PWMU.CO– Ciri muttaqin disampaikan Ketua PDM Sidoarjo Prof Dr Dzoul Milal MPd dalam Kajian Ahad Subuh di Masjid al-Mukminin Jemundo Taman, Ahad (4/6/2023).
Prof Milal mengutip surat al-Baqarah : 3
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
”Kita instrospeksi, apakah kita sudah beriman pada Allah yang ghaib. Ini ciri muttaqin yang pertama. Keyakinan tersebut dilakukan kapanpun di mana pun. Selalu setiap saat, mengucap alhamdulillah, bersyukur atas hal-hal dalam hidup terkoneksi dengan Allah,” katanya.
Dia menjelaskan, sekarang kita hidup karena karuniaNya. Oksigen dihirup hidung dan masuk ke paru-paru. ”Kalau tidak alhamdulillah ya astaghfirullah karena kita kadang lupa mensyukuri nikmat Allah maka perlu beristighfar sebab pepatah Arab mengatakan ألإِنْسِانُ مَحَلُّ الخَّطَاء وَالنِّسْيَان
Manusia tempat salah dan lupa,” ujranya.
Dijelaskan, iman kepada Allah dengan meningkatkan kesadaran bahwa semua yang kita lakukan ini karena Allah. ”Iman itu yakin, diperdengarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dilakukan dengan perbuatan kita,” katanya.
Apapun yang kita lakukan di dunia harus disadari, didasari dengan iman. Karena kita diciptakan Allah untuk ibadah, mengabdi. Semua hal yang dilakukan adalah manifestasi dari ibadah.
”Termasuk memasak yang dilakukan ibu-ibu, niatkan ibadah yaitu memberikan makanan sehat untuk keluarga, dimulai dengan bismillah. Akan bernilai ibadah jika kita mengisinya dengan iman,” tuturnya.
Ciri kedua, sambung dia, orang yang bertakwa itu menegakkan shalat. Menegakkan nilai-nilai dalam shalat, dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak angkuh, introspeksi. Semua gerakan saat shalat menunjukkan bahwa Allah adalah yang Maha Besar. Kita harus tunduk dan tidak angkuh, tidak bakhil.
Ciri ketiga, sebagian rezeki yang kita dapatkan, kita sedekahkan, zakatkan, infakkan, kita berikan bagi orang lain yang membutuhkan. Baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
”Ada tetangga yang membutuhkan kita tawarkan bantuan. Bahkan sekadar salam dan senyum pada tetangga juga sudah masuk sedekah,” katanya.
”Membayar zakat, sedekah, infak bisa melalui Lazismu mulai tingkat PCM hingga pusat,” ujarnya.
Terakhir dia menyarankan untuk terus mengaji al-Quran dan hadits. Sesibuk apapun kita, sempatkan membaca al-Quran walaupun hanya sedikit namun rutinkan.
أحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى الله أَدْوَمُهَا وَ إِنْقَلَّ
“Amal yang paling dicintai Rasul adalah membaca al-Quran walaupun hanya sedikit,” tandasnya.
Penulis Dian R. Agustina Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post