Ada Tumpeng Barbie di Agustusan Spemutu

Tumpeng Barbie karya siswa kelas IX-C Spemutu. (Bening Satria PD/ PWMU.CO)

PWMU.CO – Ada tumpeng Barbie di Semarak Agustusan SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik, Selasa (15/8/2023).

Di tengah terik pukul 09.30 WIB, siswa Spemutu tampak semangat saat lomba menghias tumpeng mini. Satu, dua, tiga… Tanpa ba-bi-bu, seluruh peserta lomba menghias tumpeng ini berlari menuju lapangan.

Ada yang membawa meja, taplak, nasi kuning, nasi putih, telor dadar, mie goreng, ayam goreng, selada, tomat, sambal goreng hati, sosis, pisau, cetakan nasi, dan daun pisang. Mereka langsung menata bahan-bahan dan peralatan untuk membuat tumpeng.

Siswa perwakilan tiap kelas, didampingi wali kelas masing-masing, saling unjuk kebolehan dalam menata dan menghias tumpeng. Dari kegiatan ini, total terkumpul 10 tumpeng.

Kepada PWMU.CO, Ramadhani Erfiyanti, siswa koordinator lomba menghias tumpeng, mengatakan, “Lomba menghias tumpeng ini sangat simpel. Peserta membawa bahan dan perlengkapan dari rumah, kemudian menatanya di sekolah.”

Kata siswa kelas IX ini, konsep tumpengnya bebas. Nantinya juri menilai aspek kebersihan, kreativitas, rasa, dan estetika.

Para wali kelas bersama juri saat penilaian lomba menghias tumpeng. (Bening Satria PD/PWMU.CO)

Seperti tumpeng merah-putih karya siswa kelas VII A, nasi merah yang dikombinasikan nasi putih menjadikan tampilannya mencolok di antara tumpeng lainnya. Sama halnya tumpeng Barbie buatan siswa kelas IX C. Pemberian aksesoris Barbie membuat tumpeng mereka terkesan feminin.

Salah satu guru Spemutu Anita Erliansah SS menilai, pada dasarnya karya anak-anak sangat bagus. “Jika dilihat dari kreativitas tergolong sangat unik, baik dari bahan tumpeng maupun bentuk tumpeng. Ada tumpeng dari bahan nasi tradisional (nasi urap), nasi uduk warna merah putih, dan nasi kuning dengan berbagai lauk-pauk yang sangat menggugah selera,” ungkapnya.

Dari segi variasi bentuk, ada tumpeng satu atap, dua atap, dan tiga atap. “Bahkan, ada variasi bentuk barbie,” ungkap Anita, guru Bahasa Indonesia Spemutu.

Anita berharap, kegiatan ini semakin menambah khazanah anak-anak, baik di bidang kuliner maupun sebagai ajang memperkenalkan kultur budaya kearifan lokal berupa nasi tumpeng. (*)

Penulis Bening Satria Prawita Diharja Editor Mohammad Nurfatoni/SN

Exit mobile version