Jadi Ketua Justru Menangis, Cermin Tak Saling Berebut Jabatan di Aisyiyah

Ketua PCA Wringinanom periode 2022-2027 Maisaroh saat menyampaikan sambutan perdana (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Derai air mata Maisaroh tak terbendung seteleh dia ditetapkan menjadi Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wringinanom periode 2022-2027. 

Maisarah terpilih melalui sidang formatur yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Nurfadlilah SPd dan Triwulandari Heppyani SPdI SPd.

Sidang formatur diikuti oleh tujuh orang Anggota PCA Wringinanom periode 2022-2027 yang sebelumnya terpilih pemungutan suara secara evoting dalam Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-6 Asiyiyah di SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (Muwri), Gresik, Jawa Timur, Ahad (4/6/2023).

Ketua Panitia Pemilihan Nur Hayati SPdI menjelaskan, sebelumnya telah terjaring 22 calon dan telah ditetapkan sebagai Calon Tetap Anggota PCA 2022-2027. 

“Musycab PCA telah dihadiri utusan, anggota dan peninjau sebanyak 44 orang. Sedangkan yang punya hak suara sebanyak 35 orang,” jelasnya.

Nur Hayati menjelaskan, PCA Wringinanom dalam pemungutan suara telah menggunakan teknologi evoting, sehingga tidak membutuhkan waktu lama. “Dalam waktu 60 menit, dari 35 orang yang punya hak suara telah memberikan suaranya di ruangan Laboratorium IT SD Muwri,” katanya.

Maka, kata dia, otomatis urutan perolehan suara dengan mudah bisa diketahui. Adapun tujuh besar perolehan suara terbanyak adalah:

  1. Rohmatin MPd (32 suara)
  2. Nur Alfah SPdI (32 suara)
  3. Maisaroh SPdI (31 suara)
  4. Kusmiati S. SPdI (27 suara)
  5. Desi Jariani (26 suara)
  6. Nur Hayati SPdI (25 suara)
  7. Mufidatul Latifah SSos SPd (14 suara)
Nurfadlilah (kanan) dan Maisaroh yang tak kuasa menahan air mata usai ditetepkan jadi Ketua PCA Wringinanom 2022-2027. (Istimewa/PWMU.CO). Jadi Ketua PCA Justru Menangis, Cermin Tak Saling Rebut Jabatan di Aisyiyah

Kemudian ketujuh orang ini mengadakan sidang formatur yang dipimpin Nurfadlilah dan Triwulandari Happyani. Sidang berjalan agak alot, karena Rohmatin, peraih suara terbanyak (32), sudah pernah menakhodai PCA Wringinanom dua periode. Dan di dalam AD/ART Aisyiyah, tidak diperbolehkan untuk menjabat kembali.

Kemudian posisi ketua ditawarkan kepada Nur Alfah, yang juga mendapat 32 suara. Tetapi dia juga tidak besedia, karena juga pernah menjabat sebagai ketua sebelumnya. Sementara dia menghendaki adanya pengaderan. “Maka diberikan kepada Bu Maisaroh yang ada di urutan ketiga,” jelas Nur Hayati

Sebetulnya Maisaroh juga keberatan, tetapi semua anggota formatur setuju jika Maisaroh yang menjadi nakhoda PCA Wringinanom untuk periode 2022-2027. Akhirnya pimpinan sidang memutuskan Maisaroh sebagai ketuanya.

Dengan cucuran air mata, akhirnya Maisaroh menerima. Dia memohon dukungan dari semua anggota PCA. Dia meminta Nur Alfa sebagai sekretaris. “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim dan mohon bimbingan dari ibu-ibu PDA Kabupaten Gresik, semoga bisa menjalankan amanah lima tahun kedepan dengan baik,” ucap Maisyaro di akhir persidangan.

Nurfadlilah mengatakan, fenomeni ini menunjukkan bahwa di Muhammadiyah dan Aisyiyah yang terjadi adalah saling menolak jabatan. “Bukan sebaliknya berebut jabatan dengan cara-cara tak beretika, apalagi menghalalkan segala cara,” katanya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Sebagian Anggota PCA Wringinanom 2022-2027 didampiangi Wakil Ketua PDA Gresik. Dari kiri: Nurfadlilah, Maisaroh, Nur Alfa, Nur Hayati, Mufidatul Latifah, Kusmiati, Triwulandari Heppyani (Istimewa/PWMU.CO)
Exit mobile version