Regional Meeting LHKP Dorong Kader Muhammadiyah Berdiaspora ke Politik Kebangsaan

Ketua LHKP Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ridho Al-Hamdi. Regional Meeting LHKP: Dorong Kader Muhammadiyah Berdiaspora ke Politik Kebangsaan (Ubay Nizar Al Banna/PWMU.CO)

Regional Meeting LHKP: Dorong Kader Muhammadiyah Berdiaspora ke Politik Kebangsaan; Liputan Ubay Nizar Al Banna

PWMU.CO – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) se-Jawa menggelar regional meeting bertema Konsolidasi Organisasi untuk Memperkuat Peran Strategis LHKP pada Ranah Politik Kebangsaan dan Kebijakan Publik di Malang, Rabu (17/5/2023).

Ketua LHKP Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ridho Al-Hamdi mengatakan acara tersebut sebagai ajang konsolidasi dan pemetaan sebagai upaya mendiasporakan kader, sebagaimana amanat muktamar.

Menurutnya, selama ini warga Muhammadiyah sering memandang dunia politik itu kotor dan haram untuk dijajaki. Untuk itulah ia berharap regional meeting ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan dan formulasi untuk menangani hal tersebut.

“Seolah-olah orang yang terjun di jalan politik praktis itu penuh dosa. Inilah PR (pekerjaan rumah) kita semua di LHKP,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Ridho, upaya-upaya kita untuk melaksanakan amanat muktamar—yang salah satunya adalah terkait diaspora kader ke ranah politik praktis—bisa tercapai.

“Menjaga Khittah Muhammadiyah untuk tidak terlibat dalam arus politik praktis, namun di sisi lain, tentu potensi besar kader-kader Muhammadiyah untuk berkiprah dan mewarnai lembaga-lembaga publik, baik eksekutif maupun legislatif harus didukung, difasilitasi dan diperjuangkan, tanpa membawa nama Muhammadiyah secara organisasi,” tandasnya.

Senada dengannya, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Muhammad Khoirul Abduh mengatakan, sampai kapan pun insyaallah Muhammadiyah tidak akan pernah menjadi parpol, tapi Muhammadiyah akan dan harus bisa mewarnai politik kebangsaan.

Ia pun menganalogikan LHKP layaknya seperti navigator yang harus membantu menavigasi perelly.

“Dan LHKP itu navigatornya Muhammadiyah. Sehebat-hebatnya perelly pasti memiliki seorang navigator, agar tidak nabrak-nabrak dan bisa mencapai finish,” kata Abduh. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version