Nasyiah Trenggalek Luncurkan Logo Musyda dan Batik Nasyiah, Ini Maknanya

Nasyiah Trenggalek Luncurkan Logo Musyda dan Batik Nasyiah, Ini Maknanya. Liputan kontributor PWMU.CO Trenggalek Candra Dwi Aprida.
Nasyiah Trenggalek Luncurkan Logo Musyda dan Batik Nasyiah (Istimewa/PWMU.CO)

Nasyiah Trenggalek Luncurkan Logo Musyda dan Batik Nasyiah, Ini Maknanya. Liputan kontributor PWMU.CO Trenggalek Candra Dwi Aprida.

PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-6 Nasyiatul Aisyiyah (NA) Kabupaten Trenggalek Jawa Timur berlangsung di Hall Anjungan Cerdas, Bendungan Tugu, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (1/7/2023).

Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Trenggalek periode 2016-2022 Yuniek Fauzanin Mahmudah menyampaikan logo Musyda Ke-6 Nayiatul Aisyiyah resmi rilis pada saat Pra Musyda NA Trenggalek pada Sabtu (1/7/23) pagi. Ditampilkan di layar proyektor filosofi logo Musyda Ke-6 Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Trenggalek.

Menurutnya filosofi logo ada 4 unsur. Pertama visualisasi angka 6. Visualisasi burung elang memeluk logo Nasyiatul Aisyiyah yang membentuk angka 6 merepresentasikan regenerasi kepemimpinan organisasi NA Trenggalek telah mengalami pergantian yang ke-6.

“Kedua, Perempuan Berkemajuan. Visualisasi gelombang ombak membentuk panah ke atas, merepresentasikan kemajuan perempuan dalam menggerakkan, memimpin, serta memberdayakan dengan keikhlasan, konsisten dan kesetiaan sesuai dengan cita-cita Nasyiatul Aisyiyah,” ujarnya.

Ketiga, lanjutnya Penguat Peradaban. Visualisasi elang laut yang merupakan fauna identitas Kabupaten Trenggalek. Ini merepresentasikan gerakan NA yang mampu bertransformasi, fokus, serta tidak gentar dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak.

“Keempat, Logo Nasyiah. Visualisasi logo Nasyiatul Aisyiyah di dalam lingkaran kuning, menandakan kegiatan ini dilaksanakan oleh NA sebagai bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah yang identik dengan logo gambar matahari (pusat tata surya),” jelasnya.

Sedangkan untuk filosofi warna, sambungnya, warna biru melambangkan ketenangan pikiran dan kelembutan hati perempuan.

“Warna hijau melambangkan pertumbuhan dan kemajuan yang berlangsung dalam gerakan. Terakhir warna kuning melambangkan semangat dan keceriaan menjadi Nasyiah,” paparnya.

Batik Nasyiah Trenggalek (Istimewa/PWMU.CO

Batik Sederhana Nasyiah Trenggalek

Pada kegiatan Musyda Nasyiah tersebut, juga dilakukan launching Batik Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Trenggalek. Dia menjelaskan, batik Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Trenggalek ini masih pertama kali launching.

“Kali ini kita ada launching batik NA Trenggalek, alhamdulillah ini bisa kita capai. Hasil desain saya dan mas Assar Romadhon dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Trenggalek,” jelasnya.

Batik ini ada filosofinya. Batik ini tidak menunjukkan kemewahan. Dengan desain sederhana menunjukkan bahwa kita (kader nasyiah yang akan memakainya) adalah perempuan-perempuan muda yang jauh dari hedonisme dan senantiasa berpenampilan sederhana di manapun berada. Motif salur menandakan kearifan lokal Trenggalek yang membudayakan berbatik salur, lurik tiap 1 kali seminggu.

“Warna tosca atau turquoise memiliki makna keseimbangan emosional, stabilitas, ketenangan dan juga kesabaran. Ini merupakan sikap penting yang harus dimiliki kader Nasyiah dalam memainkan peran di NA,” tuturnya.

“Warna hijau sage, juga warna trend yang sedang diminati, bertepatan saat batik ini dilaunching. Warna itu, memiliki makna sebagai simbol pertumbuhan dan pembaharuan,” imbuhnya. (*)

Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version