Ada Kebakaran, SDIT Muhammadiyah Manggeng Datang Serahkan Bantuan

Ada kebakaran
Guru dan siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng Aceh Barat Daya aksi peduli dengan korban kebakaran di Blangpidie. (Hendri/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ada kebakaran, siswa dan guru SDIT Muhammadiyah Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya datang menyerahkan bantuan kepada korban, Kamis (27/7/2023).

Lokasi kebakaran berada di Desa Geulumpang Payong Kecamatan Blangpidie, Aceh Barat Daya. Berjarak 20 Km dari sekolah ini. Meski jauh, tahu ada kebakaran mereka datang menyerahkan bantuan.

Murid dan guru SDIT Muhammadiyah Manggeng berombongan naik minibus menuju lokasi kebakaran. Mereka bertemu dengan korban didampingi perangkat desa.

Guru dan murid-murid SDIT Muhammadiyah Manggeng menyampaikan keprihatinan kepada keluarga korban atas musibah tersebut. Mereka berbincang bincang dengan keluarga korban.

Bantuan berupa sembako dan uang Rp 1 juta diserahkan siswa kelas 5 Said Jafin Khalis kepada Sekretaris Desa Geulumpamg Payong M. Nazir Syahputra, mewakili korban kebakaran.

 Nazir Syahputra menceritakan, kebakaran terjadi pada Selasa (18/7/2023) lalu menghanguskan sembilan rumah toko di Jalan Nasional Melaboh –Tapaktuan itu. Ruko itu semi permanen. Dinding kayu menjadikan mudah terbakar.

”Kebakaran terjadi sekitar pukul 5 sore mengakibatkan 8 keluarga yang tinggal di ruko kehilangan tempat tinggal. Seluruh harta benda hangus terbakar,” katanya.

Menurut M. Nazir Syahputra, penyebabnya korsleting listrik dari lantai dua sebuah toko kelontong. Kemudian menyebar dengan sangat cepat ke bangunan ruko di sampingnya.

Hanya dalam waktu 30 menit, api sudah menyebar ke seluruh deretan ruko di situ. Keluarga yang tinggal di ruko membuka usaha sebagai mata pencahariannya.

”Delapan keluarga yang menjadi korban kebakaran kini mengungsi ke rumah kerabatnya. Ada yang sewa rumah karena ruko tak bisa ditempati,” tutur Nazir.

Sudah banyak bantuan berdatangan dari berbagai pihak. Dia menyampaikan terima kasih kepada siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng yang juga hadir memberikan bantuan sembako dan infak.

”Salut kepada siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng karena satu satunya sekolah yang jaraknya cukup jauh dari lokasi tapi datang memberikan infak,” ujarnya.

Bustami , salah satu kepala keluarga korban kebakaran, membuka usaha menjahit di ruko itu harus bersabar dengan musibah ini.

Dia berharap usaha menjahitnya dapat kembali berjalan. Namun mesin jahit dan seluruh bahan dan peralatannya hancur. Dia berharap ada yang membantu mesin jahit.

 Ia berterima kasih kepada siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng yang hadir mengunjungi.

Penulis Nadya Febrianti   Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version