Tamu Jepang Kenalkan SMILE Project di Muhi

Tamu Jepang
Tamu Jepang kenalkan SMILE Project di SMA Muhi Yogya. (Yusron/PWMU.CO)

PWMU.CO – Tamu Jepang kenalkan SMILE Project ke SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Rabu (23/8/2023).

Mereka dosen dari Univesitas Chou di Hachioji, Tokyo. Tamu Jepang itu adalah Prof Shigenori Wakabayashi, dosen Fakultas Sastra, Prof Jun IIo, dosen Fakultas Informasi Global, Junji Sakurai, asisten dosen, dan Lussy Novarida Ridwa, Direktur Lembaga Bahasa Jepang sekaligus koordinator pelaksanaan SMILE Project.

SMILE Project singkatan dari Student Meet Internationally Through Language Education. Program pendidikan bahasa dengan pertemuan siswa internasional. Target peserta Smile Project siswa SMA dan mahasiswa.

Rombongan diterima di ruang Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi). Kehadiran mereka disambut Kepala SMA Muhi Drs Herynugroho MPd didampingi Wakasek Humas dan staf.

Ketua rombongan Prof Shigenori Wakabayashi menyampaikan, ada tiga latar belakang dari program SMILE Project ini.

Pertama, studi pengembangan bahasa Inggris telah berkembang sejak tahun 1960-an dan semua teori sepakat beberapa aspek penggunaan bahasa hanya bisa ditingkatkan melalui interaksi.

Kedua, pendidikan bahasa harus memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk berinteraksi langsung dalam bahasa asing.

Ketiga, penting untuk bertemu dengan orang-orang yang berbeda untuk menyadari kondisi siswa dan budaya setiap daerah pasti berbeda.

Khairunisa Aulia Luthfi SPd, staf Humas, menjelaskan, siswa SMA Muhi dari Program Global Assessment Certificate (GAC) akan mengikuti program ini.

Pendampingan mulai dilaksanakan pada Oktober – Desember 2023. Peserta mengikuti simposium pada Sabtu, 24 Februari 2024 di Taiwan.

Kepala SMA Muhi Herynugroho menyatakan, sekolah berkomitmen membekali siswa dengan kemampuan yang dibutuhkan menghadapi era industri 4.0 dengan berpegang teguh pada nilai-nilai al-Quran dan as-Sunnah.

Sekolah berkomitmen membentuk generasi berakhlakul karimah, cerdas, dan tanggap menghadapi perubahan zaman dengan memberikan pengalaman belajar berkonsep islami dan modern sesuai perubahan zaman.

 ”Bahasa Inggris adalah bahasa utama komunikasi global, dan individu yang mahir di dalamnya dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari budaya dan latar belakang yang berbeda,” katanya.

Penulis Yusron Ardi Darmawan Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version