ADVERTISEMENT
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Juni 2, 2023
  • Login
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Boedi Oetomo dan KH Ahmad Dahlan

Sabtu 20 Mei 2023 | 07:02
5 min read
56
SHARES
175
VIEWS
Boedi Oetomo
KH Ahmad Dahlan dan Hoofdbestuur Muhammadiyah tahun 1918.

Boedi Oetomo dan KH Ahmad Dahlan oleh Sugeng Purwanto.

PWMU.CO– Suatu hari Mas Joyosumarto mengunjungi saudaranya di kampung Kauman Yogyakarta. Dia ini orang dekat Ketua Boedi Oetomo dr Wahidin Sudiro Husodo yang membantu praktik dokter.

Dia diberitahu familinya bahwa KH Ahmad Dahlan ingin sekali bertemu dengannya. Joyosumarto terkejut ada apa KH Ahmad Dahlan mengharapkan ingin bertemu dengannya.

Pada hari Ahad Joyosumarto bertamu ke rumah Kiai Dahlan. ”Mari tuan, silakan duduk,” sambut Kiai Dahlan. ”Tuan dari mana?”

“Saya Joyosumarto dari Dagen Yogyakarta.”

”Wah, sudah lama kami harapkan bertemu dengan panjenengan. Alhamdulillah, dengan gembira dan suka hati, panjenengan kersa rawuh di rumah kami.”

”Inggih, Kiai, memang kami perlukan untuk memenuhi harapan Kiai. Ada kepentingan apa ingin bertemu saya?”

”Saudara Mas Joyo, saya mendengar berita yang didengar oleh orang banyak, katanya di Yogyakarta ini sekarang ada perkumpulan yang berdiri, namanya Boedi Oetomo yang dibangun oleh dr Sudiro Husodo, sedang Mas Joyo orang paling dekat dengan beliau, kami ingin dapat penerangan, tetapi karena saya belum mengenal anggota pengurus HB (Hoofdbestuur) Boedi Oetomo yang dari orang terpelajar, apakah mungkin saya dapat berkenalan dengan mereka?”

Mas Joyosumarto dengan hati-hati menjawab pertanyaan Kiai Dahlan yang agak panjang itu.

”Kiai, perkumpulan Boedi Oetomo itu perkumpulannya bangsa kita, didirikan dan dibangunkan oleh kita untuk memajukan bangsa kita. Jadi Kiai tak usah kecil hati, khawatir tidak diterima untuk mengenal, apa pula sebagai kiai tentu akan diterima dengan gembira dan besar hati oleh mereka,” ujar Joyosumarto. ”Pendek kata, nanti kami haturkan lebih dahulu hendaknya saling mengerti.”

”Baik,” kata Kiai Dahlan.

Kemudian jam sudah menunjukkan pukul 12.15, Mas Joyo minta diri. Kiai pun mengucapkan terima kasih. Di situlah kelihatan sifat kaum santri yang merasa rendah diri terhadap golongan terpelajar yang lain.

Demikian diceritakan secara detail keinginan Kiai Dahlan mengenal Boedi Oetomo. Penulis cerita itu adalah Kiai Syoedja’ murid KH Ahmad Dahlan dalam bukunya Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan Catatan Haji Muhammad Syoedja’.

Berkenalan dengan Priyayi

Kiai Dahlan pertama kali mendengar nama Budi Utomo dari muridnya di Kweekschool. Muridnya itu menyarankan sekolah yang didirikan di rumahnya supaya dikelola secara organisasi seperti Boedi Oetomo. Apabila pendirinya wafat masih ada yang meneruskan yaitu organisasi itu.

Pada tahun 1907, di kota Yogyakarta berdiri organisasi bernama Boedi Oetomo. Organisasi ini dibangun dan dipimpin oleh dr Wahidin Sudiro Husodo, orang Yogya lulusan School tot Opleiding voor Indische Artsen (STOVIA) Jakarta.

Anggotanya para sarjana golongan terpelajar. Para guru sekolah menengah Gouverment Belanda, misalnya Kweekschool, Normaal School, Opleiding school OSVIA dan H.K. School.

Di antaranya R. Budiharjo, R. Dwijosewoyo, R. Ngabei Sosrosugondo, Pangeran Notodirejo Pakualaman, RM Gondoatmojo. Semua itu duduk sebagai Hoofd Bestuur Boedi Oetomo.

Sejak kenal nama Boedi Oetomo, Kiai Dahlan penasaran ingin mengenal organisasi itu dan orang-orangnya. Maka dia dikenalkan dengan Mas Joyosumarto itu.

Kemudian dikisahkan, pengurus Boedi Oetomo senang hati menerima perkenalan kiai terkemuka dari kampung Kauman. Kiai Dahlan diundang hadir hari Sabtu malam dalam rapat pengurus. Pertemuan bertempat di rumah ketua dr Sudiro Husodo di Ketandan Yogyakarta.

Setelah dua tiga kali Kiai Dahlan menghadiri rapat pengurus Boedi Oetomo, makin jelas dan makin terang tujuan Boedi Oetomo dan tertarik masuk menjadi anggota.

Kiai Dahlan ingin belajar berorganisasi. Apalagi di Boedi Oetomo bisa memberikan penerangan Islam secara akliyah, ilmiah, dan naqliyah. Di akhir rapat Boedi Oetomo Kiai Dahlan selalu diminta ceramah agama Islam.

Setelah berjalan beberapa kali ceramah Islam yang disampaikan dalam bahasa Jawa itu, Kiai Dahlan bertanya, apakah pelajaran agama seperti itu bisa disampaikan di Kweekschool di Jetis Yogyakarta. Raden Budiharja, Kepala Guru Kweekschool, memberikan jalan.

Itulah jalan cerita KH Ahmad Dahlan bisa mengajar agama di sekolah pemerintah.  

Cara Mendirikan Muhammadiyah

Setelah bergaul dengan pengurus Boedi Oetomo, Kiai Dahlan ingin mendirikan organisasi untuk madrasahnya. Lalu dia sampaikan kepada murid-muridnya yang tak paham organisasi. ”Kamu sanggup ikut duduk dalam pengurus perkumpulan itu?”

Mereka sama menjawab,”Insyaallah.”

Kemudian Kiai Dahlan meminta tolong Mas Budiharjo dan Raden Dwijosewoyo untuk membantu mendirikan organisasi. Dua orang itu memberi informasi syarat mendirikan organisasi yang diinginkan Kiai Dahlan.

1. Murid Kweekschool tidak dapat ikut duduk dalam perkumpulan karena dilarang oleh

Hoofd Inspectuur.

2. Calon pengurus supaya diambil dari orang-orang dewasa jangan terlalu muda.

3. Nama perkumpulan apa.

4. Maksud dan tujuan apa.

5. Tempatnya di Yogyakarta

6. Untuk melaksanakan hal ini sampai beres, Boedi Oetomo sanggup membantu, tetapi syarat-syaratnya harus diminta oleh sedikitnya tujuh anggota biasa Boedi Oetomo kepada HB Boedi Oetomo.  Karena itu disarankan tujuh anggota dari Kauman masuk menjadi anggota biasa Boedi Oetomo.

Kiai Dahlan segera mengumpulkan murid-muridnya. Dijelaskan syarat nomor 2 yaitu siapa saja calon pengurusnya.

Soal nama organisasi, Kiai Dahlan sudah punya yaitu Muhammadiyah. Nama itu diambil dari nama Nabi Muhammad saw.

Ditambah dengan kata ’iyah’di belakang sebagai nisbah, hendaknya barang siapa yang menjadi anggota Muhammadiyah dapat menyesuaikan diri dengan pribadi Nabi Muhammad saw.

Maka dipilihlah tujuh orang menjadi anggota Boedi Oetomo cabang Kauman. Tujuh orang itu R. Syarkawi, Abdulgani, M. Syoedja’, M. Hisyam, M. Fakhrudin, M. Tamim, dan KH Ahmad Dahlan.

Tujuh orang itu mengajukan surat permintaan kepada HB Boedi Oetomo untuk menjadi anggota biasa dengan membayar iuran tiap bulan 0,25 gulden seorang.

Setelah permintaan diterima dan diberi tanda anggota, lalu tujuh anggota itu memajukan permohonan kepada HB Boedi Oetomo untuk mengusahakan permohonan izin (recht persoon) kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah. (*)

Tags: Budi UtomoMuhammadiyah
SendShare22Tweet14Share
ADVERTISEMENT

Related Posts

Terungkap Sejarah Muhammadiyah Sendangagung di Ngaji Bareng

Kamis 11 Mei 2023 | 10:27
691

H Abdul Ghofar saat mengungkap cerita Muhammadiyah Sendangagung di acara Ngaji Bareng Pemuda Muhammadiyah Ranting...

Ahad Pagi Bonus Sarapan di PRM Sekaran

Senin 20 Maret 2023 | 20:32
109

Sekretaris PDM Lamongan, Dr Piet Hizbullah Khaidir, saat mengisi Kajian Ahad Pagi di PRM Sekaran...

Muhammadiyah Meraih Penghargaan Penanganan Covid-19

Senin 20 Maret 2023 | 14:59
693

Presiden Jokowi bersama para peraih Penghargaan Penanganan Covid-19. Muhammadiyah meraih Penghargaan Penanganan Covid-19 (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Muhammadiyah...

Surprise Milad Ke-7 PWMU.CO di Raker MPID

Sabtu 18 Maret 2023 | 10:07
618

Wakil Ketua PWM Jatim Dr Hidayatulloh memotong kue tart Milad Ke-7 PWMU.CO didampingi Anwar Hudijono...

LARSI Menuju Transformasi Akreditasi Rumah Sakit Berkualitas

Kamis 16 Maret 2023 | 14:57
225

Direktur PT Larsi Mentari Medika Slamet Budiarto menyampaikan sambutan (Tim Media LARSIi/PWMU.CO) PWMU.CO - LARSI Menuju...

Pimpinan Muhammadiyah Tak Boleh Elitis

Jumat 10 Maret 2023 | 05:59
512

Pimpinan Muhammadiyah Tak Boleh Elitis Damanuri (Istimewa/PWMU.CO) Pimpinan Muhammadiyah Tak Boleh Elitis; Oleh Dr Aji Damanuri...

Tiga Pilar Amal Usaha Muhammadiyah untuk Bangsa

Senin 20 Februari 2023 | 15:03
1.1k

Prof Dr H Abdul Mu'ti dalam Tabligh Akbar Semarak Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 11...

MA Dimsa Sukses Gelar Kompetisi ICSIO Se-Solo Raya dan Ngawi

Sabtu 11 Februari 2023 | 19:01
259

Para peserta ICSIO Islamic Olympiad melakukan apel pembukaan di halaman MA DIMSA (Istimewa/PWMU.CO)

Penampakan Gunung Pendil, Lokasi Kemah HW Gresik

Kamis 9 Februari 2023 | 10:01
2.6k

Gunung Pendil lokasi Perkemahan Pandu Pengenal dan Kemah Bakti Penghela kegiatan pra-Musdya Muhammadiyah Aisyiah Gresik...

Santri Pondok Hafdhatul Quran Muhammadiyah Wonorejo Murajaah Hafalan sebelum KBM

Kamis 19 Januari 2023 | 15:11
210

Murajaah Hafalan al-Quran Santri Pondok Pesantren Hafadhatul Quran sebelum Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, Rabu (18/1/2023)...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Dua Siswa MTsM 9 Wotan Panceng Juara Lomba Puisi

    1525 shares
    Share 610 Tweet 381
  • Mengenal 9 Anggota PDA Bojonegoro 2022-2027, Ada Dua Nurul Qomariyah

    559 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Susunan Personalia MPKU PDM Lamongan 2022-2027

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Ternyata Bupati dan Ketua PDM Nganjuk Berteman sejak SPG

    366 shares
    Share 146 Tweet 92
  • Amplop Impian

    29518 shares
    Share 11807 Tweet 7380
  • Persyarikatan Muhammadiyah Bukan Yayasan

    10914 shares
    Share 4366 Tweet 2729
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    22011 shares
    Share 8804 Tweet 5503
  • Pasbrama Smamsatu Gresik Beri Pelatihan Khusus Passus SD Mugres

    65 shares
    Share 26 Tweet 16
  • Masjid KH Admad Dahlan dengan Replika Ka’bah, Ikon Baru Sidayu

    54 shares
    Share 22 Tweet 14
  • MPM PDM Lamongan Serah Terima Jabatan dan Umumkan Personilnya

    107 shares
    Share 43 Tweet 27

Berita Terkini

  • Taaruf Perdana MPKU PDM Lamongan, Ini yang DibahasJumat 2 Juni 2023 | 12:23
  • Majelis Hukum dan HAM PWM Jatim Raker bersama LBHAP untuk HarmonisasiJumat 2 Juni 2023 | 10:36
  • LDK PP Muhammadiyah Persiapkan RakornasJumat 2 Juni 2023 | 10:22
  • Din Syamsuddin: Temukan Kembali Kekuatan Budaya MelayuJumat 2 Juni 2023 | 10:06
  • SK Turun, MPKU PDM Sidoarjo Langsung BeraksiJumat 2 Juni 2023 | 09:46
  • Halal Center UM Surabaya dan Juleha Jatim Edukasi Juru Sembelih HalalJumat 2 Juni 2023 | 09:16
  • Haji Ramah Lansia, Begini Layanan PPIH pada MerekaJumat 2 Juni 2023 | 08:47
  • Smamda Sidoarjo Gelar Pelatihan Dasar Kader Taruna Melati di PrigenJumat 2 Juni 2023 | 08:34
  • PDA Kota Malang Live Streaming Kenalkan Produk Makanan HalalJumat 2 Juni 2023 | 08:33
  • 15 Nama Calon Anggota PCA Gresik DirilisJumat 2 Juni 2023 | 08:28

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In