PWMU.CO – Di tengah kecenderungan makin banyaknya kelompok masyarakat yang hanya mampu mengkritik dan membahas persoalan umat, Pemuda Muhammadiyah diharapkan bisa berbuat lebih jauh dari sekadar bicara namun harus bertindak nyata.
Demikian salah satu pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam Tasyakuran Milad 85 Tahun Pemuda Muhammadiyah di aula Kantor Pusat Muhammadiyah di Jakarta tadi malam (2/5).
(Berita terkait: Tasyakuran Milad 85 Tahun Pemuda Muhammadiyah, Ketua MPR: Harus Jadi Kelompok Penekan dan Luncurkan Situs Jual-Beli MallMu.com, Pemuda Muhammadiyah Integrasikan Potensi Ekonomi Pesyarikatan)
“Setelah banyak orang melakukan dekonstruksi, harus ada yang menjalankan rekonstruksi. Nah dalam upaya rekonstruksi inilah ajaran agama bagi kita di Muhammadiyah, adalah sumber nilai rekonstruksi kehidupan kebangsaan kita,” ujar doktor sosiologi lulusan UGM ini.
Menurutnya, selama ini Pemuda Muhammadiyah telah menunjukkan diri tidak hanya berkoar-koar namun sudah pada gerakan nyata. “Misalnya saja menggerakkan potensi pemuda melalui KOKAM, dan kini merambah gerakan ekonomi,” lanjutnya.
(Baca juga: Yeeb Toyyeeb … meski Miskin, Muhammadiyah Tidak Bisa Dibeli…. dan Ketika PKL Satu Ruang dengan Pejabat Tinggi Negara pada Tasyakuran Milad 85 Tahun Pemuda Muhammadiyah)
Di hadapan para kader Pemuda Muhammadiyah dari seluruh penjuru Indonesia yang memadati ruang acara, pria yang dijuluki Hajriyanto Tohari sebagai ‘Ensiklopedi Muhammadiyah Berjalan’ ini menegaskan kebanggaannya atas kiprah Pemuda Muhammadiyah.
“Tidak hanya kritis namun juga mampu tetap di garis tengah. Selamat atas kiprah dan kepeloporannya, selamat milad Pemuda Muhammadiyah,” kata Haedar.(Faizin)
Discussion about this post