Ngopi Bareng Pemuda Muhammadiyah Bahas Aksi Peduli Lingkungan, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Nurkhan
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Campurejo Panceng kehadiran tamu dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Gresik, Kamis (1/6/2023).
Secara dadakan PDPM Kabupaten Gresik memberi informasi secara online melalui anggota PCPM Panceng Moh Azman Mubarok. Isinya harap hadir ngopi bareng setelah shalat Isya pukul 20.00 WIB di Sibecafe Dusun Sidorejo Campurejo Panceng.
Ketua PDPM Gresik Aditama SPdI didampingi beberapa anggota pimpinan rarian lainnya yaitu Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang Buruh Tani Nelayan.
Dalam kesempatan tersebut, Aditama menyampaikan pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat jalinan silaturahmi dengan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) dan beberapa PRPM yang ada di Panceng.
“Kebetulan momentum Musyda dan Musycab Pemuda Muhammadiyah ada beberapa program kegiatan dari PDPM Kabupaten Gresik yang perlu disandingkan dengan PCPM Kecamatan Panceng yang dampaknya nanti agar bisa memberi semangat lagi kepada Cabang Panceng.”
Salah satu program yang akan disandingkan dengan PCPM Panceng adalah tanam mangrov yang kebetulan tempat yang dipilih adalah Desa Campurejo.
“Jadi kita juga berkolaborasi dengan PRPM Campurejo,” jelasnya.
Bersih-Bersih Tepi Laut
Aditama menyampaikan, berhubung ada isu sampah di daerah tersebut, maka rencana awal program diubah yaitu pembersihan sampah tepi laut Desa Campurejo yang akan dilaksanakan bulan depan.
“Sebenarnya kegiatan bersih-bersih tepi laut di Desa Campurejo yang akan dilaksanakan oleh PDPM Gresik yang berkolaborasi dengan PCPM Panceng dan PRPM Campurejo belum bisa memecahkan problematika sampah di desa tersebut,” ujarnya.
Sebab volume sampah yang ada di pembuangan akhir sampah sudah melampaui batas dan sangat mengganggu udara lingkungan di sekitarnya. Bahkan, sambungnya, sampah yang ada di sana mulai menggunung karena saking banyaknya.
“Kegiatan ini adalah langkah awal untuk menjadikan lingkungan bersih di tepian laut sehingga suasananya menjadi nyaman, udara di sekitarnya pun segar,” katanya.
Agar Pemerintah Desa tidak sendirian, lanjutnya, isu sampah ini akan dibawa ke Pemerintahan Kabupaten supaya mereka juga ikut berpikir, bagaimana sampah yang ada di Campurejo dan mengganggu penduduk segera teratasi.
“Sebab tempat akhir pembuangan sampah yang ada di Desa Campurejo berada di pemukiman, juga dekat dengan sandar perahu milik nelayan yang pulang dari mencari ikan dan ini sangat mengganggu sekali.”
Apalagi, tekannya, di sampingnya adalah Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Belum lagi baunya sangat menyengat dan mengganggu pernapasan. Kadang juga terjadi kebakaran yang asapnya sampai ke rumah penduduk. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post