Wisuda Bisa Menggerakkan Perekonomian Rakyat

Ketua Pengurus Perguruan Muhammadiyah Brondong (PMB) Heru Purnama saat memberikan sambutan di acara Wisuda Purnasiswa PMB tahun pelajaran 2022-2023 (Istimewa/PWMU.CO)

Wisuda Bisa Menggerakkan Perekonomian Rakyat, liputan kontributor PWMU.CO Lamongan Firoh Vio

PWMU.COWisuda adalah kebanggaan sekaligus penghormatan bagi siapa saja yang telah berhasil menyelesaikan studi pada masing-masing jenjang. Tidak hanya yang lulus sarjana, tapi bagi siswa tingkat SD/SMP/SMA.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pengurus Perguruan Muhammadiyah Brondong Heru Purnama SAg MPd pada sambutan acara Wisuda Purnasiswa Perguruan Muhammadiyah Brondong (PMB), mulai dari MIM 6, MTs Muhammadiyah 25, dan SMK Muhammadiyah 2 tahun pelajaran 2022-2023, Senin (19/6/2023).

Pada awal sambutannya, Heru mengungkapkan rasa syukurnya atas dipertemukannya kembali dengan wali peserta didik di acara wisuda.

Dia memaparkan makna dan dampak dari diadakannya kegiatan populer bernama wisuda. “Jenengan setuju nopo mboten dengan kegiatan wisuda Bapak Ibu?” tanyanya yang kemudian disambut jawaban persetujuan serentak dari hadirin.

Dia menegaskan wisuda adalah salah satu even untuk penghormatan dan penganugerahan atas capaian siswa yang telah berhasil menempuh pendidikan di masing-masing jenjang atau tingkatan.

“Kegiatan wisuda ternyata menggerakkan perekonomian rakyat. Ada perputaran mulai dari tukang sewa terop, sound, toga, tukang rias, pedagang kaki lima dan jajanan lainnya yang terangkat perekonomiannya setiap akhir tahun pelajaran,” katanya.

Maka, lanjutnya, jika kegiatan wisuda di TK/SD/SMP/SMA ditiadakan bisa dibayangkan akan ada berapa banyak orang yang terkurangi pendapatannya dan menurun transaksi ekonominya.

“Di sisi lain memang wali murid perlu mengeluarkan tanggungan biaya, tapi tidak ada masalah ketika kita sepakat dan semua bisa diatur oleh sekolah sehingga tidak memberatkan,” tegasnya.

Dia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan wali peserta didik terhadap Perguruan Muhammadiyah Brondong untuk mendidik putra-putrinya.

“Mohon maaf atas segala kekurangan yang ditemukan selama proses belajar,” lanjutnya.

Kepada wisudawan, Heru Purnama menekankan tempat kembali untuk mengabdi adalah orangtua, almamater, dan Muhammadiyah yang telah membesarkan dan membina mereka.

“Alumni harus menjadi orang-orang yang bermanfaat untuk sesama karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi lainnya,” ujarnya.

Jadi ketua RT tidak apa-apa yang penting ketua RT yang bermanfaat. Jadi lurah, camat, guru, presiden, DPR, yang penting bisa membawa manfaat untuk masyarakatnya. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version