Pasar Bedug Palembang Diserbu Pembeli saat Ramadhan

Pasar Bedug di depan Masjid Jamik Al-Muhajirin, Jl Kolonel Sulaiman Amin 7 Talang Kelapa Kecamatan Alang-Alang Lebar RT 57 RW 16 Palembang ramai diserbu pembeli sejak awal Ramadhan (Istimewa/PWMU.CO)

Pasar Bedug Palembang Diserbu Pembeli saat Ramadhan, liputan Kontributor PWMU.CO Palembang Siti Zaitun Nabila

PWMU.CO – Pasar Bedug di depan Masjid Jamik Al-Muhajirin, Jalan Kolonel Sulaiman Amin 7 Talang Kelapa Kecamatan Alang-Alang Lebar RT 57 RW 16 Palembang ramai diserbu pembeli sejak awal Ramadhan.

Pasar ini adalah tradisi warga Palembang menjual makanan-makanan khas untuk berbuka puasa. Pasar yang lokasinya persis di depan halaman masjid ini dibuka oleh warga yang bekerjasama dengan Pengurus Masjid Muhajirin Palembang pada 2023 ini.

Di pasar ini menjual berbagai jenis makanan untuk berbuka puasa. Hadirnya pasar ini membuat warga merasa senang, karena mereka bisa lebih dekat mendapatkan kebutuhan makanan untuk berbuka puasa.

Pedagang yang berjumlah 15 orang setiap sore pukul 15.30 WIB sudah menyiapkan barang dagangannya. Mereka menjual berbagai makanan seperti laksan, gorengan, burgo, celimpungan, pempek, kue-kue manis, maupun martabak dengan harga bervariasi, mulai 1000 sampai 10 ribu per paket.

“Kami menjual makanan juga sesuai dengan kemampuan masyarakat. Harganya ada yang seribu rupiah dan ada yang satu paket sepuluh ribu rupiah,” kata Aminah, pedagang yang ditemui di Pasar Bedug depan Masjid Muhajirin, Jumat (31/3/2023).

Hal senada juga disampaikan Agus. Pedagang ini mengaku berterima kasih kepada pengurus masjid yang memberikan izin lokasi tempat berjualan di pinggir jalan depan Masjid sehingga mereka bisa berjualan.

Dia mengatakan sekarang pembelinya sudah lumayan banyak. Rata-rata mendapatkan keuntungan dalam satu hari tiga ratus ribu rupiah hingga lima ratus tibu rupiah.

”Keuntungan ini alhamdulillah nanti bisa saya manfaatkan untuk keperluan lebaran keluarga,” tegasnya.

Masyarakat merasa sangat senang dengan adanya Pasar Bedug ini yang memudahkan masyarakat untuk membeli takjil. “Kami berterima kasih adanya Pasar Bedug ini, bisa cepat mendapatkan makanan untuk buka puasa dan tidak perlu ongkos,” kata Amel, warga sekitar.

Dia menuturkan membeli cuma lima potong kue. Harganya lima ribu rupiah sudah bisa untuk berbuka puasa, tidak perlu mengeluarkan ongkos kalau belanja ke pasar.

Pengurus Muhajirin

Ketua Masjid Muhajirin M Rohamzi menegaskan pihaknya memang membuka peluang bagi warga yang ingin berjualan di depan masjid sebagai bentuk dari ibadah yang dilakukan pengurus Muhajirin.

“Sengaja tidak sengaja terbukanya Pasar Bedug ini atas kehendak pedagang sendiri. Kami juga selaku pihak masjid tidak melarang bagi warga yang berkeinginan membuka dagangannya, juga kami mengizinkan tetapi waktunya harus dipatuhi karna untuk parkir kendaraan orang shalat serta bisa menjaga kebersihan lingkungan masjid,” ungkapnya, Kamis (31/3/2023).

Dia menyampaikan sebagian besar pedagang yang biasa berjualan di pagi hari di luar bulan puasa lalu mereka mengubah jadwal dari jam 15.00 hingga menjelang mahgrib.

Pedagang tambahan ada dari luar komplek ada juga dari dalam.  Ada sebagian dari mereka yang berjualan saat bulan suci Ramadhan, kalau sebagian tadi pedagang berjualan di pagi hari hari di luar Ramadhan dari jam 06.00-10.00.

“Pedagang yang mendaftar mencapai 15 orang. Kebijaksanaan ini mudah-mudahan memberikan manfaat bagi masyarakat maupun pedagang. Pengurus Masjid berjanji Pasar Bedug masih tetap akan dilakukan setiap bulan Ramadhan tahun yang akan datang.” (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version