Ini Cerita Penjual Ayam Geprek Berangkat Umrah

Yataji (tengah) Pemilik Warung Geprek Sambal Gondoroso (Nurkhan/PWMU.CO)

Ini Cerita Penjual Ayam Geprek Berangkat Umrah, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Nurkhan

PWMU.CO – Dengan wajah seri dan senyum lebar sambil bersalaman dengan sapaan khasnya,”Cung, sehat ya” saat Yataji menyambut kehadiran kontributor PWMU.CO ke warungnya, Jumat (12/5/2023).

Kak Ji, begitu saya memanggilnya, berasal dari Pelangwot Laren Lamongan yang merantau ke Gresik untuk berdagang ayam geprek dengan nama Sambal Gondoroso. Lokasinya di Jalan Raya RT 03 RW 01 Purwodadi Sidayu Gresik.

Karena jarang ketemu dan sama-sama perantauan, Kak Ji cerita panjang lebar selama lima tahun berdagang ayam geprek. Mulai memakai gerobak dorong kemudian menyewa rumah sampai bisa beli rumah dan pergi umrah.

Yataji berangkat umrah bersama istrinya Zumaroh di bulan Ramadhan kemarin. Dia berangkat tanggal 6 April pulang tanggal 30 April 2023. Mereka berdua di sana selama 23 hari. “Saya di Mekkah 20 hari, Cung, dan di Madinah tiga hari,” kata Kak Ji.

Saat menceritakan kegiatan di Mekkah, dia merasa senang dan bahagia ketika melaksanakan ibadah umrah.

Yataji menyampaikan, awalnya belum ada niat berangkat umrah tahun ini sebab uangnya tidak cukup walaupun sudah daftar. Kemudian teman-teman dan keluarga lainnya terus mendorong dan memberi penguatan untuk berangkat umrah tahun ini.

“Rencana tahun depan berangkat umrah, sambil mengumpulkan uang. Banyak yang mendorong berangkat tahun ini, akhirnya saya dan istri berangkat,” terangnya.

Setelah memutuskan berangkat umrah tahun ini akhirnya semua persyaratan termasuk keuangannya diselesaikan. Selang tiga hari, ada tetangganya menawarkan rumah ke Yataji.

Saat itu sudah tidak punya uang simpanan untuk membeli rumah yang telah ditawarkan tersebut, karena untuk persiapan pemberangkatan.

“Orang tersebut terus mendesak agar dibeli berapapun dan bisa dicicil. Akhirnya saya beli dengan memberi uang muka dulu dengan perjanjian jangka satu tahun lunas,” jelasnya.

Menurut dia, ini merupakan bukti nyata bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan perjuangan dan jerih payah hambanya. Dia pasti membalas apa yang telah dijanjikan.

Sebagaimana hadits yang berasal dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda, lakukanlah haji dan umrah secara berturut (entah haji dulu lalu umrah, atau sebaliknya), karena keduanya dapat menghapus kefakiran dan dosa sebagaimana ubub membersihkan besi, emas, dan perak, dan haji mabrur hanya akan diganjar dengan surga.” (HR. At-Tirmidzi) (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Sugeng Purwanto.

Exit mobile version