PD IGABA Bojonegoro Gelar Silaturahim dan Halalbihalal Merajut Kebersamaan

PD IGABA Bojonegoro menggelar Silaturahim dan Halalbihalal se-Bojonegoro tema Merajut Kebersamaan, Mempererat Silaturahim dalam Kesejukan Iman untuk Kejayaan Pendidikan Anak Indonesia, Sabtu (20/5/2023) (Istimewa/PWMU.CO)

PD IGABA Bojonegoro Gelar Silaturahim dan Halalbihalal Merajut Kebersamaan, liputan kontributor PWMU.CO Bojonegoro Dwi Anjarwati

PWMU.CO – Pimpinan Daerah Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (PD IGABA) Bojonegoro menggelar Silaturahim dan Halalbihalal se-Bojonegoro dengan tema Merajut Kebersamaan, Mempererat Silaturahim dalam Kesejukan Iman untuk Kejayaan Pendidikan Anak Indonesia, Sabtu (20/5/2023).

Kegiatan ini dilaksanakan di TK ABA III Irsyadussyubban Bakung Kanor Bojonegoro dengan dihadiri 170 pendidik PAUD Aisyiyah se-Bojonegoro.

Acara yang dihadiri Pimpinan Daerah Aisyiyah Majelis Dikdasmen Dra Siti Hasanah, Hj Suyarmi BBA, Dra Siti Mardhiyah, Pimpinan Cabang Aisyiyah Majelis Dikdasmen Dra Sri Astutik dan juga Pimpinan Cabang Muhammadiyah Drs Mas’ud yang memberikan Kajian Iftitah halalbihalal.

Acara dilanjut dengan sambutan oleh Ketua PD IGABA dan Pembinaan Oleh PD Aisyiyah Majelis Dikdasmen.

Dalam Kajian Iftitahnya, Ketua PCM Drs Mas’ud menyampaikan tentang merajut yang memiliki arti jaring-jaring atau jala, siratan benang yang dirajut supaya menjadi jaring pengbungkus jala.

“Merajut belut artinya menjaring atau menangkap belut, merajut burung artinya menangkap burung dengan jaring, merajut mulut menahan mulut agar tidak makan.”

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat al-Baqarah ayat 27, “(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.

“Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya, jangan memutus silaturahim,”tegasnya

Siapa yang tidak bertanya selama 3 hari maka haram masuk surga, yang biasa di masyarakat yang tua tidak mau mengawali bertanya karena merasa lebih tua, yang muda tidak mau mengalah. “Yang baik adalah yang mengawali bertanya,” ujarnya

Hukum Bersalaman Hari Raya

Mas’ud menjelaskan, bersalaman itu merontokan dosa tapi kalau bersalaman laki-laki dan perempuan dan perempuan, tetapi kalau bersalaman laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrimnya, maka tidak menghilangkan dosa malah sebaliknya menambah dosa.

“Silahkan bersalaman dengan bijak dengan siapa saja,” ujarnya

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat an-Nur ayat 31, “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”

Ketua PD IGABA Dwi Anjarwati SPd menyampaikan menjelang berakhirnya tahun pelajaran 2022/2023 kita sambut tahun pelajaran 2023/2024 dengan penuh suka cita dan  persiapan maksimal.

“Mengevaluasi kegiatan selama setahun yang telah dilaksanakan, menyusun program tahun pelajaran yang akan datang,” ujarnya.

Dra Siti Hasanah mengajak kepada seluruh pendidik tentang risalah perempuan berkemajuan yang di dalamnya terkandung nilai dasar tauhid, nilai dasar keadilan, nilai dasar rahmah, karakter perempuan berkemajuan dan komitmen perempuan berkemajuan.

“Perempuan tidak hanya berkutat pada dapur, sumur dan kasur,” ujarnya. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version