Majelis dan Lembaga Didoakan Jadi Wasilah Ridha dan Berkah Allah

Ketua PDM Ponorogo Drs Muh Syafrudin MA (kedua dari kanan) (Farhan Ahmad Nasyir/PWMU.CO)

Majelis dan Lembaga Didoakan Jadi Wasilah Ridha dan Berkah Allah; Liputan Ismini Kontributor PWMU.CO dan Anggota Media Center Muhammadiyah Ponorogo 

PWMU.CO – Majelis dan lembaga didoakan jadi wasilah untuk mendapat ridha dan berkah dari Allah SWT. Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Jawa Timur Drs Muh Syafrudin MA saat memberi sambutan Pengukuhan Majelis dan Lembaga PDM Ponorogo Periode 2022-2077 di Gedung Rektorat Lantai 4 Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Ahad (2/7/23).

Syafrudin sengaja datang lebih awal dari waktu yang dijadwalkan agar bisa bercengkerama dengan teman-teman lama. “Saya sengaja datang lebih awal agar bisa bertemu teman-teman lama di kampus,” ujarnya. 

Selain itu, di sela sambutan ia juga memperkenalkan satu per satu koordinator bidang dari tiap lembaga dan majelis yang dikukuhkan.  

Dalam sambutannya, ketua yang kembali terpilih dalam Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah Ponorogo itu juga menginformasikan bahwa telah ditanfidzkannya hasil Musyda ke-11.

“Sudah ditanfidzkan sehingga bisa menjadi pedoman atau landasan hukum kita untuk bekerja,” ungkapnya. 

Baca sambungan di halaman 2: Ciri Pengembangan Muhammadiyah Ponorogo

Peserta Pengukuhan Majelis dan Lembaga PDM Ponorogo (Farhan Ahmad Nasyir/PWMU.CO)

Ciri Pengembangan Muhammadiyah Ponorogo

Dalam tanfidz yang telah dikeluarkan, lanjutnya, selain rancangan program kerja secara umum juga ada ciri pengembangan. 

Pertama, konsolidasi ideologis. “Ini menjadi sangat penting karena kita mengawal ideologi Muhammadiyah, bagaimana pemahaman Islam dalam Muhammadiyah bisa kita lihat dalam dokumen-dokumen,” ujarnya sambil memerinci, yaitu: 

Anggaran Dasar Muhammadiyah, Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Khitah Perjuangan Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih (HPT), dan Risalah Islam Berkemajuan. 

Kedua, konsolidasi lembaga. “Inilah mengapa dalam acara pengukuhan ini juga kita barengkan dengan sinkronisasi program kerja tahunan, agar dalam pelaksanaannya bisa bisa saling terintegrasi,” tandasnya. 

Ketiga, peningkatan kualitas pimpinan. Keempat, pemberdayaan keluarga dan komunitas. Kelima, partisipasi kebangsaan dan kemanusiaan universal. Keenam,  pengembangan kemitraan 

“Masing-masing pengembangan digarap dengan sebuah sistem yang terdiri atas lima aspek,” tambahnya. Yaitu aspek sistem gerakan, aspek organisasi dan kepemimpinan, aspek jaringan, aspek sumber daya, dan aspek pelayanan.

Di akhir sambutan Syafrudin mengemukakan harapannya agar semua, majelid dan lembaga sebagai unsur pembantu pimpinan (UPP), bisa menjalankan amanah dengan baik. “Mudah-mudahan dengan bergabungnya di unsur pembantu pimpinan ini menjadi wasilah untuk mendapat ridha dan berkah dari Allah SWT,” ujarnya. (*) 

Ediitor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version