliki Lazismu. Tahun lalu sudah mendapatkan donasi sebanyak Rp 460 juta. Seluruh uang tersebut didistribusikan kepada kaum fakir miskin dan orang yang kurang mampu. Juga memberikan tambahan gaji pada guru honorer yang membutuhkan,” tutur pria yang telah mengajar di perguruan Muhammadiyah selama puluhan tahun ini.
Usai acara penyambutan, saya dan rombongan mendapatkan informasi mengenai lokasi penugasan yang akan ditinggali selama 20 hari. Setelah itu dilakukan serah terima dari madrasah kepada guru pamong yang juga pemilik rumah. Disertai Ustadzah Siti Khoiriyah, selaku guru pendamping lapangan yang ikut dalam perjalanan bersama kami menuju lokasi tujuan MH di Moyungdan hingga Sleman.
Akhirnya saya dan rombongan MH mengikuti acara ramah-tamah. Pak Sudiono berpesan kepada kami, “Mudah-mudahan di masa depan akan ada kader-kader tingkat nasional maupun internasional. Semoga di masa depan eksistensi Muhammadiyah Cabang Moyungdan akan menjadi semakin lebih baik dari sebelumnya.”
Pak Sudiono juga berharap mudah-mudahan usaha kami, peserta MH diberikan ridha Allah dengan bahasa krama. Acara pun berakhir. Saya, Hafidhah, dan para santriwati pun meninggalkan tempat tersebut dan melanjutkan perjalanan ke wilayah penugasan masing-masing. (*)
Discussion about this post